twelve

10.4K 705 26
                                    

~Happy reading~

"Jadi bagaimana? Apa anda setuju dengan kontrak kerja yg saya ajukan?"- ujar rekan kerja Ivy.

"Setelah saya lihat-lihat berkasnya dan penjelasan langsung dari anda, ini cukup menguntungkan, tapi saya harus merundingkan ini terlebih dahulu dengan sekertaris saya secara pribadi, karena Anda mengajukan kontrak ini secara dadakan."- ujar Ivy sambil menutup berkas kerja sama mereka.

"Dan saya orang yg sangat beruntung jika anda mau menerima kontrak kerjasama ini.
Baiklah, kalau begitu Minggu depan bisakah kita mengadakan pertemuan kembali"- ujar orang itu.

"Tentu"- ujar Ivy, dan merekapun langsung berjabat tangan. Dan mengakhiri meeting mereka.

Saat Ivy menutup laptopnya dan ingin beranjak orang yg menjadi rekan kerjanya itu berbicara pada Ivy sebelum Ivy benar-benar beranjak dari tempatnya.

"Ms. Collins, bisakah kita makan siang bersama?"

"Hemm,"

"Bagaimana ini aku sudah berjanji pada Stella untuk lunch bersama, tapi jika aku menolak dia rasanya sangat tidak sopan"- batin ivy.

"Ms. Collins"

"Ya"

"Bagaimana?"

"Yah tentu"

"Maafkan aku Stella"- batin ivy

Merekapun langsung meninggalakn ruang meeting, Ivy pergi keruangan nya untuk mengurus sesuatu dengan sekretarisnya sedangkan rekan kerjanya menunggunya di tempat tunggu tamu.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya Ivy datang menemui rekan kerjanya yg sedang menunggunya.

"Maaf saya lama"

"Hemm, tidak papa saya mengerti anda orang yg sangat sibuk."- ujarnya tersenyum memaklumi.

×××

"anda benar-benar lupa pada saya ms. Collins?"- uajr rekan kerja Ivy saat merka sudah berada di restoran dan sedang menikmati lunch mereka.

"Maksud anda?"- ujar Ivy sambil meraih air minumnya.

"Ternyata benar. Saya kira anda pura-pura tidak kenal saya karena berada di area kantor"- ujarnya tersenyum canggung.

"Saya Angelo Morley"- sambungnya.

"Ya tentu, saya tau itu"

"Hemm maksud saya. Saya saudara tiri Stella. Anda ingat? Kita pernah bertemu di pemakaman ayah tiri saya dan di rumah Rafael"

"Oh ya saya baru ingat, maaf ingatan saya memang kurang baik"- ujar Ivy dengan tenang, dia memang tidak mengenal Angelo karena saat di pemakaman dan rumah Rafael fokus Ivy hanya pada Stella seorang.

"Tidak masalah, saya tau anda orang yg sangat sibuk, dan pasti anda banyak bertemu orang tidak hanya satu"

"Hemm"

"Jika boleh saya tau sejak kapan anda mengenal Stella?"

"SMA"- Ivy benar-benar acuh pada Angelo. Tapi Angelo tidak menyerah terus bertanya pada Ivy tentang ini itu.

"Oh,"- Angelo pun mengangguk sambil menikmati makanannya.

"Ms. Collins, emmm apa anda sudah memiliki kekasih?"

"Maaf. Mr. Morley tapi pertanyaan anda sudah memasuki privasi saya, jadi saya tidak akan menjawab."- ujar Ivy menegaskan. Dengan muka datarnya. Dan fokus kembali pada makanya.

"Saya sudah selesai, jadi saya akan kembali ke kantor, pekerjaan saya sedang menunggu saya, dan sampai jumpa Minggu depan."- ujar Ivy yg langsung menyeka bibirnya dengan serbet dan tanpa menunggu jawaban dari Angelo Ivy langsung beranjak dan meninggalakn restoran tempat mereka lunch.

It's Me Right? {2} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang