two

19.2K 761 28
                                    

Stella terduduk lemah di kursinya, dia baru saja keluar dari ruang operasi, dia sudah berada di RS sejak pukul 5 am, Stella selalu berusaha keras dalam pekerjaannya karena dia ingin hasil yg dia peroleh memuaskan dan tidak membuat orang lain sedih/berduka kehilangan orang yg mereka cintai. Karena gagal di meja operasi.

Saat dengan tenang menyandarkan tubuhnya pada kursi yg didudukinya tiba-tiba pintu ruangan Stella di ketuk dari luar, Stella pun membenarkan duduknya dan mempersilahkan orang itu masuk.

"Dok, ada pasien penting yg harus segera di tangani, sebenarnya ini pasien dokter Jasmine tapi beliau ada urusan jadi beliau ijin cuti 2 hari kemarin, pasiennya ada di kamar VVIP no.34, maaf menggangu istirahat Anda dok tapi dokter lain sedang ada pasien"

"Ya saya akan segera ke sana"- ujar Stella tanpa banyak bertanya, Stella berdiri dan memakai kembali jas dokternya lalu mengalungkan stetoskop di lehernya.

Dia berjalan dengan langkah yg cepat, karena takut pasien yg di tangani dokter Jasmine mempunyai sakit yg serius. Karena yg Stella tau dokter Jasmine adalah dokter ahli kangker.

Stella memasuki ruang VVIP no.34 stelah dia masuk dia melihat anak kecil yg terbaring di ranjang, muka anak itu pucat dan memerah, Stella segera memeriksa anak itu dengan telaten.

"Apa anak ini, mempunyai riwayat penyakit kangker?"- tanya Stella pada perawat yg selalu bersama dokter Jasmine.

"Tidak dok, setahu saya anak ini adalah anak orang terdekat beliau jadi beliau sendiri yg selalu menangani keluarga ini jika ada yg sakit"- Stella mengangguk mengerti

"Dia tidak papa, hanya demam bisa, dan di mana orang tuanya"- ujar stella, setelah memeriksa anak itu.

"Beliau sedang dalam perjalan, tadi anak ini di antarkan oleh bodyguard nya."- stelah mengangguk kembali. lalu sesaat kemudian anak itu membuka matanya.

"Mommy"- ucap anak itu lirih

"Hey kamu sudah bangun"

"I want my mommy here"

"Mommy kam-"- ucapan Stella terpotong saat seseorang membuka pintu dengan tergesa. Orang itu langsung berlari ke arah ranjang anak tadi tanpa menghiraukan orang yg berada di ruangan itu.

"Mommy hiks"

"Hey boy aunty here"

"Where is my mom? "

"Your mom is on her way, jadi Miko tidak boleh nangis. Nanti mom khawatir"

"I'm sorry aunty"

"Tidak apa tampan."

Wanita itu mengusap lembut kepala anak yg di panggil Miko itu, stella sempat berpikir bahwa wanita itu mommy nya tapi ternyata bukan dia hanya aunty nya.

"Dok bagaiman keadaan keponakan saya?"

"Dia hanya demam biasa"

"Syukurlah"

"Dimana orang tuanya?"

"Mereka dalam perjalanan"

"kalau begitu saya keluar dulu, jangan lupa jika perawat mengantarkan bubur dimakan ya, jangan lupa juga minum obatnya.

"Iya terimakasih dok"

Stella berjalan keluar meninggalkan ruang inap Miko saat sudah setengah jalan ada Seorang wanita tengah berlari dari arah berlawanan, wanita itu melewati Stella tanpa memperhatikan sekitar dia terlihat sangat panik dan terpancar kekhawatiran di wajahnya.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang