Kenapa?

8.4K 473 5
                                        

"Risya kamu ke kantin duluan aja aku mau ke toilet dulu udah kebelet," ucap Natha.

"Ngga mau gue anter?" tanya Risya.

"Ngga usah aku sendiri aja ke toiletnya," jawab Natha dan langsung berlari karna sudah di ujung.

"Huh akhirnya lega juga," ucap Natha langsung keluar bilik dan sebelum keluar dari toilet dia merapihkan seragamnya di depan cermin, setelah di rasa sudah cukup rapih Natha pun keluar dari toilet dan menuju ke kantin.

Saat sudah berada di kantin tiba-tiba saja ada adik kelas yang yang tidak sengaja menumpahkan jus jeruknya ke seragam Natha.

"Yaampun kak Natha maaf kak aku ngga sengaja," ucap gadis itu dengan wajah panik.

"Udah nggapapa kok nanti aku bisa ganti lagi seragamnya." ucap Natha menenangkan gadis itu.

"Sekali lagi maaf ya kak aku bener-bener ngga sengaja," ucap Gadis itu.

"Iya udah gakpapa kok, sekarang kamu balik ke kelas gih." jawab Natha dan gadis itu hanya mengangguk.

Setelah itu Natha pun langsung menghampiri Risya yang sedang memakan baksonya itu.

"Tuh Nat baksonya udah gue pesenin," ucap Risya dan di angguki Natha.

"Tadi lo kenapa pas di pintu kantin tiba-tiba aja berenti terus ada cewe yang kayanya minta maaf gitu?" tanya Risya.

"Oh itu, tadi ada ade kelas yang ngga sengaja numpahin jus jeruknya ke seragam aku," jawab Natha.

"Terus lo minta ganti rugi ngga?" tanya Risya.

"Engga lah, ngapain aku minta ganti rugi, lagi pula di loker aku masih ada seragam cadangan kok," jawab Natha.

"Nih ya nat, lo tuh jadi orang jangan terlalu baik karna ngga semua orang bakalan baik sama lo." nasihat Risya.

"Iya Risya aku tau kok." jawab Natha sambil memakan baksonya itu.

"Pake!" ucap seseorang sambil memberiman jaket ke Natha.

"Eh kak Langit?" ucap Natha kaget.

"Pake!" ucap Langit lagi.

"Ngga usah kak makasih," tolak Natha.

"Pake Lia!" ucap Langit tegas.

"Lia?" tanya Natha.

"Kenapa?" tanya Langit.

"Kenapa nggaa manggil aku natha aja? Kenapa Lia?" tanya Natha Balik.

"Terserah gue." jawab Langit ketus dan langsung meletakan jaket itu di meja kantin, setelah itu Langit pun pergi meninggalkan Natha.

"Cieee punya panggilan kesayangan nih darj kak Langit," goda Risya.

"Ih apa sih Risya!" ucap Natha sambil memakai jaket yang di berikan Langit.

"Tadi katanya ngga usah, eh ternyata di pake juga," goda Risya lagi.

"Udah ah diem Risya, seneng banget godain aku sih," ucap Natha sebal.

"Karna godain lo itu seru menurut gue Nat," ucap Risya sambil terkekeh, sedangkan Natha sekarang sedang menatap tajam ke arah Risya.

□□□

Kring...kring...kring...

Bel pulang sekolah pun bernyi, dan semua anak murid keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Loh kak Langit ngapain di depan kelas aku?" tanya Natha yang sekarang sudah berdiri di ambang pintu kelas.

"Pulang." jawab Langit.

"Hah apaan kak?" tanya Natha.

Bukannya Langit menjawab malah langsung menarik lengan Natha dan membawa ke parkiran, Natha yang kaget pun langsung berteriak.

"Eh...Eh kak jangan tarik-tarik dong!" ucap Natha.

Setelah sampai di parkiran Langit pun memberikan helm ke Natha namun tidak di tanggapi oleh Natha.

"Aku ngga mau naik motor, aku mau naik angkot kak." ucap Natha.

"Pake dan naik!" ucap Langit tegas.

"Ih aku bilang aku ngga mau kak!" ucap Natha dan langsung meninggalkan Langit.

Langit yang melihat punggu Natha semakin lama semakin hilang pun menghela napasnya, Langit pun langsung menyul Natha menggunakan motornya.

Setelah perdebatan tadi, Natha pun langsung pergi ke halte untuk menunggu angkot yang biasa dia tumpangi.

"Ayo!" ucap Langit yang sekarang sudah berdiri di depan Natha, sedangkan Natha hanya memutar bola matanya malas dan mengacuhkan ucapan Langit.

"Perlu gue gendong?" tanya Langit yang sudah geram dengan tingkah Natha.

"Kan aku udah bilang kak, kalo aku itu mau naik angkot." ucap Natha.

"Oke." ucap Langit dan dia pun duduk di samping Natha.

"Kak Langit ngapain duduk di situ?" tanya Natha bingung.

"Duduk." jawab Langit singkat.

"Ya aku juga tau kali kak, maksud aku kenapa kak Langit ngga langsung pulang?" tanya Natha.

"Bareng." jawab Langit.

"Hah apaan sih kak? Kalo ngomong yang jelas dong," ucap Natha.

"Gua pulang bareng lo." jawab Langit.

"Naik angkot?" tanya Natha dan Langit pun hanya bergumam sebagai jawaban.

"Terus motornya?" tanya Natha.

"Ngga usah banyak tanya." ucap Langit sambil menarik Natha untuk menaiki angkot.

"Eh eh kak emang ini angkotnya apa?" tanya Natha namun tidak di gubris oleh Langit.

Langit dan Natha pun duduk di paling pojok sebelah kiri karna hanya tersisa di situ tempat duduknya.

Natha yang duduk di samping Langit pun berdengus kesal, bukan karna Langit melainkan karna tatapan para ibu-ibu seperti menatap Langit sangat minat.

Entah dorongan dari Natha pun langsung memeluk tubuh Langit dari samping, dan itu membuat Langit kaget atas perlakuan itu.

"Eh dek jangan main peluk-peluk anak orang," ucap ibu-ibu yang sedari tadi menatap Langit.

"Terserah saya dong bu kan dia pacar saya, pacar saya aja ngga sewot kok malah ibunya yang sewot." ucap Natha sedangkan Langit gemas dengan tingkah Natha itu, bukannya takut dengan ibu-ibu ini malah melawan.

Setelah beberapa menit di dalam angkot, akhirnya Langit dan Natha pun sudah sampai dan segera turun tidak lupa membayar angkotnya itu.

Mereka berdua pun berjalan untuk memasuki kawasan perumahan Natha, tidak butuh waktu lama dan akhirnya mereka berdua telah sampai di depan rumah Natha.

"Loh kak kok motor kak Langit ada disini?" tanya Natha kaget.

"Orang suruhan gue yang bawa ke sini." jawab Langit, ya walaupun langit berbicara agak sedikit panjang namun tidak lupa dengan muka yang masih datar dan dingin.

"Ohh gitu, yaudah kak mau masuk dulu ngga?" tanya Natha.

"Gue langsung pulang," jawab Langit dan di angguki Natha.

"Hati-hati di jalan," ucap Natha dan di angguki Langit.

♡♡♡

Okehh gaess ayu balik lagi heheheh😗✌

Jangan lupa vote sama coment di bawa ya gaess🖒😗👋

Revisi 08 Des 2021

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang