chapter 29

50 3 0
                                    

Bianca sore itu kembali ke rumah setelah mengunjungi Taeyong di agensinya.

"Eonni , pulang lah . Kamu sudah terlihat lelah mengikuti ku sejak pagi" Bianca menyuruh eonni Yeji pulang karna melihat wajahnya yang letih.

"Anny aku akan menunggu sampai Barra pulang" eonni Yeji menolak nya karna Barra masih bekerja, dia tidak bisa meninggalkan Bianca sendirian di rumah.

"Kalau begitu tidur lah di kamarku, aku akan ke toilet untuk mengganti kasanya" Bianca mengambil kain kasa untuk perban perutnya. Eonni Yeji mengambil kan nya karna dia yang menyimpan sebelumnya.

"Apakah kamu mengganti nya sendiri? Tidak biasanya kamu mengganti sendiri, kamu yakin?" Tanya eonni Yeji.

"Iyaa eonni, tidurlah di kamar ku" Bianca pergi ke toilet dengan gulungan kasa. Bianca menutup dan mengunci pintu toilet nya dari dalam.

Bianca merasakan perih di perutnya karena Bianca seharian ini terus bergerak. Padahal dokter masih menganjurkan untuk tidur dan tidak boleh untuk melakukan aktivitas apapun termasuk berjalan. Karna yang di jahit dokter belum menempel sempurna.

Bianca melepaskan perlahan kasa yang menempel di tubuhnya. Tidak ada luka yang keluar Bianca hanya merasakan perih saja seolah daging di perutnya bergesekan dengan benang yang menjahitnya, itu perih sekali.

Bianca mengganti dengan kasa yang baru. Lukanya tidak lebar tapi cukup perih jika di rasakan.

Bianca membuang kasa bekasnya ke sampah yang ada depan pintu toilet.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Bianca harus menelpon Barra dan menanyakan dia akan pulang jam berapa.

Bianca menelfon Barra dengan smartphone nya.

"Bang pulang jam berapa?" Kali ini Bianca menggunakan bahasa ibunya.

"Aku akan pulang tiga jam lagi"

"Engga, balik dalam satu jam lagi" Bianca tidak ingin Yoongi datang sebelum Barra kembali.

"Arraseo,aku tutup telfonnya"

Bianca mematikan sambungan teleponnya. Bianca beralih untuk tiduran di sofa agar perihnya segera hilang.

Menatap langit-langit atap rumah yang berwarna putih. Mencoba memikirkan hal lain agar rasa perihnya tidak terasa.

Tidak ada yang membuat mood Bianca membaik jika di sini. Dia tidak mempunyai teman yang receh seperti Theo dan Nando. Atau pun Bryan.

Bianca mendadak kangen dengan Bryan. Bryan sudah tidak terlalu memperhatikan Bianca lagi saat ini. Bianca mulai merasakan itu. Bryan yang dulunya sangat protektif sekarang hanyalah sebagai angan-angan saja.

Setelah rebahan beberapa menit untuk menghilangkan rasa perihnya Bianca bangun dan mengambil laptop yang berada di kamarnya. Membawa keluar laptop nya dan kembali duduk di sofa. Bianca streaming lagu-lagu milik pacar idolnya sendiri.

Bianca juga mengambil iPad dan menggambar sesuatu yang mungkin nanti bisa di jadikan produk baru . Bianca hanya menggambar desain saja yang bertema antariksa. Bianca mewarnainya dengan nuansa warna navy.

Bianca menggambar tidak dengan duduk tapi dengan rebahan. Sesekali matanya tertuju ke laptop nya yang sedang memutar MV taeyong dengan NCT.

Mendengar ada suara bel dari luar Bianca meletakkan iPad nya di sebelah laptop dan membuka pintunya.

"Woah, ku kira kamu akan datang terlambat." Bianca terkejut dia fikir yang datang adalah kakaknya karna sudah satu jam an lebih Bianca gabut. Ternyata tidak di sangka Taeyong yang datang dengan membawa box sedang yang isinya susu coklat semua.

(2)NEXT DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang