Terungkap

5.6K 238 32
                                    

Benar saja perkataan Natha, hari ini dia sudah menandatangani surat perceraian itu sekarang hanya meminta tanda tangan milik Langit.

Sebenarnya Natha sangat lah berat untuk mengambil ke putusan ini namun mau bagaimana lagi, Natha tidak ingin jika dirinya di duakan atau di madu.

"Maafin mommy ya sayang, mommy janji bakalan jaga kamu." ucap Natha sambil mengelus-elus perutnya yang masih rata.

Untung saja hari ini sedang libur sekolah karna sedang tanggal merah jadi Natha bisa memberikan surat cerainya dengan Langit sekitar jam 10.00

"Mih, pih aku pamit dulu ya," ucap Natha sambil menyalimi Rika dan Roy.

"Sayang apa kamu serius dengan keputusan kamu itu?" tanya Rika.

"Aku yakin mih." jawab Natha.

"Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya mih, pih assalamualaikum." ucap Natha.

"Waalaikumsalam." jawab Rika dan Roy.

Natha pun langsung pergi ke apart menggunakan mobilnya.

Selang beberapa menit Natha pun sudah tiba di depan apart miliknya dan Langit.

Natha langsung memasuki apart dan dia perhatikan sekitarnya sangat sepi seperti tidak ada kehidupan.

Ketika Natha ingin mengetuk pintu kamar yang biasa dia gunakannya tiba-tiba dari kamar sebelahnya pintu kamar terbuka dan tampaklah Pricilla yang sepertinya baru bangun.

"Where is my husband? (Dimana suamiku?)" tanya Natha.

"You mean your ex-husband? (Maksudmu mantan suami mu?)" tanya balik Pricilla.

"Hm ...Whatever you say, so where is my ex-husband? (Hm...Terserah apa katamu, jadi dimana mantan suamiku?)" tanya Natha lagi.

"Is out (sedang keluar)" jawab Pricilla.

"Where? (Kemana?)" tanya Natha.

"Is buying food for me (sedang membelikan makanan untukku)" jawab Pricilla.

"oh ...Okay, I just want to leave this and tell him to sign this letter as soon as possible (oh ...Oke, saya hanya ingin meninggalkan ini dan katakan padanya untuk menandatangani surat ini sesegera mungkin)" ucap Natha sambil menyerahkan surat cerai itu ke Pricilla.

"Ok, now you may leave (Oke, sekarang kamu bisa pergi)" usir Pricilla.

Dan Natha pun tidak menanggapinya dia langsung keluar saat dia ingin membuka pintu tiba-tiba pintu sudah terbuka dari luar dan nampaklah Langit.

"Sayang!" ucap Langit kaget.

Langit pun langsung memeluk Natha sangat erat dan air matanya pun jatuh lagi, setelah semalaman dia menangis saat menginap di rumah Darren, Langit sekarang menangis lagi.

"Sayang...hiks...hiks...Aku ngga mau kita pisah, aku sayang sama kamu...Aku cinta sama kamu...hiks...hiks..." ucap Langit sambil terisak.

"Maaf kak ini emang udah keputusan aku, dan semoga kak Langit bahagia ya sama calon istri kak Langit, surat cerai kita udah aku titipin di calon istri kak Langit." ucap Natha sambil melepas pelukan dari Langit dan meninggalkan Langit.

"Sayang aku ngga mau, aku ngga mau kita pisah...hiks...hiks..." ucap Langit ketika Natha sudah menaiki lift.

"Aku bakalan buktiin kalo jalang itu engga hamil anak aku!" ucap Langit sambil menghapus air matanya.

Langit pun langsung masuk ke dalam apart dan mencari keberadaan Pricilla, dan Pricilla sekarang sedang berada di dabur.

"Hi honey, where have you been? Your ex-wife left the divorce papers and told me that you quickly sign the letter (Hai sayang, dari mana saja kamu? Mantan istri kamu meninggalkan surat cerai dan mengatakan kepada aku bahwa kamu dengan cepat menandatangani surat itu)" ucap Pricilla.

Langit yang mendengarkan itu langsung menyeret Pricilla keluar apart dan memasukan Pricilla ke mobil dengan kasar.

"Honey where are we going? (Sayang kemana kita akan pergi?)" tanya Pricilla.

"Shut up!" ucap Langit dengan nada dingin.

Tujuan sekarang adalah pergi ke rumah sakit  untuk memeriksa Pricilla, karna Langit yakin jika Pricilla berbohong.

Setelah tiba di rumah sakit, Langit langsung menyeret Pricilla masuk kedalam, sedangkan Pricilla dia sudah menangis karna perlakuan Langit yang sangat kasar.

Brak.

Langit langsung membuka pintu tempat saat Natha sedang di periksa.

"Dokter saya mau anda memeriksa perempuan ini!" ucap Langit dengan nada datar.

"Oke baiklah." ucp dorter Lea.

Langit pun Langsung menyuruh Pricilla untuk tiduran di brankar.

Setelah beberapa menit dokter Lea pun sudah selesai memeriksa Pricilla.

"Jadi gimana hasilnya dok?" tanya Langit.

"Ini data hasil pemeriksaan," ucap dokter Lea sambil menyodorkan kertas ke Langit.

"Di sana sudah tertera jika ibu itu tidak positif hamil." ucap dokter Lea lagi.

Langit pun langsung membaca dan Langit pun menggeram marah.

"Baik lah terimakasih dokter," ucap Langit lalu menyeret Pricilla keluar rumah sakit.

Sekarang Langit sedang menuju ke bandara, dia ingin jika Pricilla pergi dari Indonesia.

Setelah menempuh beberapa jam Langit dan Pricilla pun sudah sampai di bandara, masih sama dengan yang tadi menyeret Pricilla dengan kasar.

Langit tidak perduli jika dirinya sedang menjadi pusat perhatian, sekarang dia hanya ingin Pricilla pergi dari kehidupannya.

"Now you go away from here don't ever show your face in front of me again!! (Sekarang kamu pergi dari sini jangan pernah menunjukkan wajahmu di depanku lagi!!)" ucap Langit.

"But ... But I didn't bring anything, and again I haven't ordered a ticket to go back to Canada (Tapi ...Tapi aku tidak membawa apa pun, dan lagi-lagi aku belum memesan tiket untuk kembali ke Kanada)" ucap Pricilla.

"I have told my assistant to bring your belongings and I have bought the ticket, you just wait for him to come (Saya telah mengatakan kepada asisten saya untuk membawa barang-barang Anda dan saya telah membeli tiketnya, Anda hanya menunggu dia datang)" jawab Langit dan Pricilla pun sudah tidak bisa apa-apa lagi.

"Permisi tuan, ini barang dan tiket yang ada suruh tadi," ucap asistem Langit yang baru sampai.

"Bagus, kau boleh pergi," ucap Langit dan di angguki oleh asistennya.

"Now you from here! (Sekarang kamu pergi dari sini!)" usir Langit dan Pricilla pun langsung pergi dengan membawa barang-barangnya.

Setelah Pricilla pergi Langit pun langsung pergi menuju ke mobilnya dan dia pun bernafas lega karna si jalang itu sudah pergi, sekarang hanya tinggal 1 masalah yaitu memberi tahu keluarganya dan keluarga Natha bahwa Pricilla tidak hamil.

Tut...tut...tut...

"Halo bunda, bun hari ini bisa kumpul di rumah rumah mamih Rika? Aku mau ngejelasin semua permasalahan ini,"

"Oke nanti bunda akan kasih tau ayah,"

"Oke bun,"

Tut.

Panggilan pun berakhir, Langit tersenyum bahagia karna sebentar lagi dia akan baikan dengan Natha, dan menunggu buah hatinya lahir.

"Sayang akhirnya semua masalah yang kita hadapi akan segera berakhir," ucap Langit sambil tersenyum.

♡♡♡

Uh...si pricilla emang ya, untung Langit langsung narik Pricilla buat ke dokter😡😡😡

Gimana sama part ini? Masih garing? Ahh yudah gkpapa deh ayu minta maaf ya tinggal 1 part lagi ceritanya end, jadi jangan lupa vote sama comentnya ya gaes👍💕💕💕

Revisi 06 Jan 2022

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang