Part 49

3.9K 194 7
                                    

🍁🍁🍁🍁

Besok Mas Jaya sudah mulai menggantikan Mbak Ratna untuk sementara. Setelah memandikan Anak-anak dan memberi makan mereka, Mas Jaya memintaku untuk segera ganti pakaian.

"Aku mau ajak anak-anak jalan-jalan hari ini, pulang dari sana kita ke Panti, Rindu pasti senang" Terlihat senyum mengembang diwajah Mas Jaya.

"Aku ganti baju bentar ya"

Mas Jaya hanya duduk disisi Ranjang melihatku, yang mulai sedikit merias diri. Pada saat aku mengganti pakaian, dia berjalan kearah lain dan membelakangiku.

"Udah selesai?" Setelah menjawab pertanyaannya, diapun langsung mendekatiku dan mengecup lembut keningku.

Queen dan Rindu yang sedang bermain melihat aku dan Mas Jaya yang keluar dari kamar dengan pakaian rapi langsung bertanya secara serempak.

"Mama mau kemana?"

"Yang ditanya Mama aja, Papa enggak?!" Protes Mas Jaya.

Mendapat protesan dari Papanya Rindu langsung mendekati Mas Jaya dan mencium pipi Papanya, yang sudah menjatuhkan dirinya diatas sofa.

"Iya deh Papa juga" Ucap Rindu.

"Papa mau ajak anak-anak Papa, jalan-jalan"

Aku segera meminta Bi Ijah menyiapkan baju ganti untuk anak-anak, Wulan Doni dan Bi Ijah juga diajak.
Sebelum berangkat aku menemui Mama dan Mbak Ratna yang ada di kamar anak.

Queen yang sedang aku gendong, sama sekali tidak mau mendekati neneknya, sejak dia nangis saat itu, aku nggak boleh mendekati Mbak Ratna dan anaknya.

"Queen nggak mau lihat Dedek Bayi nya?" Tanya Mama pada saat ingin mengambil Queen dari gendonganku.

Queen malah mengeratkan pelukannya dileherku, dan membuang muka pada Neneknya.

"Queen nggak sayang lagi sama Nenek, sayangnya sama Mama aja" Jawab Queen.

Pada saat aku ingin menurunkannya, Queen memukuli dadaku berkali-kali, dan seketika tangisnya juga langsung pecah.

Mbak Ratna yang lagi menyusui bayinya langsung tersenyum dan berkata.

"Kalau udah cemburu mirip sama Heru ya"

Aku dan Mama langsung tertawa mendengar ucapannya.

🌸

🌸

🌸

Queen dan Rindu sangat senang diajak ketempat wahana bermain seperti sekarang ini. Banyak sarana permainan yang mereka coba, Bi Ijah, Wulan dan Doni yang menemani mereka bermain bersama anak-anak pengunjung yang lain.

Sementara aku dan Mas Jaya hanya memperhatikan dari jarak yang nggak terlalu jauh.

"Selama kita menikah, aku baru sadar, aku jarang sekali membawamu jalan-jalan Zahra" Dirangkulnya bahuku, dengan pandangan mata tertuju pada anak-anak.

"Kau terlalu sibuk dengan urusanmu Mas, dan aku nggak mau mengganggu itu"

Mas Jaya mengajakku membeli es cream, dan kembali lagi duduk ditempat semula.

Queen sepertinya sangat senang, banyak anak-anak yang usia lebih dari dia mengajaknya bermain, hanya dia yang paling kecil diantara mereka, sementara Rindu bermain dengan anak-anak yang lain.

Rindu memang pantas menjadi seorang Kakak, meskipun dia bermain dengan yang lain, dia masih suka memperhatikan adiknya. Disaat Queen jatuh dia langsung dengan sigap berlari kearah adiknya dan membantu untuk berdiri.

SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang