Jangan lupa untuk menekan bintang di pojok kiri sebelum atau sesudah membaca!!
~Enjoy for reading~
"Dia? Dia siapa?"- raut wajah Ivy menjadi serius saat Stella mengatakan orang ketiga yg di sebut dia.
"Anak kita"
×××
Usapan tangan Ivy langsung terhenti saat mendengar ucapan Stella, rasa khawatir Ivy mulai muncul saat mendengar yg berhubungan dengan anak, meraskan tangan Ivy berhenti bergerak Stella langsung memandang kearah Ivy yg sedang melamun, entah memikirkan apa.
"Sayang kamu kenapa?"- tangan Stella terulur mengelus pipi Ivy.
"Humm, ngga apa-apa kok, lagian gimana caranya kita punya anak"- Ivy berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Kamu ini, kayak hidup di jaman batu aja deh, kita bisa program bayi tabung, dengan cara mendapatkan donor sperma dari laki-laki, atau kamu mau aku melakukan sex dengan laki-"
"Stella...!!!!."- dengan cepat Ivy memotong ucapan Stella yg kelewat batas.
"Maaf aku cuma bercanda ko, ya ngga mungkin lah aku tidur sama pria lain"- Ivy tidak menimpali ucapan Stella dan lebih memilih diam.
"Kamu belum siap yah?"- tanya Stella sambil mengusap pipi Ivy.
"Bukan gitu, tapi..."- Ivy menggantung kan ucapanya dan kembali melamun. Stella beranggapan jika Ivy memang belum mau memiliki anak, karena tidak ingin suasana menjadi canggung kembali Stella hanya mampu tersenyum dengan tangan yg masih mengelus pipi Ivy. Saat Stella ingin membuka suaranya kembali Ivy lebih dulu memotong nya.
"Bisa kita bicarakan ini nanti, aku ngantuk banget nih"- Ivy berusaha menghindari pembicaraan tentang memiliki anak dengan Stella. Dan kembali membalikan tubuhnya membelakangi Stella.
Stella hanya maklum dan memeluk kembali tubuh Ivy dari belakang, sesaat kemudian Stella merasakan tangan Ivy mengelus tangan yg melingkar di perutnya.
"Maaf"- gumam Ivy dan Stella hanya mengangguk dan mempererat pelukannya untuk menghilangkan dinginnya malam yg menghembus kulitnya. Dan Merekapun mulai terlelap.
×××
"Jadi seperti itu, bagaimana menurut anda Mrs, Collins?"- Ivy malah melamun sambil memutar-mutar pulpen di tanganya.
Saat ini Ivy sedang merundingkan kontrak kerja kolega nya bersama dengan sekertarisnya.
"Mrs. Collins?"
"Heumm?"
"Anda melamun? Apa anda tadi mendengarkan apa yg saya katakan?"
"Maafkan saya Oliv, kepala saya sedikit pusing jadinya saya tidak fokus dengan apa yg kamu katakan tadi, kita akhiri saja rapat nya, kamu urus saja yg kira-kira tidak merugikan bagi perusahaan kita, saya akan beristirahat sebentar"
"Tidak apa Mrs. Kalau begitu saya akan keluar, apa anda perlu di buatkan minuman? Saya akan menyuruh OB untuk membuatkannya"
"Iya, tolong"- olive mengangguk dan meninggalakn Ivy seorang diri di dalam ruangannya.
Sepeninggal nya Oliv Ivy berpindah duduk ke kursinya dan mencari posisi yg nyaman untuk menyandarkan kepalanya agar tidak sakit. Saat Ivy memejamkan matanya bayangan tentang Stella yg ingin hamil terlintas di kepalanya membuat Ivy semain memijat kepalanya dengan kedua tangan.
"Kenapa kamu?"- Ivy terkejut saat mendengar Sura wanita yg bertanya kepadanya, Ivy langsung menegakan duduknya dan memandang wanita itu.
"Tidak apa-apa, tapi bisakah kamu lebih sopan sedikit? Ketuklah pintunya sebelum masuk ke ruangan orang lain,. Terlebih lagi kamu orang luar!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me Right? {2} End
Romance🔞 Setelah berpisah dengan ivy selama 8 tahun lamanya akankah Stella dapat kembali ke pelukan ivy? Penasaran? Yasudah langsung saja baca👌 Kalau ngga penasaran skip aja😌 Warning!!! GXG/LGBT/LESBIAN 🔞 Start : 06/03/20