TAEYONG POV
Karena waktu yang terus berjalan, aku bergegas berangkat meskipun Rachel masih terus menggangguku. Sudah sampai di parkir area dia masih terus menggangguku sesukanya. Sempat berfikir apakah aku harus keluar dari agensi karena tidak betah dengan cara dia yang terus menjadi benalu.
"pinjam smartphone mu" Rachel kembali mem-blockade jalanku.
"Kamu sudah berjanji tidak akan menggangguku lagi!"
"Pokoknya, aku ingin meminjam smartphone mu dahulu. Aku ingin melihat apakah kamu masih menyimpan atau tidak nomerku, karena kamu selalu membaca chat ku tapi tidak pernah membalas ku"
"Kenapa juga aku harus membalas mu?"
"Kamu masih menyukai ku!" Rachel terus memojokkanku agar bisa meminjam smartphone sesuai keinginan.
"Wahh, kamu benar-benar ingin membuat ku marah. Aku tidak ingin Bianca salah paham denganku karena kamu"
"Kenapa dia harus salah paham, jika kamu sudah menceritakan tentang diriku ke dia?"
"Kenapa juga aku harus menceritakan dirimu?"
Tanpa sepengetahuanku Rachel mengambil sendiri dari saku tuxedo yang ku pakai. Dia benar-benar wanita gila yang dibiarkan hidup sesukanya.
"Yaa!!"
"Arraseo, aku semobil dengan mu. Jika kamu ingin smartphone ini kembali"
Sejak di dalam gedung aku terus bertengkar dengan dia. Jujur, aku tidak tahu harus bagaimana agar dia tidak mengganggu hidupku lagi. Persetan dengan anak pemilik agensi. Padahal publik sudah sering menghujat dirinya karena terus menggangguku.
tanpa persetujuan dariku, Rachel ikut masuk saja tanpa permisi. Meskipun ada manager yang bersiap sebagai supir di kursi depan. Aku hanya bisa diam sambil mengumpat di dalam hati. Setiap hari aku berdoa agar dia lekas mati.
***
BIAN POV
Sebelum berangkat aku menyimpan kartu SIM atau surat izin mengemudi ke dalam tas selempang. Hari ini, aku akan mengendarai mobil sport sendiri. Karena Barra tahu aku suka mencoba hal baru, jadi dia menawarkan ku untuk mencoba mobil sport nya.
Jadi asisten baru ku datang bersamaan dengan Bryan ke apartemen untuk memberikan SIM dan kuncinya. Sejujurnya Bryan yang mengantarkan mobilnya, tetapi dia langsung kembali karena ada hal yang harus di urus Sebelum aku selesai mandi.
Selesai bersiap, aku berjalan ke parking area bersama asisten pribadiku. Beberapa pegawai agensi yang baru datang masih sering memperhatikan diriku karena masih merasa asing.
Tiba di parking area Ye-jun alias asistenku kembali bertanya karena ragu dengan kemampuanku dalam mengendarai mobil.
"Kamu yakin bisa mengendarai mobil? Aku belum pernah melihatmu mengendarai mobil sendiri" ujar Ye-jun.
"Kamu akan melihatnya segera"
Sengaja,aku menjawab enteng dan masuk kedalam mobil. menghidupkan mesin, dan mengeluarkan suara khas mobil sport agar rasa penasaran Ye-jun terpenuhi.
Aku tersenyum mendengar suara derungan yang di hasilkan dari knalpot mobilnya. Suara yang gahar cocok dengan body yang sangat cantik.
"Aku berangkat dahulu, jangan lupa bawakan charger dan jaket untukku, aku akan pergi sendiri setelah konser berakhir. "
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...