Bianca membereskan barang-barangnya dan memasukkan ke dalam tas. Festival sudah berakhir pukul satu dini hari.
"Woah, sukses for today" ujar Bianca.
"Semua berkat mu yang telah meredahkan suasana" ujar Yoona sambil tersenyum.
"No, don't like that. Apakah kalian akan evaluasi? Aku akan pulang lebih dulu" tanya Bian sambil berpamitan.
"Yes, hati-hati dijalan" ujar Yoona.
"Hati-hati, jangan lupa besok sore ya" ujar Yoora.
"Thanks Bianca"
"Hati-hati"
Ujar semua panitia yang berbeda di dalam aula, mereka berterimakasih kepada Bianca.
"See ya guys" Bianca keluar dengan jaket yang di berikan oleh Suga saat mereka bermain salju pertama kali.
Bianca keluar sendirian dan berniat untuk segera pulang tanpa mampir.
Saat tiba di depan gerbang ternyata Lee Taeyong masih berada di sana bersama asistennya yang berada di dalam mobil.
"Let's go home with me" ujar Taeyong.
"No, silahkan pergi. Saya berharap kamu tidak merusak lembaran baru ku di negara ini. " Bianca menggantung Kalimat nya dan mendekati Taeyong.
Jika seperti ini Bianca terlihat sangat kecil karena Taeyong yang tinggi.
"To the point, aku ke negara ini untuk menyembuhkan depresi ku, ku harap kamu bisa mengerti itu. Jadi ku mohon jangan bertingkah konyol" ujar Bian sambil tersenyum. Menjabat tangan Taeyong, lalu pergi dengan Taeyong yang menatap kepergian nya dengan bersandar di mobil nya.
"Let's be friends. Kuharap esok kita akan bertemu lagi" ujar Tae-yong tulus.
Bianca merespon ucapan Taeyong dengan melambaikan tangan tanpa membalikkan badannya. Taeyong tersenyum melihatnya.
Baru saja dia masuk ke dalam mobilnya. Bianca masih tidak jauh dari pandangannya. Tapi Taeyong merasa janggal dengan seorang pria dengan pakaian serba hitam dengan bertopi hitam.
Saat Bianca melanjutkan jalannya pria serbah hitam itu mengikutinya.
Jadi Taeyong memutuskan untuk membuntuti diam-diam.
Bianca terus melanjutkan langkahnya.Bianca memilih jalan Pintas yang melalui sebuah terowongan sepi.
Mencoba merasa sendiri yang tidak di buntuti oleh seseorang. Tiba-tiba orang itu meraih tangan Bianca dan menguncinya.
"Yaa, anjing. Lepaskan aku!" Teriak Bianca."What's you want!!" Ujar Bianca. Pria itu melepaskan topinya dan menunjukkan mukanya.
"Long time no see, kenapa kamu pergi kesini?"
Bisa di tebak, pria itu datang dari masa lalunya Bianca yang sekarang berjuang untuk melupakan dan memulihkan depresi dan mental nya.
"Sepertinya kamu sudah lama tidak latihan, sekarang dirimu mudah di taklukkan." Ujar Pria itu.
Bianca hanya diam. Menatap kosong wajah pria itu semakin dia berontak semakin Bianca lemah. Badannya masih mencoba membaur dengan suhu dan cuaca di tempat dia berada saat ini.
Ifan semakin mengunci Bianca, Bianca semakin tertekan di dinding terowongan.
"Sakit!" Ujar Bianca menahan cengkraman pada tangannya.
"Kenapa lari?, Kita bahan belum memulai. Lo ternyata lemah!" Pria itu terus melontarkan kata-kata kasar yang tidak enak di dengar oleh telinga. Mental Bianca semakin drop air matanya tidak bisa di tahan , suhu yang sangat dingin. Bianca masih merasakan shock hebat. Menyembuhkan itu tidak mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...