chapter 10

94 4 0
                                    

"why you want i'm for coming here?, After you don't come to the party" (kenapa kamu ingin aku datang kesini'kantor Barra' setelah kamu tidak datang ke pesta) ujar Bianca yang datang bersama Bryan ke kantor Barra demi ke amanan agar tidak terjadi baku hantam dengan penjaga meja depan.

"Ini kontrak kamu dengan Taeyong, kamu akan membuat lagu dengannya. Semuanya tertera di dalam perjanjian itu kalo kamu menandatangi berarti kamu setuju" ujar Barra menyodorkan berkas tersebut kepada Bianca.

"Etdahh baru juga nyampe langsung to the point aja. Ga ada ngebujuk-bujuk Bianca dulu Lo" cibir Bryan yang sedikit iri melihat kontrak tersebut.

"Bercanda Lo? Ni kertas isinya item bengkong semua!! Mana gue paham tulisan aksara Jawa bruh" ujar Bianca sambil mengembalikan berkas ke Barra dengan sedikit melempar nya.

"Hangul woi, aksara Jawa gigi lu" cibir Barra.

"Aigooo, terserah kalian berdua dah. Gue mau cuci mata" ujar Bryan yang keluar dari kantor Barra.

"Ealah bacot bilang aja cari mangsa woi" seru Barra yang hafal dengan Bryan. Kemudian memberikan sebuah berkas yang berbahasa Inggris tentang kontrak kerja yang akan di lakukan Bianca dengan Taeyong.

"Lo kok bisa berkerja sama dengan SM sih" tanya Bianca sambil membolak Balik HVS yang sudah tidak polos lagi di tangannya.

"Yeee lu ga tau justru mereka yang menawarkan untuk membantu mempromosikan produk perusahaan Ben's dong" ujar Barra sembari membuatkan teh hangat untuk Bianca di dalam kantornya.

"Kenapa harus Taeyong sih, bosen gue ketemu Muke dia kek ga ada orang lain aja"

"Kayak Lo udah collab aja sama dia" sindir Barra yang tidak tahu.

"Hello baru juga kemarin gue collab sama dia di festival sekolah. Acara penutupan semester" ujar Bianca.

"Kok bisa? Lu maksa ya" Tanya Barra.

"Maklu maksa. orang malah dia yang minta collab sama gue" ujar Bianca lalu meminum teh yang di hidangkan oleh kakaknya.

"Ya sudah sih, jadi Setuju nggak Lo?" Tanya Barra.

"Cuma satu lagu kan? " Tanya Bianca.

"Itu semau Lo sih, dari pihak sananya juga ga maksa" ujar Barra yang ikut duduk di sofa tamu di dalam kantor tersebut.

"Oke" Bianca menandatangi kontrak tersebut setelah membaca aturan dan perjanjian di dalamnya. Bianca rasa cukuplah untuk merubah sedikit gaya hidupnya dan merasakan hal baru.

"Gue pastiin itu uang masuk khususon ke rekening gue sendiri nanti" ujar Bianca sambil mengembalikan berkas ke Barra.

"Yes, rekening dari gue balik dong berarti" ujar Barra dengan girangnya.

"Balik dalam mimpi" ejek Bianca.

Di tengah obrolan mereka berdua tiba-tiba ponsel Barra berdering dan ternyata panggilan dari Bundanya yang berada di negara +62

Barra menyambungkan ke laptop nya dan vidcall bersama Bianca.
"Halo bundaaaaa" ujar Bianca meriah bahkan bisa di dengar oleh karyawan kantor Barra.

"Adek sudah makan belum? Di sana dingin Lo pake Bakr sama jaket yang tebal" tanya Aisyah dari balik layar.

"Belum bunda bang Barra sibuk Mulu Sampek ngga memperhatikan adeknya." Ujar Bianca sambil menatap ke arah Barra dengan wajah jahatnya.

"Barra, kalo kamu ga ngurus adek bunda akan berangkat ke situ sekarang juga" ujar Aisyah.

"Iyeee iyee nih pesen makan. Elah, untung cewek lu" ujar Barra sambil menyodorkan ponsel yang sudah membuka aplikasi delivery.

"Adek balik ke Indonesia hari apa? Sekarang kan sudah liburan" tanya Aisyah kepada Bianca.

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang