"Lo yakin masuk sekolah hari ini?" Tanya Barra yang melihat Bianca merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam ransel putih nya.
"Aku akan lulus beberapa Minggu lagi" jawab Bianca.
"Bukan tentang itu, kamu masih di cari-cari wartawan di luar" Barra kembali menggunakan bahasa Hangul.
"Aku bisa mengatasi nya, gwenchana. Biarkan aku sekolah" ujar Bianca mengambil skateboard nya.
"Minta bantuan temanmu jika kesulitan di jalan" ucapan Barra sebelum Bianca menghilang di balik pintu.
Bianca pagi ini berangkat ke sekolah dengan memakai skateboard. Bianca memilih lewat parkir area dari pada lewat lobi. Di sana banyak mobil yang terparkir memudahkan Bianca untuk bersembunyi.
Melihat suasana yang sepi. Bianca melaju cukup kencang dengan skateboard nya. Beberapa wartawan yang melihatnya mengejar Bianca dengan kamera di pundaknya. Bianca menambah kecepatan laju skateboard nya. Skateboard milik Bianca masih manual jadi Bianca mendorongnya sendiri tanpa remot khusus.
Bianca mengikuti beberapa siswa yang bergerombol masuk ke sekolah untuk menghindari wartawan yang sudah menunggu di depan gerbang. Saat mereka semua sudah melewati Gerbang depan. Bianca keluar dari gerombolan itu dan menaiki skateboard nya lagi.
"Gomawoo" ujar Bianca lalu melaju dengan kecepatan tinggi.
Woaaah, diaa Biancaa.
Dia yang pernah menjadi DJ di festival kita!!
Bukankah dia mempunyai skandal dengan Suga BTS di bandara?
Dia merillis lagu dengan Taeyong setelah duet di festival.
Aku iri dengan dia.
Sekilas seperti itu suara-suara yang keluar dari wajah-wajah yang tidak di kenal Bianca.
Bianca masuk melewati koridor dengan menenteng skateboard nya. Bian memilih untuk berjalan kaki.
"Yaa, Bianca" seseorang memanggilnya. Dia bukan Yoona atau Yoora. Bianca tidak mengenal suara itu. Bianca menoleh ke sumber suara.
"Atas dasar apa kamu ,bisa di cium oleh Suga!! Dasar cewek murahan" tajam cewek itu yang sepertinya salah satu penggemar Suga.
Cewek itu dengan riasan wajah cukup menor mendatangi Bianca. Lalu menampar wajah Bianca. Bianca dengan sigap menangkap tangan gatal itu.
"Aku bisa mematahkan tangan ini jika aku mau, aku tidak mengenalmu dan tidak ingin mengenal mu! Jadi jangan ganggu aku" Bianca mengibaskan tangannya lalu melanjutkan perjalanannya ke kelas.
Tapi lagi-lagi cewek itu mencegahnya, dengan menahan pundak Bianca.
"Yaa, aku belum selesai bicara denganmu..., Kamu ingin menunjukkan kehebatan beladiri yang kamu punya mari kita bertarung!" ujarnya.
Woah suasana yang difikirkan orang benar-benar kacau.
Aku yang menyelamatkan dia dari tusukan pisau itu , tapi kenapa aku yang di benci mereka.
Bianca membanting skateboard nya. Bianca melihat sekelilingnya. Beberapa siswa ada yang merekamnya.
"Baiklah, lihat kalian semua! Dia menantangku bertarung dengan kondisi ku yang..." Bianca membuka dua kancing baju di perutnya. Melipat seragamnya menjadi crop tee.
Perban di perutnya masih baru, Bianca mengganti nya tadi pagi.
"Katakan padaku , apa aku mempunyai salah dengan mu?" Tanya Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...