Alarm di Hp kuberdering, berarti sudah pukul 4 subuh. Kurasakan tangan Mas Jaya masih memelukku. Perlahan kuputar tubuhku mengahadap nya.
Tenang sekali tidur nya, kalau saja hari ini nggak harus balik ke Jakarta aku mungkin masih betah berada dalam pelukannya. Kamu benar-benar terlihat tampan Mas.
Aku bangun dan turun dari tempat tidur secara perlahan, sebelum ke kamar mandi, terlebih dahulu kurapikan selimut yang dipakai nya. Setelah mengecup keningnya dan ingin melangkahkan kaki tiba-tiba kurasakan tangan nya memegang erat tanganku, dan menarikku kedalam pelukannya.
" Mau kemana?"
" Kamu udah bangun Mas. Aku mau ke kamar mandi, udah subuh."
" Mulai hari ini, kamu harus memberiku Morning Kiss sebelum kamu turun dari tempat tidur. " Sambil dia memajukan bibirnya.
" Apa-apain sih kamu, nggak usah manja, biasanya juga nggak ada acara begitu"
" Kalau kamu nggak mau, aku nggak akan lepaskan kamu, biar aja sampai besok kamu aku peluk begini. " Lagi-lagi dia memajukan bibir nya.
"Pagi suamiku tercinta.. Muaach " Lalu kukecup bibirnya.
"Nggak ikhlas kamu cium aku. Seperti ini sayang. "
Tiba-tiba dia menekan leher belakangku dan mencium bibirku sangat lama.
" Udah aku beri contohkan, sekarang kerjakan" Ucap nya setelah dia melepaskan ciumannya.
Aku yang merasa malu dengan perlakuannya berusaha melepas diriku dari pelukannya.
" Udah ah, aku mau mandi Mas."
Bukan melepasku dia malah lebih kuat memelukku.
" Aku nggak bakal lepasin kamu sebelum kamu menciumku. "
" Jangan maksa gini dong, aku jadi takut kamu seperti ini. "
Mendengar ucapanku dia malah tertawa.
" Oke kamu tutup mata ya. Setidaknya aku masih punya rasa malu Mas. " Ucapku sambil menundukkan wajahku ke dalam dadanya.
"Kita udah dua tahun lebih menikah masa masih malu aja."
Kuminta dia untuk memperbaiki posisinya dan memejamkan mata, karena aku beralasan untuk merapikan dulu rambutku.
"Kamu masih mau menipu aku lagi, udah lama aku tutup mata." Ucapnya tidak sabaran.
" Iya Mas, aku masih disini, bawel amat sih"
Aku mengambil posisi duduk disisi tempat tidur meletakkan tanganku diatas dadanya. Perlahan mendekatkan wajahku ke wajahnya.
Kupandangi wajah itu dengan seksama, kukecup keningnya, lalu turun dikedua kelopak matanya, kusentuh pipinya dengan hidungku.
Sebelum aku mencium bibirnya, kuusap lembut bibir itu dengan jemariku. Kudaratkan bibirku diatas bibirnya.
Awalnya hanya kukecup, namun secara perlahan bibir itu kuhisap dengan lembut. Sesekali kusentuhkan ujung lidahku kelidahnya.
Pada saat dia ingin membalas ciumanku, sengajaku gigit bibir bawahnya, refleks dia melepas ciuman dan mendorong tubuhku.
Akupun mengambil kesempatan untuk lari ke kamar mandi, dan tak lupa aku mengunci pintu, karena aku tau dia mengejarku.
"Kamu ya, aku nggak memberi contoh untuk menggigitnya."
Kudengar di tertawa dibalik pintu kamar mandi.
" Maaf ya Mas, habis kamu gemesin. Aku mandi duluan sayang, udah mau subuh"
Dingin nya air yang mengguyur tubuhku, sungguh sangat menyegarkan. Selesai mandi sekalian aku mengambil air Wudhu untuk melaksakan shalat subuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU
RomanceZahra Anggraini seorang wanita yang masih sangat belia. Dia baru saja menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas. Tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya akan menikah diusia yang sangat muda. Menikah dengan Heru Sanjaya, pria muda yang...