thirty

6.4K 463 20
                                    

~Happy reading~

Sedari tadi Stella terus memandangi jam tanganya, dengan kesal karena hari ini dia ada janji bertemu dengan seseorang di cafe tapi orang itu tidak kunjung datang juga, Stella mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja sampai ada yg menepuk bahunya.

"Sorry, jalanan macet"- kata orang itu dan dia langsung duduk di depan stella

"Heumm,"

"Jadi ada apa?"

"Aku akan to the points saja, Aku mohon Angela, sudahi semua ini, aku tau kamu tidak pernah tidur dengan kak Ivy, kamu juga yg menyebarkan berita itu kan dan kamu juga berbohong tentang video itu, iya kan? Jadi aku mohon berhentilah, biarkan aku bahagia sekali ini saja, dulu juga aku merelakan saat kasih sayang Daddy lebih besar padamu daripada padaku, bahkan aku diam dan tetap menyayangi beliau walaupun beliau berhenti membiayai kehidupanku, perekonomian ku, padahal aku anak kandungnya, tapi beliau lebih memilih kalian keluarga barunya dan melupakan anak kandungnya sendiri, jadi aku mohon jangan kak Ivy juga kamu ambil"

"Aku...."- Angela meremas tanganya sendiri, dengan pandangan terfokus pada gelas kopi yg baru saja di bawakan oleh pelayan.

"Bayangkan jika kamu di posisi aku, bagaiman rasanya jika keluarga kamu berpisah dan kamu kehilangan salah satu dari mereka dan melupakan kamu lalu lebih memilih keluarga barunya lebih menyayangi keluarga barunya, aku tidak mempermasalahkan persoalan antara mom dan Daddy ku, mereka memang sudah seharusnya berpisah daripada memaksakan rumah tangga mereka tanpa adanya cinta, tapi aku dan kak Rafa anak kandungnya, jika ada yg namanya mantan istri/suami maka tidak ada yg namanya mantan anak kandung"

"Aku tidak pernah memikirkan itu, karena aku sudah kehilangan ayahku saat aku masih kecil, bahkan aku sudah tidak mengingat wajahnya, jadi saat aku di suguhi kasih sayang yg Daddy berikan aku hanya berpikir itu milik aku, Angelo dan mami Sandra, bukan milik orang lain, maafkan aku, aku akan mengakhiri semuanya, aku tidak akan mengganggu kalian lagi"

"Dan jujur saja, aku memang mencintai Ivy rasa itu muncul begitu saja, tapi aku akan melupakan semuanya, karena Ivy juga tidak mencintaiku, tidak seperti Daddy yg memberikan kasih sayang untukku dengan tulus, mungkin aku hanya haus kasih sayang, jadi aku tidak akan menganggu kalian lagi"- sambung Angela sambil tersenyum lirih.

"Terimakasih"

"Iya, dan maafkan aku untuk semuanya"- Angela menunduk matanya sudah memerah, tapi air mata tidak keluar dari matanya, Stella yg melihat itu berdiri dari duduknya dan menghampiri Angela, Stella memeluk tubuh Angela yg langsung membuat Angela menegang dan merasa hangat, Angela seperti mendapatkan kekuatan dan kasih sayang seperti yg ayah Stella berikan dulu.

Angela membalas pelukan Stella dan sesaat kemudian air mata Angela keluar begitu saja, Angela mulai seseguk kan di pelukan Stella,

"Maaf membuat bajumu basah hiks"- ujar Angela dengan tangis yg malah semakin menjadi, untung saja cafe sedang lumayan sepi dan mereka duduk di pojokan.

"Eummm, tidak apa menagislah"- Angela yg mendengar ucapan Stella benar-benar mengeluarkan tangisannya, dia benar-benar merindukan papa kandung nya dan Daddy Stella.

×××

Saat ini Ivy sedang sibuk dengan pekerjaannya, tapi sedari tadi mamanya terus-menerus menelponnya menanyakan tentang ini dan itu, dan sesaat kemudian ponselnya kembali berbunyi.

Mam Calling.....

"Halo"

"Iya, kenapa lagi mam?"

"Sayang Jadinya kamu mau pakai gaun atau tuxedo?"

"Aku terserah Stella aja deh, kalau kata Stella aku harus pakai gaun ya aku pakai ataupun sebaliknya aku akan tetap memakinya, atau ngga mama siapin dua-duanya aja deh nanti hari sabtu aku sama Stella ke butik buat coba bajunya"

"Ya sudah kamu jangan capek-capek kerjanya, nanti malah sakit"

"Iya mam, ivy usahain, soalnya Ivy lagi di posisi kayak gini, mam tau lah ini semua benar-benar bikin Ivy root kalau sampai Ivy tinggalin"

"Kamu yg sabar aja deh, itu kan resikonya, menjalin hubungan dengan seorang wanita, kamu harus kuat aja"

"Pasti mam, Ivy akan selalu kuat menghadapi semua ini, Ivy ngga mau liat Stella nangis terus"

"Ya sudah, sana kamu kerja lagi"

"Laksanakan"

"Hahaha Bye"

"Bye mam"

Tut tut tut

Setelah sambungan terputus Ivy menghela napasnya dengan kasar, jujur saja dia sangat lelah, mengerjakan semua ini, tapi dia harus melakukan ini semua demi mengembalikan kepercayaan para kliennya lagi untuk tidak mencabut saham yg mereka tanam di RC COMPANY.

Kring,,....kring...

Telpon di samping ivy tiba-tiba berbunyi saat Ivy tengah menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kerjanya.

"Raina Collins"

"Selamat siang, Mrs. Collins"

"Siang, ada apa?"

"Mr. Morley ingin menemui anda"

"Biarkan dia masuk"

"Baik Mrs."

Tok tok tok

Setelah Ivy menutup sambungan, pintu ruanganya di ketuk dari luar.

"Masuk"- Orang itu masuk dan tersenyum menatap ke arah Ivy,

"Duduklah di sofa Angelo"- Angelo mengangguk dan langsung duduk di sofa, Ivy beranjak dari Kursinya dan menghampiri Angelo yg sedang duduk di sofa dengan kepala tertunduk.

"Ada apa Angelo?"

"Jadi berita itu benar?"

"Bagaimana menurutmu?"

"Kurasa memang benar, karena Angela yg menyebarkannya"

"Kamu tahu dari mana jika Angela yg menyebarkannya?"

"Saat itu ponsel Angela tertinggal di mobilku, aku melihat pesan dari Raina, aku penasaran Raina mana yg mengirim pesan padanya, ternyata itu kamu, aku tidak menyangka bahwa kabar itu benar, aku pikir berita itu hanya hoax untuk menjatuhkan mu saja, tapi setelah melihat pesan mu dan Angela serta konferensi pers yg kamu adakan kemarin, aku tidak bisa lagi untuk tidak percaya, tapi aku sangat ingin mengetahui langsung dari kamu"

"Dan sekarang kamu sudah tau"- ujar Ivy dengan tenang.

"Iya, dan aku masih tidak menyangka jika orang itu adalah Stella, aku kalah oleh wanita dan saudari tiriku sendiri"- Angelo tersenyum kecut.

"Aku mencintai dia Angelo, dan aku lebih dahulu mengenal dia daripada kamu dan Angela."

"Ya aku tau, dari cara mu menolak ku saja, sudah ketahuan jika orang yg kamu cintai sangat berarti, padahal lamaran ku waktu itu sangat di impikan seorang wanita, tapi tidak dengan kamu"

"Maafkan aku soal itu"

"Tidak apa, dan aku juga minta maaf atas nama Angela, dia gadis yg baik, dia hanya haus akan kasih sayang dan memiliki sesuatu..."

"Aku bukan barang"

"Aku tau, dan soal Angela yg berkata kau memperkosanya-...."

"Kau tau dari mana?"- Ivy dengan cepat memotong ucapan Angelo

"Jangan memotong ucapanku"

"Maafkan aku"

"Angela bilang dia bertemu dengan Stella 3 hari yg lalu, Stella terus berkata jika Angela berbohong, dan semua perkataan yg Stella ucapakan pada Angela, membuat Angela mau mengakui semuanya dan dia bilang tidak akan menganggu kalian lagi, tapi saat Angela pulang ke rumah sehabis menemui Stella, dia menangis sepanjang malam, sampai sekarang pun dia masih sering melamun, dan aku punya satu permintaan,"

"Apa itu? Jika masih bisa aku lakukan, aku akan membantu"

"Tolong temui Angela"

~To Be Continued~

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang