Bian bergegas mandi di dalam kamar mandi yang ada di sebuah ruangan yang bisa dibilang itu ruang OSIS. Tempat Di mana OSIS biasanya akan berkumpul, rapat, dan berdiskusi tentang program kerja mereka.
Sedangkan Yoona mondar mandir di depan pintu dengan ponsel di tangannya karna seseorang tidak bisa di hubungi. Yoona terus mondar mandir sampai Bian keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian panitia.
"Why?" Tanya Bian.
"Anak yang menjadi pemandu musik tidak bisa di hubungi, dan barusan dia mengirim SMS kalau dia berhalangan hadir" Yoona mengeluh.
"Maksud kamu DJ" tanya Bian.
"Indeed"
"Kenapa tidak pensinya saja di jalankan dulu?" Tanya Bian.
"Semua peserta pensi sedang make up Bian, dan belum ada yang siap untuk naik karna memang jam nya setelah DJ" ujarnya gelisah.
"Berapa menit lagi guestar nya datang?" Tanya Bian lagi.
"Mereka sedang bersiap-siap untuk berangkat, jadi kurang lebih satu jam an" Yoona masih mencoba menghubungi siswa yang seharusnya menjadi DJ.
"Bisa di percepat kah persiapan pensinya? Biar aku saja yang akan mengalihkan kegaduhan di luar" ujar Bian menyambar sebuah kemeja kotak-kotak di atas meja yang berwarna putih. Bisa di bilang itu baju untuk pensi, Bian lalu berlari ke aula di mana semua tamu dan siswa
Sudah memaki-maki dan melempari panggung dengan apapun yang di genggaman nya."Yaah,Bian what are you doing!!" Teriak Yoona sambil mengejar Bianca.
Bian naik ke atas panggung dan langsung menuju ke meja DJ yang sudah di siapkan oleh panitia sebelum nya sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Hi guys, disini aku seorang siswa baru yang baru saja pindah dari Indonesia. Aku pindah ke sini karna tidak tahan dengan hal ataupun Kalimat seperti yang kalian lontarkan, dari kata-kata kalian yang kasar. Aku tahu kalian manusia yang memiliki rasa sabar. Jadi setelah ini aku harap kalian memiliki rasa sabar yang lebih besar dalam menunggu sesuatu walaupun sesuatu itu tidak pasti datang tidaknya" Biar berbicara menggunakan pengeras suara dengan berbahasa hangul. Selesai berbicara Bian langsung memainkan DJnya. Seperti Biasanya dia mahir sekali dalam mengotak-atik alat tersebut.
Bian memainkan dan meremix lagu yang sudah tertempel di file di dalamnya.
Yoona yang mengejar Bian sampai di samping panggung. Bersyukur sekali mempunyai teman emas seperti Bian.
Semua siswa dan tamu yang datang mulai tersenyum, ada yang memulai dance bersama ada yang ngevideo pakai ponsel mereka dan masih banyak lagi.
"Oh my God, thank you. Telah memberikan aku teman seperti Bianca" ujar Yoora yang berada di samping Yoona yang tadinya ikut mengejar Bianca yang naik ke panggung.
Bian mendadak mendapatkan banyak fans pada hari itu juga. Bian benar-benar bermain seperti DJ DJ terkenal di dunia. Pantas saja dari dulu banyak yang meminta nya menjadi guesstar sebuah acara. Hanya saja dulu Bian lebih sering menolaknya , Bian akan melakukannya jika itu sesuai keinginan nya.
"Kenapa aku tadi berteriak kepadanya, padahal dia membuat semua orang terhanyut dalam permainan nya, dia jago sekali. I LOVE YOU BIANCAAAAA" teriak Yoona yang ikut hanyut dalam lantunan musik yang di mainkan Bianca.
Yoona tiba-tiba di telfon oleh tim keamanan bahwa Guestar yang mereka undang datang lebih cepat dari jam yang di tentukan. Yoona langsung pergi berlari keluar menyusul Tae-yong yang datang bersama asistennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...