thirty-six

8.3K 564 43
                                    

💔 double up

Stella terbangun dari tidurnya saat merasakan, seseorang mengelus pipi, perlahan Stella membuka matanya dan langsung tersenyum saat melihat siapa orang yg mengelus pipinya. Ivy sedang duduk di sampingnya dia sudah rapih dengan pakaian kantornya.

"Aku harus berangkat kerja, kamu ngga papa kan aku tinggal? Apa vagina kamu masih sakit?"

"Iya, aku ngga papa, kamu berangkat aja,. Sakit sih tapi kan kamu harus kerja"

"Tunggu yah, 4 hari lagi, aku janji setelah itu kita akan menghabiskan waktu bersama"

"Iya aku ngerti ko, sana berangkat udah siang tuh"- ucap Stella sambil menunjukan jam dinding dengan dagunya.

"Iya, aku berangkat yah, kamu ngga usah kebawah, nanti aku akan suruh maid buat bawain makan siang buat kamu atau makanan lainnya ke sini, jangan bandel, aku janji ngga akan pulang terlalu larut, dan makanlah breakfast nya"- ucap Ivy sambil melirik makanan, susu, dan mineral water yg berada di atas nakas.

"Iya wife"

"Ya sudah, kamu tidur lagi aja, I love you"- Ivy mengecup kening lalu melumat bibir Stella.

"I love you too, udah sana berangkat"- Ivy mengangguk dan berdiri dari duduknya. Lalu keluar dari kamar mereka.

×××

2 hari telah berlalu, Ivy hari ini tidak pergi ke kantor walaupun kenyataanya dari mansion Ivy memang mengucapakan akan pergi ke kantor pada Stella

Hari ini Ivy berniat mengunjungi makam David dan rumah kedua orang David, tadinya dia kan pergi dengan Stella, tapi saat melihat kondisi Stella Ivy tidak jadi dan lebih memilih untuk pergi sendiri dan berbohong pada Stella, saat ini stella sedang sakit demam mungkin tertular dari ivy saat mereka melakukan sex dua hari yg lalu.

Karena jika dia pergi sendiri lalu ijin pada Stella Ivy takut tidak di beri ijin, karena sifat cemburu Stella yg terlalu akut walupun pada orang yg sudah mati sekalipun.

Sesampainya di pemakaman David, Ivy menaruh bunga Lily putih yg dia beli saat di perjalanan, Lily putih adalah bunga kesukaan David.

Usai berkunjung ke pemakaman David. Ivy langsung pergi menuju rumah orang tua David, sesampainya di sana Ivy melihat Gaby sedang menyiram bunga di halaman rumahnya.

"Hay"- ucap Ivy membuat Gaby terkejut.

"Astaga, Kakak ngagetin aja, kakak kapan sampai? Kak Stella nya mana?"

"Kakak sendiri"

"Oh, yasudah ayo masuk, di dalam ada mom,"- Ivy mengangguk dan mengikuti Gaby dari belakang. Saat sudah di dalam rumah Ivy langsung mendapat pelukan dari mom David.

"Ayo duduk"- usai berpelukan dan basa-basi akhirnya mom David mempersilahkan Ivy untuk duduk. Dan mereka pun duduk di sofa.

"Gaby tolong buatkan minuman"

"Siap mom, tunggu yah kak"- Ivy mengangguk sambil tersenyum. Saat Gaby sudah pergi Ivy membenarkan posisi duduknya.

"Mom, Ivy akan to the point saja, sebenarnya Ivy kesini karena sering memimpikan David, barang kali ada permintaan David yg memang Ivy harus lakukan atau apapun itu, mom bisa cerita sama Ivy tanpa harus merasa tidak enak, seperti yg mom tau, David adalah hidup ivy, dan Ivy akan tetap mencintai David sampai kapanpun"

"Eumm, sebenarnya ada satu hal, yg mom juga ragu memintanya sama kamu, sebenarnya David menginginkan kamu........."

×××

Hari yg di tunggu-tunggu akhirnya telah tiba, dimana para kolega Ivy harus menentukan pilihan antara meninggalakn atau tetap bertahan dengan perusahaan yg Ivy bangun di London kurang lebih 1 tahun ini.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang