Suhu malam ini tidak lebih dingin dari kemarin di lingkungan Bianca. Jam menunjukkan pukul delapan malam. Suasana di luar masih ramai orang berlalu lalang karna salju tidak turun malam ini.
Dering ponsel membangunkan tidur Bianca yang tumbenan Bianca tidur setelah pertemuan awkward antara Yoongi dengan Kakaknya tadi.
Bianca tanpa melihat layar dan langsung mengangkat telfon tersebut.
"Ya, apakah aku hanya akan melihat telingamu?"
Bianca yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya mengangkat ponselnya mengarah ke mukanya yang baru tidur.
"Why?" Tanya Bianca kepada Taeyong yang mengganggu tidurnya.
"Wahh, really. Kamu baru bangun tidur. Ternyata suaramu sangat cantik saat bangun tidur" ujar Taeyong dengan diam-diam mengscreenshot foto Bianca saat bangun tidur
"Aku akan tutup telfonnya"
"Wait wait wait, apakah kita bisa langsung membuat lagu besok?"
"Tidak, aku akan keluar dengan teman sekolah ku. Kamu akan di hubungi oleh kakak ku besok"
"Oh, okee lanjutkan tidurmu aku tidak akan mengganggu lagi"
Mendengar itu Bianca mematikan sambungan telepon tanpa pamit. Bianca mengucek matanya agar lebih bangun.
Mendengar suara Bianca yang baru saja bangun Bryan masuk ke kamar Bianca dan menawarkan.
"Mau main skateboard nggak? Mumpung langit cerah"
Bianca yang mendengar suara skateboard langsung bangun dari tidurnya dan berdiri di atas kasur.
"Serius? Mana ada skate di sini?""Lo tinggal di sini baru brapa hari belum nge room tour ni rumah?. Gue tunggu di sofa" ujar Bryan yang keluar untuk memberikan Bianca ruang untuk bersiap-siap
Bianca yang langsung mendapat energi 45 langsung bergegas dari kasurnya dan mandi untuk menyegarkan badan. Tidak seperti cewek umumnya yang jika masuk kamar mandi lupa cara buka pintu Berjam jam. Tidak lima Bianca bergegas memakai baju dan hoddie yang tebal. Menguncir asal rambutnya mengaca sebentar tanpa memoles make up dan langsung keluar.
"Quy" ujar Bianca mendatangi Bryan.
Bryan yang melihat Bianca berdiri di depannya Bryan langsung bergegas menuju ke ruangan di mana Barra menyimpan alat-alat olahraga dan skate dan lainnya.
"Woah, gue kira ni rumah normal aja, Ternyata ada ruangan rahasia" ujar Bianca.
"Lo mau make skate yang mana?" Tanya Bryan .
Bianca memilih model ukuran warna dan bentuk yang dia suka lalu matanya tertuju ke skateboard putih dengan beberapa hiasan stiker. Sedangkan Bryan memilih skateboard hitam dengan banyak stiker joker.
Mereka berdua keluar dengan berjalan kaki. Menaiki lift untuk turun ke lobi.
Membeli beberapa minuman melalui mesin jual lalu mereka berdua keluar bersama dengan menaiki skateboard nya.
Bianca seperti terbang di atas angin. Melaju dengan kencang menyusul Bryan yang berada didepan. Beberapa orang memandangi Bianca dan Bryan. Ada juga yang sempat merekam saat Bianca mencoba gerakan melompat bersama skate nya. Bianca suka sekali melompat-lompat di atas skate nya. Tidak butuh waktu lama Bryan dan Bianca sampai di lapangan skate yang cukup kecil tapi cukup untuk bermain-main di sana.
Bianca menaruh minumannya di pinggiran lapangan lalu Bianca meluncur di dalam lapangan skate tersebut. Senyumnya mereka.
Beberapa orang melihat permainan Bianca. Bian terus melaju dan melompat-lompat dengan skate nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Fiksi Remaja[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...