seven

12.7K 728 22
                                    

Alvionita POV.

Akhir-akhir ini aku benar-benar lelah pekerjaanku sangat numpuk, dan hari ini aku baru sampai di london karena 1 Minggu kemarin aku berada di Belanda, perusahaanku di sana mengalami masalah sehingga aku sendiri yg harus turun tangan.

Senyum ku mengembang saat melihat seorang anak kecil yg melambaikan tanganya ke arahku,

"Mommyyyyyy"- teriaknya lalu berlari kearah ku, aku berjongkok untuk menyamakan tinggi kami dan dia langsung memeluk ku dengan erat.

"Miko kangen"- ucap nya di perpotongan leherku

"Mom juga kangen banget sama Miko"- ujarku mengendurkan pelukan kami dan mencium pipi dan keningnya, lalu dia menatapku dengan cemberut.

"Kenapa?"

"Miko mau di sini"- ujarnya menunjuk bibir, aku tersenyum lalu mengecup bibirnya. Dia akhirnya tersenyum. Aku berdiri dari berjongkok ku lalu memeluk Mike yg juga datang bersama Miko untuk menjemput ku di bandara.

"Bagaiman kondisi di sana"- ujar Mike setelah mencium kening ku.

"Semuanya sudah membaik kembali, pulang yuk aku lelah"- Mike mengangguk dan mengambil alih koper dari tanganku,

Akhirnya kami sampai di rumah, Mike membawa Miko ke kamarnya karena dia tertidur dalam perjalanan menuju rumah.
Aku berbaring di atas ranjang ku dan memejamkan mata, sesaat kemudian aku mendengar pintu kamarku dibuka, lalu ku rasakan ranjang ku bergoyang.

"5 hari yg lalu aku bertemu Stella, dia menceritakan semuanya kepada ku tentang mengapa dia mengakhiri hubungan kalian begitu saja, dia cemburu pada David dan ai, sejujurnya aku benci mengatakan ini setelah apa yg dia lakukan kepadamu dengan sikap Childs nya itu-"- ujar Mike yg terduduk di samping ranjang ku.

"Tapi aku tau kamu masih mencintai dia, dan aku lihat dia juga masih mencintai mu, apa kamu tidak ingin memulai hubungan kembali dengan Stella......"- jujur aku bingung harus menjawab apa. Aku sendiri bingung.

"Jangan pikirkan aku dan Miko, Anggi juga memintamu selalu ada untuk aku dan Miko. Tidak untuk menikah denganku, karena aku juga tidak bisa menikah denganmu, kamu sudah ku anggap seperti adikku sendiri."

"Apa kamu yakin tidak ingin menikah denganku?"- pertanyaan macam apa yg keluar dari mulutku ini.

"Kita hanya akan saling menyiksa diri kita, jika sampai kita membangun sebuah rumah tangga, hanya rasa canggung akan selalu hadir di setiap langkah yg kita jalani. kembalilah bersamanya jika kamu masih mencintainya jangan menyiksa diri kamu sendiri.."

"Aku dengar ayahnya meninggal tadi malam, mungkin saat ini dia tengah terpuruk-" - belum sempat Mike melanjutkan ucapanya aku langsung terduduk dari berbaring ku karena terkejut. Aku menuruni ranjang dengan terburu dan mengambil kunci mobilku yg berada di atas meja.

"Aku titip Miko, jika dia menangis mencari ku segera hubungi aku"- ujarku terburu memasuki mobil. Karena sedari tadi Mike mengekori ku sampai ke bagasi. Dia juga memberitahuku di mana ayah Stella di makamkan.

×××

Dan di sinilah aku sekarang, di sebuah pemakaman, aku melihat di depan sana orang-orang sudah mulai meninggalkan pemakaman ayah Stella. Tapi di sana masih ada 6 orang yg masih setia berdiri dan satu wanita tengah menangis terduduk di depan makam tersebut. Hari sudah menunjukan pukul 2 siang saat aku sampai di sini.

Aku berjalan mendekati kerumunan itu, ku lihat Rafael dan Teresa terkejut melihat kehadiranku, aku semakin mendekat ke arah mereka, dan yg lainya terlihat bingung saat melihat aku semakin mendekat, aku memandang Rafa dengan sendu, dia menepuk pelan pundak ku dan mengangguk.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang