seventeen

8.4K 583 25
                                    

Typo bertebaran 🙏

Happy reading~~

Alvionita POV.

Saat ini aku dan Stella sedang menikmati breakfast, yang dibawakan sekertaris ku karena aku sendiri yg menyuruh dia membelinya. Stella masih mendiami ku dengan wajah cemberutnya,
Aku bahkan terkejut saat bangun tidur wajah kami berhadapan. Dan pandanganku langsung di suguhkan dengan wajah sembab Stella, dia terlalu banyak menangis.

"Maafkan aku stel. Akhir-akhir ini pikiranku kacau"- batinku

"Makan yg banyak,"- dia tidak menjawab perkataan ku tapi menuruti permintaanku untuk makan dengan banyak.

"Aku mau ajak kamu ketemu David na-"

"Uhukk uhukk"- ucapanku terpotong oleh batukkan Stella.

"Kamu pelan-pelan makannya"- ujarku dan memberikannya air minum, dia meraih minum itu dan langsung menenggaknya dengan cepat.

"Untuk apa?"- ujarnya setelah selesai minum.

"Aku hanya ingin kamu bertemu dengan dia saja, supaya kamu tidak selalu salah paham pada kami"

"Ya bagaimana aku tidak salah paham kalian mantan kekasih, tapi masih sering bertemu, bagaimana aku tidak curiga Ivy. sedangkan kamu mendiaminku 1 Minggu ini. dan saat kita bertemu aku malah melihat kamu sedang dinner dengan wanita lain. Aku cemburu Alvionita"- ujar Stella berapi-api, dia bahkan mengulang kalimat yg sudah dia katakan hampir 3x

"Makanya aku ingin kamu bertemu David!"

"Tapi aku tidak perlu untuk menemuinya."

"Kamu yakin tidak ingin bertemu dengan dia? Tapi aku akan menemuinya hari ini, apa tidak apa-apa?"

"Tapi untuk ap-... Huhhh baiklah aku ikut kamu"- ujarnya dengan malas lalu melanjutkan kembali makanya.



×××


Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam lebih dengan mobil, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Ivy memandang wajah Stella yg tengah tertidur di sampinya, dan di depan ada Markus yg menyetir dan bodyguard satu lagi yg duduk di samping Markus.

"Stella"- ivy mengusap lembut pipi Stella untuk membangunkannya. Ivy terus memanggil nama Stella dan mengusap pipinya dengan sabar sampai Stella terbangun. Dan membuka matanya.

"Hey kita sudah sampai"

"Hemm, maaf aku ketiduran"

"Ngga apa-apa, kan perjalananya jauh, ayo turun"- Stella mengangguk dan melepas seat belt nya lalu membuka pintu mobil.

Stella menunjukan wajah bingungnya saat melihat tempat yg dia kunjungi bersama Ivy,. Ivy berjalan mendahului Stella, Dan Stella hanya mengintili nya dari belakang, dengan masih menunjukan wajah bingungnya.

Setelah cukup jauh dari mobil yg mereka parkir kan, Ivy berhenti dan berjongkok, Stella juga ikut berhenti di samping ivy, matanya terbelalak saat pandanganya tertuju pada nisan di depannya.

"Hi Boo, kenapa kamu selalu datang di mimpiku? Apa kamu merindukanku? Hem'emm? Sekarang aku di sini"- ujar Ivy dan langsung mengecup nisan itu dengan penuh perasaan.

Ivy mengulurkan tanganya pada Stella memintanya untuk berjongkok di sampinya, Stella menuruti dan berjongkok di samping ivy.

"Boo, dia Stella, dia yg selalu aku ceritain sama kamu dulu, kami sudah kembali bersama, aku harap kamu selalu bahagia di sana karena aku juga bahagia di sini, jangan terlalu merindukanku tidurku menjadi tidak cukup."- ujar Ivy terkekeh sambil mengecup tangan Stella yg berada di genggamannya.

Sedangkan Stella sendiri masih terkejut bahkan sudah berderai air mata sedari dia melihat Ivy mengecup nisan David.

"Jadi David sudah tiada"- batin Stella.

×××

Flashback~~

Kelas yg ramai dan berisik mulai tenang saat, seorang guru masuk dengan di temani seseorang murid lelaki di sampinya.

"Baik anak-anak mohon untuk tenang, Miss membawa teman baru di sini, silahkan perkenalkan diri kamu"- ujar guru itu pada anak lelaki di sampingnya.

"Hi, namaku David, aku pindahan dari sekolah XX, senang bisa berkenalan dengan kalian semua"- ujar bocah laki-laki itu dengan ramah.

"Baiklah jika kalian ingin lebih mengenalnya kalian bisa berkenalan secara langsung, tapi nanti saat sudah jam istirahat. Ok"

"Yes Miss"- ujar semua murid menimpali

"Kamu duduklah dengan ivy"- ujar guru itu sambil menunjuk tempat duduk yg di maksud. David mengangguk dan duduk di samping ivy, saat David duduk dia memandang muka Ivy yg pucat.

"Hi namaku David"- ujar David sambil mengulurkan tanganya.

"Yah aku tau"- tentu saja Ivy tau tadi kan David sudah mengenalkan dirinya di depan. David mengangguk tapi dia terlihat khawatir saat Ivy memegangi dadanya.

"Hey apa kau baik-baik saja?"

"I'm fine"- jawab Ivy singkat dan langsung fokus kembali pada pelajarannya.

Sudah hampir 5 bulan David bersekolah di sekolah yg sama dengan Ivy, dan dia juga semakin dekat dengan Ivy dan juga Jessica yg dia ketahui adalah sahabat kecil Ivy. awalnya ivy selalu mengacuhkan david tapi lama-kelamaan mereka malah menjadi teman dekat karena David beberapa kali membantu Ivy dalam segala hal.

David juga mengetahui jika Ivy mempunyai masalah pada jantungnya, dan itu membuat David 2x lipat lebih siaga menjaga Ivy. Sedangkan Ivy tentu saja sangat senang karena ada orang yg perduli padanya selain keluarganya dan Jessi.

Mereka bertiga selalu bersama sampai-sampai david meminta ayahnya untuk menyekolahkan dia di tempat ivy dan Jessi meneruskan pendidikannya. Setelah keluar dari sekolah Dasar.
Ayahnya mengabulkan permintaan David dan akhirnya Ivy, Jessi dan David bersekolah di tempat yg sama lagi sampai akhirnya mereka bertemu dengan Mike dan Rena. Dan menjadi sahabat.

Saat memasuki semester 2 David menyatakan perasaanya dengan polos pada Ivy didepan Marisa dan Mario. saat dia berkunjung ke rumah Ivy. Semua orang di buat terbelakak dan langsung tertawa.

Tapi Mario mengijinkan David untuk berpacaran dengan Ivy. karena dia percaya David adalah anak yg baik dan bertanggungjawab walaupun David masih kecil. David dan Ivy bahagia melalui hari-hari mereka bersama.

Samapi akhirnya, masalah terus menghampiri Ivy, dia di culik dan mendapat luka tusukan di punggungnya. Dan beberapakali mengalami komplikasi jantung, dia juga di rawat di rumah sakit hampir 4 bulan lamanya. Seluruh keluarga berusaha mencarikan ivy donor jantung tapi tidak kunjung dapat.

David yg melihat Ivy terus berbaring di ranjang rumah sakit pun, terus meneteskan air matanya, dia bahkan tidak mau beranjak meninggalkan Ivy, tapi orang tua David serta orang tua ivy selalu membujuk nya supaya mau makan karena jika David sakit maka siapa yg akan memberi Ivy semangat.

To Be Continued....

Jangan lupa vote + komen di follow juga akunnya 👌

See you next chapter bye 👋🏻

Tekan bintangnya
👇👇

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang