Choi Yoona, seorang gadis berusia 20 tahun yang kini dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya sendiri. Ia sebenarnya tidak ingin menerima perjodohan dari kedua orang tuanya karena ia sendiri masih ingin melanjutkan kuliah Strata 1 yang masih belum rampung ia tempuh.
"Yoona sayang, apa kau sudah selesai nak?" ucap seorang wanita paruh baya yang sedang mengetuk pintu kamar Yoona.
"Nee eomma (Iya Mama), kajja (ayo)." ucap Yoona setelah ia membuka pintu kamarnya.
"Ah cantiknya putri Eomma. Kajja seorang pria tampan sedang menunggumu di ruang tamu." ucap nyonya Choi dengan senyumannya.
Mereka pun segera menuju ruang tamu dimana terdapat seorang pria tampan mengenakan setelan jas rapi beserta keluarga yang menemaninya. Yoona terkagum dengan ketampanan pria tersebut. Namun lain dengan Yoona, pria tersebut menatap Yoona dengan tatapan tajamnya.
'Kenapa dia menatapku seperti itu? Apa ada yang salah denganku?' batin Yoona.
"Nah ini dia putri tercinta saya. Bagaimana menurut anda tuan Kim?" ucap tuan Choi kepada tuan Kim yang merupakan teman sekaligus calon besannya.
"Wahh dia sangat cantik tuan Choi. Sepertinya dia cocok menjadi menantu saya." ucap tuan Kim dengan tawanya.
"Sudah tentu cocok, tidak perlu diragukan lagi. Dia sangat pandai dalam segala hal." ucap tuan Choi dengan senyum lebarnya. Kedua keluarga itu pun sejenak berbincang-bincang hangat untuk membuat suasana menjadi lebih nyaman. Tak lamakemudian, Tuan Kim mengusulkan untuk memberi waktu kepada putranya dan juga Yoona untuk saling mengenal lebih dekat.
"Nee appa (Iya Papa). Kalau begitu ijinkan saya meminjam putri anda tuan Choi." ucap pria tampan itu dengan senyum yang tiba-tiba muncul di wajah tampannya.
"Boleh, tolong jaga dia dengan baik nee." jawab tuan Choi. Pria tampan itu pun segera menarik tangan Yoona keluar rumah.
"Emm k-kita mau kemana?" tanya Yoona ketika keduanya berjalan keluar dari rumah Yoona. Pria tampan itu pun menatap Yoona setelah mendengar pertanyaan tersebut.
"Hey apa kau takut denganku? Mengapa ucapanmu terbata-bata? Haha lucu sekali." ucap pria tampan tersebut dengan gelak tawanya.
"Ahh m-mianhae (Maaf) kau tadi menatapku tajam sekali. Apa ada yang salah denganku?" tanya Yoona.
"Oh benarkah? Aku menatapmu dengan tatapan tajamku? Hmm sepertinya aku tidak melakukan itu." ucap pria tampan itu sembari menunjukkan wajahnya yang terlihat seperti sedang berpikir.
"Tapi tadi aku melihatmu menatapku dengan tajam dan itu sangat menakutkan kalau kau ingin tahu."
"Haha sudah lupakan. Kau tidak perlu takut padaku, aku tidak semenakutkan itu. Coba lihat wajahku yang tersenyum ini, tampan kan?" ucapnya dengan penuh percaya diri.
"Haishh terserahmu."ucap Yoona. keduanya pun mulai berkenalan dengan menanyakan nama masing-masing. Yoona pun akhirnya merasa sedikit lebih nyaman setelah ia mengetahui nama pria tampan tersebut adalah Kim Seokjin. Yoona pun mulai memperkenalkan dirinya kepada Seokjin.
"Aku Choi Yoona."
"Yoona? Bunga teratai?"
"Nee, waeyo? (Iya, kenapa?)"
"Tidak apa-apa. Namamu bagus sekali." Seokjin pun mengajak Yoona pergi makan malam di sebuah restoranyang tidak jauh dari rumah Yoona. Yoona pun hanya menuruti ajakan Seokjin. Lagi pula ia tidak tahu harus pergi kemana bersama pria yang baru saja ia temui dan akan mejadi suaminya itu.
Sesampainya di restoran, Seokjin dan juga Yoona memesan dua porsi gogigui (daging panggang). Ketika Yoona memanggang dagingnya tiba-tiba saja gelagat Seokjin berubah menjadi aneh. Ia seperti berusaha menutupi hidungnya, namun sepertinya tidak berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...