chapter 17

64 4 0
                                    

Bianca tertidur di bawah gubuk yang dia buat. Sedangkan taeyong terbangun di tengah malam hanya menunggu matahari terbit.

Yang ada di pikiran Taeyong adalah percakapan antara Bianca dengan Papanya.

"Apa yang mereka bicarakan. Andai aku mengerti bahasa mereka" gumam Taeyong. Taeyong memandangi lautan dengan suara ombak menemaninya.

Pantai ini sepi, dan jauh dari pedesaan juga. Bagaimana Bianca bisa mengetahui pantai terpencil seperti ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan di fikiran Taeyong. Hanya saja sekarang bukan waktunya untuk menanyakan kepada Bianca.

Taeyong menambahkan kayu di tengah-tengah api unggun yang mulai redup. Taeyong menjaga apinya tetap menyala agar tidak ada nyamuk yang datang.

Di sisi lain Bryan mendatangi rumah Bianca dan mencari tahu sebuah petunjuk. Jika tidak ada petunjuk sama sekali dia benar-benar akan meretas sebuah pemrograman dan melacak keberadaan Bianca.

Bryan membuka pintu dan masuk mencari-cari sesuatu. Bryan melihat dompet Bianca di dalam kamar. Bianca meninggalkan itu semua. Tapi Bryan ingat dia memiliki ATM sendiri dengan namanya.

Bryan benar-benar beraksi dengan melacak Bianca menggunakan pemrograman. Tangannya sangat cepat menari-nari di atas keyboard.

"Lu di mana Bian, ga bisa sehari aja bikin gue tenang" gumam Bryan.
Bryan mendapatkan di mana Bianca terakhir menggunakan mesin ATM tapi itu tidak membantu sama sekali karna terakhir Bianca menggunakan masih dalam lingkup kota nya .

Bryan menelfon Barra untuk menanyakan sesuatu.
"Bang apa password untuk pemrograman pelacakan polisi" tanya Bryan.

"Yaa, apa yang sedang kamu lakukan jangan mencoba meretas pemrograman mereka,kamu akan di penjara" ujar Barra menggunakan bahasa Hangul . Mereka mengobrol melalui telepon.

"Sebutkan saja passwordnya!!!" Bryan sangat ngotot, akhirnya Barra memberikan password itu. Setelah Bryan mendapatkannya. Bryan menemukan keberadaan mobil yang di pakai Bianca ternyata berada di sebuah kota lain.

"Bagaimana mobilnya ada di pasar? Kemana mereka pergi," gumam Bryan.

"Apa mereka meninggalkan mobilnya di sana" Bryan mencoba mencari Bianca dengan mendatangi ke tempat mobil itu di tinggal mungkin ada petunjuk di pasar itu.

Bryan benar-benar pergi ke kota dimana mobil Bianca berada. Iya mobil itu Bianca tinggalkan utuh dengan kunci di dalamnya. Pasarnya sepi karna sekarang dini hari.
Menyisakan mobil Bianca saja yang masih terparkir.

Bryan menunggu pagi hingga semua toko di pasar buka, dia berkeliling memutari pasar dan menanyakan ke semua penjual. Apakah melihat foto cewek yang dia pegangnya.

Hingga dia bertemu dengan penjualan sepeda.
"Apakah bapak mengenal dia? Apakah kemarin bapak pernah bertemu dengannya?"

"Ooo iyaa iyaa , cewek ini kemarin kesini untuk membeli dua sepeda. Dia tidak membawa apa-apa hanya sebuah ransel kecil saja dan mampir untuk membeli Snack juga. " Ujar penjual itu.

"Apakah bapak tahu dia pergi kemana setelah kesini?" Tanya Bryan lagi dengan banyak harapan.

"Uuh, aku tidak tahu karena tokoku berada di dalam dan bukan di pinggir jalan raya jadi aku tidak memperhatikannya"

"Terimakasih pak, oh iya apakah di kota ini ada pantai yang dekat?" Tanya Bryan sekali lagi. Karna dia yakin Bianca pergi ke sebuah pantai.

"Di kota ini tidak mempunyai pantai. Jika kamu ingin ke pantai mencoba menggunakan sepeda seperti ini kemungkinan berada di selatan perbatasan dengan kota ini , itu akan menempuh sekitar tiga jam perjalanan"

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang