Part 43

4.3K 195 2
                                    

🍁🍁🍁🍁

Sore hari, setelah memandikan Queen dan Rindu, aku memberi mereka makan. Rindu cukup diberi tahu sekali dia akan nurut, tapi tidak dengan Queen, dia akan bertanya sebanyak-banyak pertanyaan, dan jika dijawabpun belum tentu juga dia akan mengerti.

Disaat semua sedang asik di ruang TV, Rindu yang sedang bermain dengan Queen dan Bi ijah, Mas Jaya yang sedang nonton dengan acara kesukaannya, dan aku yang sibuk mengecek beberapa lembaran kertas kerja yang baru diberikan Wulan sebelum Magrib, tiba-tiba harus mendengar pertanyaan yang rasanya bingung untuk dijelaskan.

"Mama, kenapa orang itu ada di TV, kenapa Queen nggak ada disitu?"

ALLAHU AKBAR.....

Mas Jaya yang lagi sandaran dilenganku, langsung duduk mendengar pertanyaan putriku.

"Kamu anak kecil punya pertanyaan nggak ada yang lebih ekstreem dari itu Queen?"

"Ini akibat kamu banyak mau tau waktu hamil sayang,  jadi beginikan" Ucap Mas Jaya lagi padaku.

Aku yang bingung mau menjelaskan apa, mengalihkan pertanyaan putriku kehal lain.

"Ada yang mau ikut Mama makan es kream nggak yaaa.... Mbak, temani Mama ke belakang yuk" Ajakku pada Rindu.

Aku dan Rindu sudah ada di meja makan, tapi Queen sama sekali nggak perduli, sampai Mas Jaya datang gabung bersamapun dia tetap nggak memunculkan batang hidungnya, biasanya kalau diajak makan es kream dia nggak akan pernah nolak.

Karena Queen nggak muncul juga, Mas Jaya memangku Rindu, membelai rambutnya.

"Mbak kangen sama teman di Panti nggak?" Mas Jaya coba bertanya sama Rindu.

"Iya Pa"

Aku sendiri hanya menjadi pendengar yang baik dan budiman saja mendengarkan anak dan Bapak itu bercerita, sambil sesekali aku menyupkan es kream kemulut mereka berdua secara bergantian.

Aku dan Mas Jaya hampir lupa dengan Queen, sakin asiknya dengan Rindu, kalau dia nggak teriak dengan suara cemprengnya menyuruh Rindu turun dari pangkuan Papanya, mungkin memang sedikit lupa sama itu anak.

"Ini Papa Queen" Ucapnya setelah duduk dipangkuan Mas Jaya.

"Papa sama-sama Queen" Jawabku.

"Enggak!" Lalu diciuminnya wajah Papanya.

"Papa kamu jelek Queen, nanti Mama cari Papa baru buat Mbak Rindu" Jawabku.

Queen melingakarkan lengannya dileher Mas Jaya, dan nggak mau kalah dengan ucapanku.

"Mama Mbak juga jelek ya Pa, nanti kita cari Mama baru juga ya Pa" Sambil terus menciumin wajah Mas Jaya.

Dengan sedikit bercanda aku memajukan sedikit bibirku. Hasil yang kudapat bukannya Queen kasihan denganku, malah dia cekikikan dengan Mas Jaya, sambil berbisik dengan Papanya.

"Dia bilang apa Mas?" Tanyaku penasaran.

"Papa bilang ya" Ucap Mas Jaya pada Queen. Dia cuma menggangguk, dengan ucapan Mas Jaya

"Katanya, Mama cantik, tapi masih cantik Queen pada Mamakan Pa" Mas Jaya mengucapkan kalimat yang dibisikin Queensha ketelinganya, tapi aku nggak percaya begitu saja, karena pada saat Mas Jaya mengucapkan itu, Queen masih tetap senyum-senyum ngeledek.

Queensha...

Hadirnya kamu ditengah keluarga ini benar-benar membawa warna, dalam kehidupan Papa dan Mama, tapi terkadang tingkah tengilmu membuat sedikit orang tuamu harus mengasah otak untuk bisa lebih cerdas dari pada dirimu.

SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang