chapter 22

79 6 0
                                    

Di hari ke tujuh Bianca masih terlelap di ruangan yang berbau obat-obatan itu. Barra dan Kim Yeji bergantian merawat Bianca dan menemani, termasuk di temani oleh Yoora dan Yoona. Lalu apa kabar dengan teman-teman seperjuangan nya yang berada di Indonesia?

Bryan dan Barra memang sepakat untuk tidak memberitahu kepada teman-teman Bianca yang ada di Indonesia karna jika itu di lakukan. Tidak tahu lagi apa yang akan terjadi kepada Ifan Nanti.

Hari ini Masi eonni Yeji yang menemani Bianca satu jam lagi Barra datang untuk menggantikannya. Eonni Yeji menyeka Bianca dengan air hangat sebagai gantinya mandi.

Suara pintu kamar terdengar.
"Apakah kamu sudah makan?" Tanya Barra yang masuk ke kamar dengan dua bungkus hamburger.

"Sajangnim, anda datang lebih awal? Apakah tidak ada hal yang mendesak di kantor?" Tanya Eonni Yeji yang melihat boss nya datang.

"Iya, aku sudah menyelesaikannya. Kemarilah , makanlah dahulu sebelum pulang" ujar Barra sembari menyodorkan satu paket hamburger dengan minumannya.

Eonni Yeji meraihnya dan duduk di samping Barra sembari mengucap.
"Go-mapseum-nida " melihat Barra yang lahap dengan makanannya Eonni Yeji ikut melahap makanan yang di berikan oleh Barra.

Mendengar suara dari kertas hamburger yang bergesekan dengan tangan. Bianca akhirnya terbangun dari tidurnya. Melihat kedua orang yang menjaganya lahap memakan hamburger.

"Yaa, apa kalian berpacaran di kamarku?" Ujar Bianca dengan suara seraknya. Sembari tersenyum melihat ekspresi dari kakaknya dan eonni Yeji.

Kedua orang yang fokus memakan hamburgernya langsung tersedak keduanya.

"Yaa, kenapa kamu bangun jika untuk membuat orang tersedak?" Kesal Barra tetapi senang juga melihat adiknya yang siuman .

"Aku akan memanggil dokter agar di periksa" ujar Yeji lalu keluar dari ruangan dengan wajah yang merona karna malu.

Bianca tersenyum gemas, melihat Eonni Yeji keluar dengan wajah merah merona.

"Bang , kenapa eonni Yeji wajahnya sangat merah seperti tomat?" Tanya Bianca tentu saja menggunakan bahasa Hangul.

"Entahlah, aku tidak memperhatikannya" ujar Barra yang meletakkan Hamburger nya dan beralih duduk di samping Bianca.

"Sudah berapa lama aku di sini?" Tanya Bianca.

"Tujuh hari, yaa! Setelah ini jangan lakukan hal konyol lagi!" Barra memperingatkan.

"Bentar amat, kirain sebulan kek waktu itu"

"Are you crazy?" Tanya Barra yang tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh adik tololnya itu.

"I'm smart madam" jawab Bianca dengan enaknya.

"Madam pantat lu meletus ya" Barra benar-benar kesal dengan sikap dan perilaku adik perempuannya. Sepertinya dia terlalu lama di tempeli benalu yang merusak seperti Bryan dan kawan-kawan.

"Kapan jadian sama Eonni Yeji bang?" Tanya Bianca sekali lagi.

"Aku dengannya tidak ada hubungan apa-apa"

"Aku menanyakan hal itu kapan akan terjadi?" Ujar Bianca memperjelas.

"Yaa, jangan gila" jawab Barra dengan sedikit malu. Saat itu juga dokter datang bersama eonni Yeji.

"Annyeong haseo , bagaimana kabarmu hari ini?" Tanya Dokter tampan itu kepada Bianca.

"Aku ingin tidur lebih lama lagi" jawab Bianca dengan entengnya.

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang