chapter 24

69 5 3
                                    

Yoona sedari tadi siang setelah mengirim pesan ke kakak Bianca dan Bianca sendiri dia tidak memeriksa smartphone nya sama sekali.

Setelah selesai melaku kan kelas tambahan, dalam perjalanan pulang dia memeriksa pesan-pesan yang telah masuk. Kali ini Yoona berjalan pulang sendirian, karna Yoora sudah pulang sejak sore.

Yap, mereka berdua tinggal bersama di dalam oneroom. Karna orang tua mereka berdua tidak bekerja di tempat yang sama. Karna mereka berdua sudah seperti saudara jadi dibolehkan oleh kedua orang tua nya.

Yoona tidak percaya bahwa pesannya sudah di balas oleh Bianca. Tentu saja dia ingin sekali melakukan video call saat itu juga, tapi saat melihat jam sudah hampir sampai pukul tengah malam , Yoona mengurungkan niatnya.

YOONA: Daebak ,aku tidak percaya akhirnya kamu membalas pesanku setelah sekian lama.

Jika besok aku pulang siang aku akan menjengukmu. Cepatlah sembuh, kita akan segera melaksanakan ujian Nasional dan lulus bersama.

Yoona menjadi bergegas pulang untuk memberikan kabar baik ini kepada Yoora.

Meski sudah hampir tengah malam tapi suasana kota tidak pernah tidur. Banyak yang bekerja di malam hari juga atau lembur.

Yoona menaiki subway untuk sampai ke rumahnya dan subwaynya akan berhenti beroperasi juga. Yoona hanya menyebrang gate saja. Sebenarnya nggak perlu naik subway karna di lalui dengan bersepeda juga hanya sepuluh menit an. Hanya saja untuk berjaga-jaga jika di jalan terjadi sesuatu.

"Yaaa, Yoora-yaa. Buka pintunya" ujar Yoona saat tiba di depan rumah dengan memencet bel yang ada di pintunya. Tidak butuh lima menit Yoora membuka pintunya dengan sedang memakai masker wajah berwarna hitam.

"Aigoo" Yoona terkaget dan hampir saja memukul kepala Yoora, untungnya Yoora menepis tangan Yoona dengan berteriak.

"Yaa, jangan merusak masker ku!!"

"Lalu kenapa kau membuka pintu dengan menakut-nakuti seperti itu" ujar Yoona tidak terima. Sembari masuk ke rumah dan melepaskan sepatu serta kaos kakinya.

"Kenapa kamu berteriak seperti itu?" Tanya Yoora kembali tanpa menjawab pertanyaan dari Yoona.

"Yaa, lihatlah ini . Bianca membalasnya setelah sekian lama" ujar Yoona dengan menunjukkan ponselnya.

"Bukankah waktu kita menjenguk nya dia masih belum sadar?" Tanya Yoora tidak percaya dengan menyambar ponselnya.

"Daebak,kita harus menjenguk nya besok" ujar Yoora yang sudah memikirkan akan meliburkan semua rapat OSIS besok.

"Sepertinya Barra oppa yang sedang menjaganya sekarang karna waktu aku memberi tahu kalau aku tidak bisa datang dia juga membalas chat ku" ujar Yoona menjelaskan.

"Aaa, cepatlah mandi . Bau mu sangat busuk" usir Yoora yang risih dengan kulit lengket Yoona.

"Aigoo, buatlah ramyon dengan telur aku belum makan malam"ujar Yoona sembari pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dan mensucikan diri .

"Okay" Yoora meletakkan smartphone milik Yoona dan bergegas membuat Ramyon karna dia memang menunggu Yoona untuk makan malam bersama meski hanya memakan mie instan.

Selesai dengan mandi dan memasak ramyon mereka berdua makan bersama sebelum tidur dan menggosok gigi bersama. Lalu mereka mengakhiri hari dengan tidur dan beristirahat agar besok bisa berangkat sekolah pagi.

Bulan malam digantikan dengan matahari yang terbit dari timur. Suasana kota kembali ramai.
Banyak pejalan kaki yang berjalan mengantri di subway untuk pergi bekerja dan bersekolah ataupun dengan tujuannya sendiri-sendiri.

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang