Melamar

3.6K 234 37
                                    

Hari ada lah hari yang di tunggu-tunggu bagi murid SMA 01 terutama kelas XII karna hari ini akan di umumkan tentang kelulusan mereka, setelah mengikuti ujian mereka pun sudah tidak sabar untuk mengtahui hasilnya.

"GUE LULUS!!" teriak Iyan sambil melompat-lompat dan berlari-lari.

"Mamih papih anak mu luluss yaampunn!!!" ucap Reno yang samanya seperti Iyan, dan tidak lupa mereka saling berpelukan.

"Lang gimana lo lulus?" tanya Darren yang sedari tadi hanya diam.

"Gue lulus kok, kalo lo?" tanya Langit.

"Sama." jawab Darren.

"AKHIRNYA GUE LULUS DAN BESOK BAKALAN NIKAH SAMA AYANG BEBEB DIRAA!!!" ucap Iyan sambil memeluk Dira erat, sedangkan Dira sendiri dia hanya menampilkan wajah datarnya saja.

"Anjir seriusan besok lo mau nikah?" tanya Reno yang tidak percaya.

"Serius lah, iya kan sayang," ucap Iyan sambil merangkul Dira.

"Gue duluan," ucap Langit.

"WOY LANG JANGAN LUPA BESOK DATENG KE ACARA PERNIKAHAN GUE!" teriak Iyan dan di angguki Langit.

"Dia kenapa?" tanya Reno dan di balas gelengan oleh Darren dan Iyan.

□□□

"ASSALAMUALAIKUM!! BUNDA....BUN...BUNDAA....BUNDA MANA SIH!!" teriak Langit sambil memasuki rumahnya.

"Ih abang belisik tau, ganggu Bintang aja lagi main sama Bulan," ucap Bintang sambil menghampiri Langit.

"Bunda mana?" tanya Langit.

"Tuh di dapul." jawab Bintang dan Langit pun langsung pergi ke arah dapur.

"BUNDA!!" teriak Langit sambil menghampiri Lani.

"Apa sih bang kamu tuh teriak-teriak mulu dari tadi!" omel Lani.

"Langit mau nikah." ucap Langit enteng namun Lani yang mendengar itu kaget.

"Kamu ini ada ada aja ya, sekolah yang bener baru nikah," ucap Lani sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bun ayo lah bun, Langit mau nikahin Lia bun Langit ngga mau Lia di ambil sama orang,"ucap Langit sambil merengek.

"Nanti bunda bicarain dulu sama ayah." ucap Lani pasrah.

"Uh....Makasih bunda!" ucap Langit sambil mengecup pipi Lani setelah itu pergi untuk menuju ke kamarnya.

"Abang kenapa kok senyum-senyum sendili?" tanya Bintang.

Langit pun langsung menggedong Bintang dengan senyum yang masih belum luntur di wajahnya.

"Abang mau nikah!" ucap Langit.

"Nikah? Nikah apaan bang?" tanya Bintang.

"Nikah itu kaya punya istri bocil, terus ada temen buat tidur, terus main, nanti kamu ngerti kalo udah gede," jawab Langit.

"Oh....kalo gitu Bintang mau nikah sama bulan ah," ucap Bintang.

"Eh eh kamu masih kecil ya bocil, jangan mikirin nikah dulu," ucap Langit.

"Intang kamu kok lama banget sih, aku kan dali tadi cape nunggu kamu di kamal," ucap seorang cewe yang sepertinya seumuran dengan Bintang.

Bintang pun langsung turun dan memeluk anak kecil itu.

"Maapin Intang ya udah tinggalin Bubu, yaudah yuk kita main lagi," ucap Bintang sambil menggandeng tangan Bulan.

"Anjir anak kecil aja udah maen peluk-pelukan ya," ucap Langit.

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang