Flashback on~~
Semenjak Stella memutuskan hubungan mereka secara sepihak Ivy melanjutkan kuliahnya di Belanda Bersama Mike. Awalnya Ivy ingin sekali kuliah di universitas yg ada di London, agar tidak jauh dari Stella, tapi semuanya sirna saat malam di mana Stella mengakhiri hubungan mereka.
Ivy terpuruk kembali, yg membuat keluarganya kebingungan. Terutama mamah nya."Sebenarnya ada apa dengan Ivy?"- tanya Marisa pada Jessi, saat Ivy di rawat di rumah sakit. Sebelum kepergiannya ke Belanda.
"Aku pikir aunty harus mendengar ini dari mulut Ivy sendiri, karena aku takut jika aku yg memberi tahu aunty. Ivy akan marah padaku."
"Katakan saja, aunty tidak akan marah"
"Hemm Ivy,..... Dia....."
"Kenapa Jessica?"
"Dia menjalin hubungan dengan seorang wanita, dan wanita itu mengakhiri hubungan mereka secara sepihak, mungkin Ivy shock dan mengalami komplikasi pada jantung nya.."
"Apa!!!!!"- Marisa terlihat sangat kecewa dan marah mendengar anaknya menjalin hubungan dengan seorang wanita.
Tapi Marisa mengingat betapa terpuruknya Ivy, setelah kehilangan orang-orang yg dia cintai, Marisa menjadi iba mengingat itu semua, dia memandang wajah Ivy yg pucat. Dia jadi tidak bisa marah melihat Ivy nya seperti ini, dia tidak ingin kehilangan lagi anggota keluarga yg dia cintai.
××××
2 tahun telah berlalu, keadaan anggi semakin membaik, dan Mike memutuskan untuk menikahi Anggi, dan anggota keluarga pun mengiyakan keinginan Mike untuk meminang Anggi.
8 bulan menikah, akhirnya Anggi mengandung anak mereka, Mike yg di sibukkan dengan skripsi nya, membuat Ivy harus menginap di rumah mereka karena Anggi tidak ada yg menjaga. Semenjak pindah ke Belanda keadaan Ivy lambat laun semakin membaik, dia mengingat keadaan Anggi yg terpuruk saat itu membuatnya bangun dari keterpurukannya jika dia seperti itu, lalu siapa yg akan menjaga Anggi. Dia tidak ingin kehilangan Anggi, setelah dia kehilangan orang-orang yg dia cintai Walaupun begitu, Ivy menjadi lebih pendiam dan dingin dari sebelumnya. Tapi dia selalu tersenyum bila di depan Anggi.
××××
Saat ini Ivy menginap lagi di rumah Anggi dan Mike, memang setelah menikah Mike membeli rumah yg cukup besar namun tidak mewah untuk di tempati mereka berdua. Sedangkan Ivy dia tinggal dengan kakek nya.
"Kapan Mike pulang?"- ujar Ivy sambil mengusap lembut perut buncit Anggi, usia kandungan ai sudah menginjak 5 bulan.
"Mungkin lusa, sebenarnya dia ingin cepat kembali ke sini tapi aku melarangnya, karena kasihan pada papi beliau harus mengurus restoran dan perusahaan sekaligus."- aku mengangguk mengerti.
"Ivy"
"Hemm"
"Jika nanti dokter tidak bisa menyelamatkan kami berdua, dan di suruh memilih salah satu dari kami pilihlah anak ini"- ujarnya dan menumpukan lengannya di lenganku yg tengah mengelus perut buncitnya, aku tidak memberinya respon karena aku juga bingung harus berkata apa. Memang dokter pernah bilang bahwa kandungan ai sangat beresiko Kematian, tapi ai tetap mempertahankan kandungannya.
"Aku mohon,... Aku juga sudah membicarakan ini dengan Mike, tapi dia juga tidak memberiku respon, aku mohon Ivy anak ini tidak berdosa dan dia juga ingin melihat dunia, sedangkan aku sudah menikmati dunia sekarang giliran dia, tolong bicarakan ini dengan Mike"
"Aku ingin kalian berdua selamat dan hidup bahagia, jangan dipikirkan apa kata dokter, kita tidak tahu nantinya seperti apa dan bagai mana, siapa tau dokter salah menganalisis, aku tau kamu wanita yg kuat, jangan berbicara yg aneh-aneh"-
×××
Akhirnya hari yg di tunggu-tunggu pun tiba, saat ini Ivy dan keluarga tengah menunggu di luar ruangan bersalin sedangkan Mike menemani Anggi yg akan melahirkan buah hati mereka. Setelah menunggu 2 jam seorang suster keluar dari ruang bersalin
"Apa di sini ada saudara bernama Ivy?"- ujar suster tersebut.
"Saya"
"Silahkan masuk"
Aku pun mengikuti suster itu ke dalam ruang operasi bersalin. Saat aku masuk aku mendengar tangisan bayi, yg sedang di bersihkan, dan di sana aku melihat Anggi terbaring lemah dan Mike menggenggam tangannya sambil menangis. Aku mendekat kearah mereka dan ku genggam tangan kiri Anggi.
"I..vy"
"Iya aku di sini"
"Jaga Mike dan Miko untuk ku, Miko adalah anak kami aku suka nama itu"- ujarnya berbisik dengan lirih.
"Iya aku janji aku akan menjaga mereka, terutama Miko, aku akan menjadi ibu yg baik untuknya"
"Mike Jangan terlarut dalam kesedihan, carilah pengganti ku. sebenarnya aku sangat ingin kalian bersama, tapi aku tidak akan memaksakan kehendak ku, aku hanya minta pada kalian berdua jagalah Miko untuk ku. Dan Mike kamu juga harus menjaga Ivy,"- ujarnya berusaha berbicara panjang lebar dengan susah payah.
"Mike I love youuu"
"I love you too Anggia..... I love you more hiksss"
"Aku sangat menyayangi kalian semuaaa"-
Kata terakhir yg Anggi ucapakan dan dia langsung menutup matanya uuntuk selamanya. Ivy dan Mike menangis tersedu-sedu tetapi mereka mendengar tangis bayi yg kencang membuat fokus mereka teralih. Mike langsung menggendong bayi yg di berikan suster padanya."Aku harus kuat demi Miko"- ujar batin ivy
Flashback off~~
×××
Stella POV.
Wajah ka Ivy semakin sendu saat menceritakan tentang Anggi, aku jadi merasa tidak enak karena menjadi penyebab dia mengungkit tentang alm. Anggi, aku mendekat dan memeluk erat tubuhnya dia terisak di dalam pelukanku.
"Maafin aku. Aku tidak seharusnya cengeng seperti ini di saat kamu juga butuh penyemangat"- ujarnya setelah tenang dari tangisanya, sambil melepaskan pelukanku dan menghapus air matanya. Aku menggeleng mendengar ucapanya, tentu aku juga merasa kehilangan atas meninggalnya Deddy. Tapi mau bagaimana lagi mungkin ini sudah menjadi takdir kami sebagai manusia biasa.
"Aku yg seharusnya minta maaf karena membuat kakak mengingat alm. Anggi"
×××
"Kamu yakin sudah lebih tenang?"
"Iya, aku ngga apa-apa"
Ujarku meyakinkannya, saat ini kami sudah berada di depan rumah ka Rafa, karena aku memintanya untuk mengantarku pulang saat dia mendapat telepon dari sekretarisnya.
"Kamu mau mampir dulu?"
"Iya,. Tentu"- dia langsung membuka seat belt nya dan turun dari mobil bersamaku. Kami memasuki rumah dan di ruang tamu keluargaku sedang berkumpul.
"Lala pulang"
"Sayang kamu baik-baik saja kan?"- ujar mom berdiri dari duduknya dan langsung memeluk ku.
"Lala baik ko mah,"- ujarku tersenyum tipis.
Kami langsung duduk di sofa, ka Ivy duduk di dekat ka Tere dan aku duduk di antara mom dan ka Rafa. Sedangkan di depanku ada ibu tiriku dan anak-anaknya.
Dan aku tidak suka pada anaknya yg terus saja memandang ka Ivy, tapi ini bukan waktunya aku cemburu, lagipula aku dan ka Ivy tidak ada hubungan apapun."Kamu ngga mau ngenalin temen kamu la?"- ujar mom memecah lamunanku.
"Huh..ya.. kenalkan ini ka Ivy. Dan ka kenalkan ini mom ku, mami Sandra, angel dan Angelo. Tentu Kaka udh kenal kan sama ka Rafael dan ka Teresa dan itu Clara ponakan aku"
"Saya Alvionita senang bisa berkenalan dengan semuanya"
Aku benar-benar kesal saat Angela memandang ka Ivy begitu intens dan Angelo dengan sengaja menggenggam lama tangan ka Ivy,...
Kenapa anak kembar ini memandang ka Ivy seperti itu.!!!!!!~To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me Right? {2} End
Romance🔞 Setelah berpisah dengan ivy selama 8 tahun lamanya akankah Stella dapat kembali ke pelukan ivy? Penasaran? Yasudah langsung saja baca👌 Kalau ngga penasaran skip aja😌 Warning!!! GXG/LGBT/LESBIAN 🔞 Start : 06/03/20