IMR=5=S2

5.7K 429 23
                                    

Jangan lupa untuk menekan bintang di pojok kiri sebelum atau sesudah membaca!!!


~Enjoy for reading~

Saat ini Stella sedang menemani Ivy menemui dokter yg mengurus peroses kehamilan Ivy.

"Jadi bagaimana dok?"- tanya Ivy.

"Kita belum tau ini akan berhasil atau tidak tapi Mrs. Tidak usah khawatir saya pernah menangani kasus yg lebih lama. embrio yg di simpan hampir 20 thaun tapi ibu itu bisa hamil dan memiliki anak, jadi kita masih memiliki harapan"

"Baiklah, terimakasih"- dokter kandungan itu mengangguk stelah nya Ivy dan Stella meninggalkan ruangan tersebut.

"Aku tidak menyangka mempunyai anak dengan cara ini akan sangat sesusah"

"Ya kalau ngga mau susah kita bisa adopsi."- ucap Stella sambil menggandeng tangan Ivy.

"Tapi aku mau punya anak yg lahir dari rahim aku atau kamu, bukan anak adopsi, susah buat aku sayang sama anak yg bukan darah daging aku sendiri."

"Masa? Bagaimana dengan Miko, dia bukan darah daging kamu loh, tapi kamu sayang banget sama dia"

"Miko beda stel"

"Iya, iya, makannya kamu harus sabar kita pasti berhasil ko"

"Tapi kita udah satu kali gagal stel"

"Iya, dan untungnya keluarga mereka tidak menyimpan satu tabung embrio, dan kalau itu terjadi aku yg akan hamil bukan kamu, setidaknya semoga saja yg kedua bisa berhasil"

"Heumm semoga saja"

×××

5 bulan telah berlalu Saat ini Ivy, Stella dan di bantu maidnya sedang memasak untuk dinner bersama para sahabat mereka untuk merayakan ultah Miko, awalnya Ivy ingin menyiapkan pesta besar-besaran tapi Miko mengatakan jika dia hanya ingin merayakannya dengan keluarga dan para keluarga aunty nya saja, yaitu sahabat Ivy.

saat Ivy memotong wortel, salah satu maid membawa ikan yg Stella minta awalnya biasa saja tapi tiba-tiba saja Ivy merasa mual saat Stella memotong ikan tersebut. Ivy langsung berlari ke arah toilet dan brdiri setengah berjongkok di depan closet duduk sambil berusaha memuntahkan isi perutnya, Stella yg khawatir langsung menghampiri Ivy dan memijat pundaknya.

"Sayang kamu kenapa? Kamu sakit?"- tanya Stella dengan khawatir.

"Aku ngga apa-apa, cuma mual saja dan sedikit pusing, jangan khawatir"

"Gimana aku ngga khawatir, dari tadi kamu bilang ngga enak badan, pusing aku suruh istirahat ngga mau, sekarang malah muntah-muntah"

"Ko kamu malah ngomelin aku sih huek huek"- Ivy kembali muntah tapi kali ini tidak keluar apa pun dari mulutnya selain air liur nya.

"Atau mungkin kamu-"

"Tidak, aku tidak ingin terlalu berharap seperti sebelum-sebelumnya, kamu Ingan terakhir kali aku seperti ini dan dokter bilang apa? Dia bilang aku hanya masuk angin"- seakan mengerti apa yg akan diucapkan Stella. Ivy langsung memotong.

"Baiklah, tapi lebih baik sekarang kamu istirahat saja sampai makan malam tiba, biarkan maid saja yg menyelesaikan memasaknya, sekalian aku mau periksa kamu dulu nanti kalau kamu beneran sakit aku khawatir"- Ivy mengangguk dan menuruti keinginan Stella.

×××

Stella membantu Ivy untuk berbaring di atas ranjang lalu dia mengambil alat dokternya dan memeriksa keadaan Ivy dengan teliti, tapi tiba-tiba saja dia berhenti, membuat Ivy bingung.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang