twenty-three

7.6K 544 26
                                    

Double up... Vote dulu sebelum baca...

Happy reading~~

Stella POV.

Semenjak pulang dari perjalanan bisnisnya 3 hari yg lalu Ivy jadi sedikit aneh, setiap aku tanya dia hanya tersenyum menggeleng, dan berkata "ngga ada apa-apa ko, kamu hanya terlalu khawatir" atau mungkin ada masalah yah sama pekerjaannya.

Saat tidur pun dia hanya memeluk tubuhku dan tidak berbicara apa-apa, padahal aku ingin sekali melakukan hal "itu" dengan Ivy, Samapi sekarang Ivy tidak pernah bermain jauh denganku, tapi kenapa dia tetap bertahan di posisi ini, padahal aku mengambil "milik" dia di masa remajanya,

Ivy juga tidak pernah membuka bra-nya saat bercinta denganku, padahal dulu kan tidak seperti itu, dulu bahkan kami selalu naked jika melakukan hubungan badan, bukankah dia aneh. Tapi aku harus positif thinking, mungkin dia tidak mau buru-buru denganku.

"Kamu kenapa melamun terus"- Ivy memegang lenganku yg berada di atas paha dan mengelusnya, membuat lamunanku menjadi buyar.

"Ketularan kamu mungkin"- dia terkekeh sambil mengacak rambutku.

"Kamu ini ada-ada aja deh"

"Kamu kan suka ngelamun,!! Jadinya aku ketularan deh!"

Hening~~

Apa aku bilang aja yah kalau dokter Jason menyatakan perasaanya sama aku, tapi kalau dia marah gimana? Ga papa deh, yg penting aku udah jujur

"Sayang..."

"Honey..."

Apa ini kami kenapa suasananya jadi canggung kayak gini.

"Kamu dulu deh"- ujarku

"Tapi kamu jangan marah yah"- ujar ivy sambil membenarkan duduknya menghadap ke arahku.

"Ngga akan, kalau kamu jujur, malahan aku takut kamu marah dengan apa yg akan aku sampaikan, tapi aku mau kamu dulu aja yg bicara, sebelum aku"- aku juga membenarkan dudukku dan bersila di atas sofa.

"Baiklah, Sebenarnya aku ada proyek dengan, Angelo, awalnya aku pikir itu ngga penting karena ini hanya masalah pekerjaan, tapi lama-kelamaan sikap Angelo mulai aneh, dia selalu minta bertemu untuk sekedar ngobrol atau makan, aku kadang menurutinya, jika pekerjaanku tidak banyak,"

"Apa yg kamu maksud adalah Angelo Morley? Kakak tiriku?"

"Iya, dan saat Business Trip kemarin, Angelo juga ikut karena ini masih ada hubungannya dengan proyek yg kami jalani, dan saat malam terakhir kami di sana Angelo mengajak aku Dinner dan hanya aku sedangkan sekertaris aku dan sekertaris dia berbeda tempat dengan kami, aku menurutinya karena aku pikir itu hanya sekedar dinner bisa, tapi saat Samapi di sana aku mulai merasakan hal tidak enak karena restoran itu sepi, tapi Angelo bilang "ini sudah malam, mungkin itu sebabnya kenapa restoran ini sepi" dan aku hanya mengangguk sambil melanjutkan makan ku"

Entah kenapa semakin lama mendengar cerita Ivy, aku semakin merasa tidak tenang.

"Saat aku sedang asik makan, tiba-tiba lampu utama mati dan...."- Ivy menggantung ucapanya membuat aku semakin penasaran.

"Dan apa?"

"Angelo dia meminta aku untuk....untuk emm itu"

"Untuk apa?!!"- aku benar-benar kesal karena nada bicara Ivy yg terpotong-potong membuat aku meninggikan nada bicaraku.

"Untuk menjadi istrinya"- ujar Ivy dengan cepat.

"WHAT!!!!"- nggak-nggak aku salah dengar kayaknya hahahah.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang