chapter 44

17 0 0
                                    

Diiinnngg doooonnnggg,

Bell dorm Bianca berbunyi di pagi hari. Tetapi tidak ada sahutan dari dalam ruangan. Pagi ini Asisten pribadi bersama Bryan menjemput Bianca karena tiga jam lagi konser akan berlangsung.

Yap, konser pertama Bianca memang di adakan pada pagi hari. Karena akan banyak tamu yang di undang oleh Ben office.

Bryan memasukkan password pintunya karena tak ada sahutan dari dalam ruangan. Tentu saja Bryan tahu apa password pintu dormnya. Bryan masuk begitu saja tanpa permisi dan langsung menuju kamar Bianca.

Seperti dugaan, Bianca masih tertidur lelap di hari H konser pertamanya. Bryan menarik selimutnya dan asistennya membuka gorden jendela kamar agar sinar matahari membangunkan Bianca.

"Woi bangun!!" Bryan bersusah payah membangunkan Bian dengan mengguncangkan badannya. Tidak ada reaksi sama sekali dari Bianca. Karen lelah Bryan langsung tidur terlentang di atas Bian.

"Adooohhh beratttt!" Bian menendang punggung Bryan hingga dia melayang dan terjatuh di lantai.

"Aaahhh, tulang gue"

"Aigoo! Gwenchana?" Tanya Asisten Bian membantu Bryan bangun lagi.

"Bangun woi! Gimana sih ga niat banget jadi Idol!" Cibir Bryan kembali menarik selimut yang menutupi tubuh Bianca.

"Lagian masih pagi bangg masih sisa tiga jam" rengek Bianca.

"Gigi lu sisa tiga jam. Bangun!, Semua orang udah di lokasi siap-siap, lu malah tidur kek ga ada kerjaan aja"

"Emang ga ada adooh!"

"Bianca-sshi, kamu harus segera ke gelora konser untuk bertemu dengan beberapa tamu yang di undang oleh Ben office" ujar Asisten cowo yang umurnya masih cukup muda bisa di bilang dia seumuran dengan Bryan.

Bianca yang merasa kantuknya hilang karena Bryan akhirnya dengan berat hati melangkahkan kakinya untuk mandi agar lebih segar.

"Aku berangkat duluan, Lo sama  Ye-jun nanti" pamit Bryan tanpa menunggu balasan dari Bianca dia pergi duluan karena harus menungurus sesuatu di gelora konser.

Tidak terlalu lama Bainca selesai dengan pakaian yang biasa saja. Memakai setelan jeans dan atasan kaos crop tee. Yang mencolok dari Bian kali ini adalah rambutnya yang berwarna biru dan hijau tetapi tidak semua rambutnya penuh warna.

"Woaahh, rambutmu keren" ujar Ye-jun selaku asisten Bianca.

"Apakah Bryan membawakan barang-barangku?" Tanya Bianca dengan menguncir rambutnya.

"Mmm, itu disana"

"Aku ingin membuat sarapan dulu, apakah kamu sudah makan?" Tanya Bian.

"Ahh, aku selalu melewatkan sarapan"

Bian mengambil dua bungkus mie goreng instan khas Indonesia. Mengambil empat telur sosis dan daun bawang,dari dalam kulkas. bisa di tebak Bian akan membuat sebuah martabak mie goreng.

"Woaaah, ternyata kamu pandai memasak"

"Omong-omong, siapa namamu? Aku belum mengenalmu tapi kamu sudah beberapa kali mengaturku" tanya Bianca selagi tangannya sibuk.

"Yee?, Aaa, namaku Park Ye-jun. Maafkan aku sebelumnya"

"Aahh, annyeong. Tapi, tentang konser. Apakah ada yang menonton konserku? "

"Hhhhhhhhh," mendengar ucapan Bian Ye-jun tertawa gemas.

"Apa?, Kenapa tertawa?"

"Yaa, kamu benar-benar lucu. bahkan seribu tiket yang tersedia sudah habis terjual. Bukankah kamu sudah punya banyak fans sebelumnya? Kamu sudah melakukan konser secara tidak langsung dua kali"

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang