CB 34

16.3K 1.8K 153
                                    

Disebuah penjara yang terletak di kota tersohor Amerika Serikat. Terlihat orang-orang yang sedang menikmati makan siang mereka setelah selesai bekerja.

Penjara ini dikenal dengan nama Penjara Alcatraz atau dijuluki juga sebagai penjara terburuk dan terkejam di dunia.

Kenapa kita membicarakan penjara ini? Karena saat ini terlihat seorang pria berpenampilan angkuh dengan wajah dinginnya tengah berjalan tanpa peduli dengan berbagai tatapan yang ditujukan kearahnya.

Tujuan pria itu hanya satu.

Ruang paling ujung dan juga paling dijauhi oleh para penghuni penjara.

Sangat jarang ada yang berani menginjakkan kakinya di daerah itu. Kecuali pria ini yang malah dengan santainya membuka pintu penjara berlapis baja yang juga satu-satunya disana.

"Sudah waktunya kau pulang" ucapnya yang membuat si penghuni penjara baja itu menoleh sebentar dari kesibukannya menatap kearah hamparan laut.

"Apa yang uncle lakukan disini?"

"Menjemputmu tentu saja. Kau tidak merindukan Daddy dan hyungmu?"

"Apa aku harus menjawab pertanyaan yang sudah jelas jawabannya?"

"Sudah cukup kau mengasingkan diri Mark. Apa kau tidak ingin bertemu mereka? Ku yakin kau sudah dengar kalau Daddy-mu baru saja menikah dan kau juga memiliki seorang adik sekarang"

"Uncle Bear. Apa Jeyun hyung baik-baik saja?"

"Maksudmu soal luka itu? Kau tenang saja Mark bahkan lukanya sudah tidak berbekas. Sekarang waktunya untuk membalas para keparat itu, Daddy-mu sudah mengumumkan perang. Kau--- yakin tidak mau ikut?" tanya Kai yang memilih duduk diranjang sempit disudut penjara itu.

Hening sesaat.

"Bagaimana rasanya penjara Baby Lion?" tanya Kai setengah bercanda yang membuat remaja limabelas tahun didepannya itu terkekeh pelan.

"Menyenangkan. Karena aku bebas menyiksa siapapun disini" balasnya yang membuat Kai mengangguk sebelum menyalakan sepuntung rokok dan ikut menatap lurus kearah laut.

"Kau sudah bisa mengendalikan dirimu? Kau tau jika kami dari awal tidak setuju dengan ide pengasingan ini Mark" ucap Kai yang dibalas helaan nafas keponakannya itu.

"Aku hanya masih tidak bisa memaafkan diriku sendiri uncle. Jeyun hyung sudah menolongku dari neraka itu tapi aku malah melukainya" balas Mark terdengar getir dan menoleh menatap kearah Kai yang memilih diam.

"Dimana Daddy dan---"

"Papa barumu?" sambung Kai yang membuat Mark mengangguk pelan.

"Mereka di Barcelona sedang berbulan madu" balas Kai yang membuat Mark menatap sang paman dengan alis kiri terangkat.

"Sepertinya orang yang harus kupanggil Papa ini bukan orang sembarangan"

"Memang tidak. Dia cinta pertama Daddy-mu" ucap Kai.

"Lagipula aku yakin kau akan sangat menyukai pilihan Daddy-mu" lanjut Kai yang mengikuti gerakan Mark yang terlihat berjalan kearah sudut ruangan untuk mengganti pakaiannya.

"Bagaimana dengan adikku?"

"Aku belum bertemu dengannya. Tapi kurasa kau juga akan menyukai dan menyayanginya?"

"Kenapa uncle sangat yakin?" tanya Mark sangsi.

"Karena dia juga sama sepertimu" jawab Kai yang membuat gerakan Mark terhenti sesaat.

ATTENTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang