"pa,kami tidak akan datang ke acara itu. " Ujar Bianca di tengah-tengah mereka menghabiskan makanannya.
Mr Ben mendadak berhenti dengan garpunya. Taeyong hanya bisa diam saja melihat situasi ini.
"Kenapa? Ini baik untuk kamu? Kamu juga bisa perform dengan dia juga" tanya Mr Ben dengan sabar.
"Apakah semua hal di mata papa itu bisnis?" Tanya Bianca dengan lantang.
Taeyong masih diam dengan situasi nya karna tidak faham dengan bahasa yang mereka bicarakan."Jaga omonganmu, kamu bercanda tidak seperti biasanya" ujar Mr Ben masih mencoba tenang.
"Terlihat seperti apa aku biasanya? Apakah papa juga yang mendorong Barra agar aku membuat lagu dengan dia?"
"Maksudmu apa, apa yang sedang kamu bicarakan"
"Aku melihat papa bukan tipe orang yang susah mengerti atau memahami perkataan"
"Bianca mohon hentikan ini, aku memang tidak tahu apa yang sedang kalian bahas tapi mohon hentikan ini" ujar Taeyong merasa tidak nyaman, dan memberitahu Bianca dengan menggunakan bahasa Hangul.
Bianca memang bukan tipe orang yang bisa di paksa sesuka hati. Bianca juga mudah memahami situasi. Bianca membuka hatinya untuk keluarga Ben karna dia berusaha untuk percaya kepada orang lain seperti dulu dia bisa percaya kepada Ifan.
"Aku bukan tipe orang yang mudah di atur seperti hewan peliharaan. Aku bisa kembali hidup seperti dulu ,jika harus. Aku tetap aku yang dulu dan aku tidak akan berubah sama sekali. Papa bisa berbuat sesuka hati tapi tolong, jangan mengajakku!" Bianca menarik lengan Taeyong mengajak keluar .
"Bianca , kamu mau kemana! Bianca!" Teriak Mr Ben.Mereka masuk ke mobil dengan membawa koper Taeyong lagi.
Bianca mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata. Bianca benar-benar pergi dari rumahnya sendiri.
"Mana smartphone mu" tanya Bianca dengan tangan memegang smartphone nya sendiri."Apa yang kamu mau?" Tanya Taeyong.
"Berikan saja, kamu meminta ku untuk membuat challenge agar orang lain tidak tahu kalo sekarang kita di sini. Jadi buang ponselnya""Apakah kamu gila, bagaimana nanti aku menghubungi manager ku" ujar Taeyong menolaknya.
"Apakah kamu mau dilacak juga oleh dia melalui ponselmu?"
"Kenapa aku harus memerdulikan itu?"
"Berikan saja smartphone nya atau kita kembali ke soul sekarang?, Aku akan menggantinya nanti!" Ujar Bianca dengan emosi. Akhirnya Taeyong
"Aku melihat sisi lain darimu hari ini" ujar Taeyong. Bianca hanya diam saja melempar keluar kedua ponsel itu ke tengah jalan di saat mereka mengendarai dengan kecepatan tinggi.
mereka Pergi ke pantai,tapi bukan pantai yang mereka bahas di studio yang ada cctv-nya. Mereka mampir ke ATM terdekat untuk mengambil uang dengan jumlah yang cukup besar dari rekening Bianca. Bianca lalu membuang ATM itu ke semak-semak saat kembali mengemudi.
"Yaa ,kamu benar-benar gila. Bagaimana mereka akan melacak menggunakan ATM ku?"
"Apa kamu benar-benar bodoh? ATM mu hanya bisa gunakan di Korea saja " ujar Bianca.
Bianca mengemudi selama lima jam perjalanan. Taeyong hanya bisa pasrah di bawa oleh Bianca entah kemana. Dunia di depannya benar-benar asing sekarang.
"Bagaimana dengan mobilnya? Mereka bisa melacaknya melalui plat mobil"
"Kita akan meninggalkan mobilnya. Kita tidak akan membutuhkan mobil."
"Yaa, jangan membuatku takuta, kemana kamu membawa ku sebenernya, ini benar-benar tidak lucu"
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...