Bianca mengantar Taeyong turun ke parking area. Padahal Taeyong menolak tetapi Bianca memaksa. Taeyong pulang menggunakan taksi yang sudah dia pesan sebelumnya.
Bianca menunggu mobil taksi yang membawa Taeyong keluar dari parking area. Bianca membalikkan badan untuk kembali pulang kerumah.
"Kenapa dia pulang selarut ini?" Yoongi yang datang dari arah tempat parkir. Bianca menengok ke arah sumber suara.
"Itu bukan urusanmu" jawab Bianca melanjutkan langkah kakinya.
Yoongi memegang tangan Bianca agar tidak melangkah semakin jauh.
"Tentu saja itu urusanku, jika kalian ketahuan media. Aku juga akan terkena imbasnya. Karna aku yang mengajakmu untuk menandatangani kontrak itu"
"Aku tahu, jangan berisik. Semakin kamu sering mengancamku. Semakin besar aku akan melakukan hal gila itu" Bianca mengibaskan tangannya dan pergi memasuki lift. Begitu juga dengan Yoongi yang mengikuti masuk ke dalam lift.
"Apa yang membuatmu benci kepadaku sampai sekarang?"
Bianca memejamkan matanya sejenak seolah menahan agar tidak meluapkan emosinya.
"Bianca" panggil Yoongi.
"Wartawan!" Bianca memandangi Yoongi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa?"
"Hal yang kamu ucapkan di depan banyak wartawan!"
"Itu karena Barra memintaku! Aku ingin berbicara fakta apa yang terjadi di bandara waktu itu. Dia memaksaku untuk berbicara seperti itu. Karena dia mengancamku aku tidak akan pernah bisa melihatmu lagi"
Yoongi terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. Yoongi benar-benar tidak ingin jauh dari Bianca. Dia berfikir akankah ucapannya setelah ini akan membuat Bianca semakin menjauh darinya. Yoongi berfikir keras.
Yoongi mengangkat dagu Bianca memaksakan mata Bianca bertatapan dengannya.
"Tatapanmu masih sama seperti dulu, apakah kamu tidak serius dengan Taeyong?"
Bianca mengibaskan tangan Yoongi dari wajahnya.
"Jangan mengomentari diriku!"Yoongi tersenyum tipis seolah ada rasa legah dengan perasaannya setelah melihat tatap mata Bianca yang masih sama seperti saat mereka berdua masih dekat. Yoongi melanjutkan perkataannya.
"Barra, Tapi faktanya dia memang tidak ingin merestui diriku untuk mendekatimu, aku pernah bilang kepadamu aku menyukaimu, Begitupun sekarang. Aku tidak akan berusaha menghilangkan perasaan ini, buat Taeyong mengumumkan hubungan kalian. Jika itu terjadi aku tidak akan mengganggumu" Yoongi keluar dari lift untuk pulang ke dormnya.
Bianca masih berdiam di dalam lift hingga pintunya menutup kembali. Bianca tidak tahu harus berelasi seperti apa. Hingga lift itu kembali turun ke lantai yang berhubung dengan parkir area.
"Mau kemana dek malam-malam?" Tanya Barra yang ternyata baru saja pulang. Sekarang sudah pukul sebelas malam.
"Abang jam segini baru pulang?"
"Tadi abis meeting di luar kota terus partner Abang ngajakin makan jadi malam pulangnya, ayo naik" mereka berdua kembali naik dan pulang kerumah. Bianca memilih bergegas masuk ke kamarnya dari pada harus banyak berbicara dengan Barra. Bianca sedikit marah kepada Barra, karena tidak faham dengan maksud menyuruh Yoongi untuk berbohong kepada wartawan.
Dari situ Bianca mendapatkan banyak hujatan dan banyak sekali yang menyuruh Bianca untuk mati. Bianca masih bisa membaca semua komentar-komentar itu hingga sekarang. Bianca mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Memplay musik menggunakan Smart bluetooth speaker, sembari melihat awan gelap dari jendela kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Genç Kurgu[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...