Langit yang saat ini masih berada di depan kelas Natha pun langsung pergi ke kantin untuk menyusul Natha dan membujuknya agar tidak ngambek lagi denganya.
Saat sudah sampai di kantin Langit langsung menuju ke tempat Natha dan Risya yang sedang asik memakan mie ayam.
"Lia!" panggil Langit yang sekarang sudah duduk di samping Natha, Natha yang di panggil tidak menggubrisnya.
"Heii maafin aku kalo aku ada salah, jangan kaya gini dong," ucap Langit sambil menautkan jemarinya ke jemari Natha dan Natha pun hanya berdehem.
"Hm apa nih? Di maafin atau engga di maafin?" tanya Langit.
"Di maafin." jawab Natha.
"Uhh....Makasih sayang!" ucap Langit sambil memeluk Natha erat dari samping.
"Lepas ih aku jadi susah buat makan mie ayamnya nih!" ucap Natha kesal.
"Oke-oke maaf ya sayang, mau aku suapin ngga?" tanya Langit.
"Engga usah kak Langit mending pesen makanan aja sana." ucap Natha.
"Engga mau, aku maunya makan barengan sama kamu," ucap Langit dan langsung mengambil sumpit yang tadi di pegang Natha.
"Aa...Buka mulutnya cepet," ucap Langit dan Natha pun menanggapinya.
"Nih sekarang giliran kamu suapin aku," Natha pun hanya bisa menurut saja apa perkataan Langit.
Dan terjadilah acara suap menyuap antara Natha dan Langit, mereka yang berada di kantin menatap Natha dan Langit sangat iri, iri karna hanya bisa melihat namun tidak bisa di praktekan seperti itu.
"Woy setan lo pada ya mau gue bunuh hah? Inget woy disini masih ada yang jomblo!" omel Iyan melihat Langit sedang bermesraan dengan Natha dan Reno juga senang bermesraan dengan Risya.
"Ck berisik lo jomblo!" ucap Langit.
"Iri bilang bos." ucap Reno.
"Ah sialan lo pada, si Darren mana coba tadi katanya izin ketoilet tapi ngapa lama amat si." ucap Iyan.
"Yan lo ngapain nungguin Darren? Yan inget bapak lo Yan, gue tau lo dari jamannya SD sampe sekarang masih jomblo tapi ngga gini juga Yan jangan sampe lo suka sama sahabat lo sendiri Yan sadar Yan sadar malu bapak lo Yan," cerocos Reno yang entah mengapa seperti ngelantur kemana-mana.
"Dih sialan lo Ren lo kira gue belok apa, walaupun gue jomblo dari jamannya SD sampe sekarang itu karna gue mau cari yang pas ngga kaya lo yang suka gonta ganti cewe." ucap Iyan yang kesal karna dirinya di kira homo dan lebih parahnya dia dikira menyukai sahabatnya yaitu Darren.
"Abis lo ngapain si nungguin si Darren, entar juga tuh anak dateng," ucap Langit.
"Ck, gue tuh nunggu dia karna gue ada temen persejombloan." jawab Iyan.
"Lah itu kak Darren tuh, eh tapi bentar itu di sampingnya siapa ya?" ucap Risya saat melihat Darren yang sudah memasuki kawasan kantin dengan menggandeng seseorang yang tidak lain adalah Sindy.
"Woy Darren siapa nih?" tanya Reno saat Darren sudah duduk bergabung dengan mereka dan tidak lupa dengan Sindy yang sekarang sudah duduk di samping Darren.
"Cewe gue." jawab Darren.
"SERIUS?" teriak mereka kecuali Langit.
"Hm." dan hanya di balas deheman saja dari Darren.
"Gue ngga percaya," ucap Iyan yang kurang percaya atas ucapan Darren.
"Hai nama kamu siapa?" tanya Natha ke Sindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [Selesai]
Teen Fiction[Sequel Bad Girl vs Possesive Boyfriend] [Bisa di baca terpisah] "Kak Langit tau gak?" "hm?" "aku pengin jadi bintang deh," "kenapa?" "karna bintang itu termasuk dalam benda langit, dan aku mau jadi bagian dari kak Langit," Kehidupan Langit yang awa...