one

40.8K 839 61
                                    

8 tahun telah berlalu semenjak kandasnya hubungan Stella dan Ivy. kini Stella tumbuh menjadi wanita yg cantik, dewasa, Tetapi berubah menjadi gadis yg cuek dan pendiam. Dan dalam dirinya hanya di penuhi dengan penyesalan akan kesalahan di masa lalunya. Yg tidak pernah bisa dia lupakan.

8 tahun pula dia tidak bisa menetapkan hatinya kepada orang lain. Hatinya masih menginginkan dan menunggu orang di masa lalunya, dan berharap orang itu masih mau merima nya. Karena dia masih sangat mencintai orang itu, tapi semenjak kejadian itu mereka tidak pernah bertemu kembali selam 8 tahun ini, Stella sudah coba mencarinya tapi nihil orang yg dia cintai tersebut hilang bagaikan di telan bumi bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak tahu atau mungkin tidak ingin memberi tahunya, Atas permintaan orang tersebut. Stella bahkan pernah menjalin hubungan bersama Bram, tapi tidak bertahan lama karena tidak pernah muncul rasa cinta Stella untuk Bram, seromantis apapun Bram memperlakukannya.

"Dokter nanti siang sekitar jam 10 am kita ada operasi. dokter tidak lupa kan? "- ucap seorang lelaki tampan bertubuh tinggi dan kekar, dia memakai jas putih dan menggantung stetoskop di lehernya

"Dokter Stella?"

"Huh.. ya?"

"Dokter selalu saja melamun, semenjak di pindah tugaskan ke rumah sakit ini, ada masalah? Kalau dokter berkenan dokter bisa berbagi cerita dengan saya"

"Saya tidak papa dokter Jason (dibaca jesen)"- ucap Stella cuek dan berjalan pergi meninggalkan jason di kantin rumah sakit. dokter jason memaklumi itu karena memang sudah biasa, bahkan seluruh rumah sakit pun sudah tau dengan sikap cuek dan pendiam Stella semenjak di pindah tugaskan dari rumah sakit tempatnya bekerja sekitar 5 bulan yg lalu.

Stella sudah menjadi dokter sekitar 3 tahun lebih, tapi kerjanya sangat bangus semua operasi yg dia tangani selalu berjalan lancar dan tidak pernah ada yg gagal. Oleh karena itu Stella di pindah kan ke rumah sakit yg lebih besar dan berkelas.

×××

Stella termenung di depan meja kerjanya dia hanya memandang laptop nya. Dia tidak hentinya mencari informasi mengenai wanita yg di cintanya, tapi entah kenapa padahal ini sudah 8 tahun, tapi tidak satupun informasi terbaru tentangnya, yg ada hanya tentang mamah nya saja, yg semakin sukses di bidang properti.

Wanita itu seakan menghilang di telan bumi tanpa informasi, bukankah aneh, dia adalah anak salah satu orang terkaya di negara ini tapi Stella tidak bisa menemukan informasi apapun.

Berbicara tentang kekayaan, perusahaan Daddy Stella bangkrut karena kerugian juga karena penggelapan uang yg di lakukan karyawannya. Yg merugikan terliunan uang melayang entah kemana. Rafael dia sudah menikah dengan Teresa dan di karuniai seorang putri yg cantik kini anak mereka berumur 5 tahun. Rafael kini bekerja di perusahaan ayah Teresa karena perusahaan Daddy nya bangkrut tidak menyisakan apapun. Dan saat ini Daddy mereka juga bergantung pada istrinya.
Karena Teresa anak tunggal tanggungjawab perusahaan ayah Teresa sepenuhnya di pegang oleh Rafael tapi masih dengan pengawasan dari ayah Teresa.

Sedangkan Stella dia kuliah dengan biaya yg di berikan ibunya dan Rafael, dulu dia tinggal bersama Rafael tapi sejak lulus kuliah S1 dia tinggal di apartemen kerena dia tidak ingin menyusahkan kakaknya, ya walaupun Rafael tidak pernah merasa di susahkan oleh adik satu-satunya itu, tapi karena Stella yg keras kepala dia akhirnya mengiyakan keinginan Stella untuk tinggal di apartemen. Sejak saat itu Stella sudah menjadi peribadi yg mandiri dia juga membiayai S2 nya dengan uang sendiri, walupun mommy nya dan rafael masih rajin mengirimnya uang, dia menabung uang tersebut untuk keadaan darurat. Dia bahkan mengambil jalur cepat untuk lulus dari S2 nya dengan rajin belajar dan kerja kerasnya.

Dan kerja kerasnya kini membuahkan hasil yg luar biasa, Stella menjadi dokter yg handal dan terkenal dalam waktu 3 tahun dan 1 tahun masa peraktek. Awalnya Stella bekerja di rumah sakit yg kecil tapi lama-kelamaan kinerja nya mulai di akui dan dia mulai bekerja di rumah sakit besar..

Stella juga masih sering bertemu teman-teman nya Sarah dan nila. Mereka kini bekerja di perusahaan milik Mama Ivy, mereka selalu meluangkan waktunya untuk bertemu jika tidak sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Saat ini Stella menjalankan mobilnya menuju restoran, untuk menemui Sarah dan nila. Sesampainya di sana Stella melihat Sarah dan nila sudah memesan makanan.

"Hi"

"Hi, kalian udah lama?"

"Menurut mu, bahkan pesanan kita udah Dateng dari tadi mbak"- ujar Sarah mengejek.

"Sorry aku sibuk banget hari ini"

"Iya tau ko ibu dokter"

Mereka mengobrol dengan ringan dan sesekali candaan pun masuk ke dalam obrolan mereka. Sampai nila mengucapkan kalimat yg membuat Stella berhenti tertawa.

"Stel apa kamu tidak mau mencari penggantinya? Jika kamu seperti ini terus kamu sendiri yg tersiksa. Bagaiman jika dia kembali tapi tidak sendiri"- Stella mengerti maksud dari perkataan nila.

"Belum!!. Sebelum aku memastikan dia sudah berkeluarga atau belum, aku bahkan tidak bisa menetapkan hatiku pada orang lain, kamu lupa aku sudah mencobanya bersama Bram tapi apa.? Aku hanya menyakiti lelaki itu karena aku memaksakan untuk mencintainya padahal sedikitpun tidak ada rasa cintaku untuk Bram."

"Udah udah kita ganti topik"- ujar Sarah karena dia tidak ingin terjadi keributan karena Stella salah mengartikan maksud perkataan nila.

××××

Alvionita Raina Collins

Stella Agia Wijaya

Mike Arnando owel

Jason Mraz

Alvin Alvaro Collins

Grace

~To Be Continued~

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang