Yoona tidak bisa makan dengan tenang sekarang. Yoona terus meng-spam Bianca melalui chat. Dia harus tahu kabar terkini Bianca. Sore ini Yoona pergi makan di luar bersama Yoora. Yoora baru saja mendapatkan uang lebih dari hasil projek bersama anak OSIS yang membuat bazar. Bazar tersebut menghasilkan uang juga untuk mereka.
Jadi karena mendekati ujian nasional dan banyak murid yang sehari hanya latihan try out sekali dan dua kali. Tim OSIS membuat bazar makanan di sekolahan. Itu membuat banyak siswa mengurungkan diri untuk jajan di luar.
Kembali ke Yoona yang panik dengan Bianca.
"Yaaa, makan dulu. Bianca akan memberi kabar nanti. Apa kamu tidak mengenal dia?" Yoora yang risih melihat Yoona hanya sibuk dengan smartphone nya."Tapi, aku sangat merasa menghianati Bianca sekarang" ujar Yoona sedikit takut.
"Aku tidak pernah melihat teman yang sangat setia seperti mu, kamu kenal aku lebih lama dari pada dengan Bianca" cibir Yoora yang sedikit iri dengan Bianca.
"Tapi, kamu tidak ada maksud tertentu kan?. Ke teman yang lain kamu tidak sekhawatir ini" lanjut Yoora yang menjadi sedikit curiga kepada Yoona.
"Yaaa, jangan mencurigai aku!!. Aku suka berteman dengan Bianca, karna dia berbeda dari kita. Dia bisa menyesuaikan dengan kita. Yang lebih spesial dari dia karna dia bukan anak Korea seperti kita. Kamu tahu itu? Dia lebih hangat dari pada orang lokal disini" Yoona meletakkan smartphone nya dan menyadari sesuatu.
"Aku setuju dengan itu. Tapi kamu harus mengenal dia juga, Bianca bukan tipe cewek yang lima menit tidak bisa tanpa mengecek HP. Dia bahkan bisa off berhari-hari" Yoora berbicara dengan memotong isi perut sapi nya di atas panggangan.
"Aku baru saja mengingat itu" Yoona mulai memakan makanannya dan mencicipi daging yang di panggang oleh Yoora.
Mereka berdua bukan adik kakak. Melainkan hanya teman sekolah saja, tetapi sudah seperti saudara kembar. Sesekali mereka bertengkar tapi itu tidak akan tahan lama.
Mereka berdua juga kelas akhir di SMA seperti Bianca jadi bisa pulang lebih awal setelah semua jadwal try out harian selesai.
Kembali ke Bianca yang baru saja menyaksikan dua laki-laki bertarung tanpa memperdulikan ketenaran dan ketampanan mereka hanya untuk seorang cewek tomboy.
Bugh...
Dugh..
Bugh..bugh..
Suara yang di keluarkan dari pukulan keras antara Taeyong dan Suga.
"Aku lebih dulu kenal dia. Kenapa kamu mereb.... Brughhh" Suga belum selesai bicara Taeyong mendaratkan pukulannya di wajah Suga. Hingga Suga tersungkur di lantai.
"Dia sudah menjadi kekasihku , apakah itu wajar jika kamu merebut nya? Dia bukan barang!!!" Tajam Taeyong , yang ingin melayangkan pukulan keras kepada Suga yang sudah tersungkur di lantai.
"Taeyong-aa" suara Bianca meredahkan amarah Taeyong. Bianca yang datang langsung membuang skateboard nya begitu saja. Bianca berlari ke arah Taeyong-aa dan memeluknya dari belakang. Taeyong tanpa menoleh pun sudah mengenal suara Bianca.
Bianca sendiri tidak ingin terjadi sesuatu kepada masa depan Taeyong. Jadi Bianca tidak melepaskan pelukannya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian, kenapa kalian berkelahi?" Tanya Bianca dengan tetap memeluk Taeyong agar Tayeong tidak benar-benar menghabisi Suga.
"Apakah kamu sudah menyelesaikan rekamannya?" Tanya Taeyong dengan memegang tangan Bianca yang memeluknya.
"Iya"
![](https://img.wattpad.com/cover/206780877-288-k867691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(2)NEXT DAY
Teen Fiction[SEQUEL "FATES"] Bianca , remaja yang dulunya mempunyai jalan hidup yang rumit semasa SMA-nya. Kini dia menjalani kehidupan baru yang ternyata lebih mengejutkan lagi untuk diri dan mentalnya. Akankah Bian dapat mengatasi semua masalah yang menjerat...