Cerai?!

5K 224 29
                                    

Jakarta, Indonesia

"Huft akhirnya sampe juga pegel banget gila," ucap Langit sambil merebahkan dirinya di kasur.

Langit dan Darren tiba di Indonesia tadi siang dan ayahnya menyuruh untuk Langit pergi kerumah bunda dan ayahnya bukan apart, awalnya menolak namun karna di paksa akhirnya Langit pun mau.

Ceklek.

Pintu kamar Langit terbuka dan membuat Langit yang sedang rebahan lamgsung bangun.

"Kenapa bun?" tanya Langit.

"Nanti malem kita bakalan ke rumah mertua kamu," ucap Lani.

"Lo mau ngapain bun?" tanya Langit.

"Nanti kamu bakalan tau," jawab Lani setelah itu langsung pergi keluar dari kamar Langit.

"Kenapa si?" gumam Langit yang masih bingung.

Malam hari pun tiba, Langit dan keluarganya sekarang sedah menuju ke rumah mamih dan papihnya Natha.

Tok...tok...tok...

"Assalamualaikum," ucap Kelvin.

Ceklek.

"Waalaikumsalam, eh udah pada dateng ayo sekarang masuk," ucap Rika dan mempersilakan Langit dan keluarganya masuk.

Saat di ruang tamu Langit melihat Natha dan langsung memeluk Natha, dia benar-benar rindu dengannya dan masalah foto itu dia sudah tidak memperdulikan lagi yang terpenting dia bertemu dengan Natha.

Namun ketika Langit ingin memeluk Natha, Natha langsung menghindar dan mengubah posisinya.

"Sayang kamu kenapa? Kenapa kamu menghindar?" tanya Langit dan Natha pun hanya diam sambil menunduk.

"Langit kamu duduk dulu," ucap Lani dan di angguki Langit.

"Jadi bisa tolong jelaskan ini ada apa?" tanya Langit.

"A...Aku mau kita cerai." ucap Natha dan itu mampu membuat Langit kaget.

"Kamu apa-apaan sih sayang, kamu lagi bercanda ya?" ucap Langit sambil terkekeh.

"A..Aku ngga bercanda kak." ucap Natha lagi dan itu membuat Langit kaget sekaget kagetnya.

"Engga aku ngga mau!" ucap Langit tegas.

"Kamu mau cerain aku apa karna si cowo itu, cowo yang ciuman sama kamu iya?" ucap Langit dan membuat semua orang kaget.

"Jaga ucapan kamu Langit, Natha tidak pernah berciuman dengan siapa pun!" ucap Lani marah.

"Aku punya buktinya bun." ucap Langit sambil menyodorkan ponselnya ya dan benar saja mereka semua benar-benar kaget.

"Aku ngga pernah berciuman dengan siapapun, lalu bagaimana dengan kak Langit yang tidur bersama dengan orang prempuan? Huh dasar bajingan!" ucap Natha yang tidak terima.

"Kamu salah paham soal itu, aku di jebak sama jalang itu " ucap Langit membela dirinya.

"Terserah, intinnya aku ingin cerai dengan kak Langit," ucap Natha.

Langit yang mendengarkan itu langsung menarik lengan Natha keluar dari rumahnya dan menelpon mang Ajis untuk menjemputnya.

"Kak lepas!" ucap Natha sambil berusahan melepas cekalan dari Langit.

"Diam kamu!" ucap Langit.

Setelah menunggu lama akhirnya mang Ajis sudab datang Natha tidak mau masuk ke dalam mobil, Langit yang sudah kesal langsung menggedong Natha dan memasukan Natha ke dalam mobil.

"Ayo mang jalan, kita ke apart." ucap Langit sedangkan Natha dia sudah memberontak di dalam dekapan Langit.

Berbeda dengan di dalam rumah, Lani dan Rika sedang panik karna Natha di bawa paksa oleh Langit.

"Pih Natha mau di bawa kemana sama Langit?" ucap Rika.

"Dasar anak tidak punya sopan santun, menarik perempuan dengan kasar begitu!" ucap Lani kesal.

"Rika Roy maaf ya dengan kelakuan anak kita." ucap Kelvin yang tidak enak.

"Sudah tidak apa-apa mungkin mereka membutuhkan waktu berdua saja," ucap Roy.

□□□

Langit dan Natha pun sudah memasuki apartnya dengan Langit yang menggedok Natha.

Langit pun langsung menghempaskan Natha di kasur dan langsung menindihnya lalu mencium bibir Natha kasar.

"Kak...hiks...hiks...Ini ngga bener kak...hiks...hiks..." ucap Natha saat bibir Langit sudah turun ke leher Natha.

"Kita udah sah, dan aku mau ambil hak aku sebagai suami!" ucap Langit lalu langsung melanjutkan kegiatannya sedangkan Natha di hanya bisa terisak saja.

Ya dan terjadilah pergelutan layaknya suami istri yang semestinya, hanya Langit, Natha dan Tuhan lah yang tau apa yang mereka lakukan.

Paginya saat ini jam sudah menunjukan pukul 09.00 yang artinya sudah hampir siang, mereka berdua selesai dengan kegiatannya jam 04.00 subuh.

"Engh..." Natha langsung merenggangkan otot-ototnya dan merasakan sakit di area kemaluannya.

"Stt....Auuu" rintih Natha.

"Engh...Sayang kamu udah bangun?" ucap Langit yang mempererat pelukannya di pinggang Natha.

"Kak Langit jahat...hiks...hiks...Aku benci sama kak Langit! Aku mau kita pisah sekarang juga...hiks...hiks..." ucap Natha sambil memukuli dada bidang Langit.

"Stt...Jangan benci aku sayang, aku ngelakuin ini karna aku ngga mau kita pisah, dan aku yakin sebentar lagi di dalam sini akan ada baby," ucap Langit sambil mengelus perut Natha.

"Ta...Tapi kak Langit udah tidur sama perempuan lain, yang artinya dia juga bakalan hamil dan kak Langit juga harus tanggung jawab...hiks...hiks..." ucap Natha yang sudah sangat rapuh saat ini.

"Aku ngga pernah nyentuh siapapun selain kamu, soal foto itu aku di jebak oleh jalang itu sayang, aku yang sedang mabuk pun jadi tidak sadar, tapi aku berani sumpah kalo aku ngga pernah ngelakuin hal itu," ucap Langit menyakinkan Natha.

"Kita liat nanti kak, kalo emang dia hamil aku bakal ikhlasin kak Langit buat dia dan kita akan cerai," ucap Natha.

"Engga aku udah bilang aku ngga pernah ngelakuin itu sama dia, jadi aku ngga mau kalau kita cerai nantinya," ucap Langit marah.

"Terserah," ucap Natha dan membalikan badannya membelakangi Langit.

"Sayang percaya sama aku, cuman kamu yang pertama dan terakhir aku sentuh ngga ada prempuan lain," ucap Langit sambil memeluk Natha dari belakang.

Sedangkan Natha dia sudah terisak, entah lah dia berfikir jika takdir memang sangat menyakitkan.

♡♡♡

Kasian ya Natha😢😭😭😭

Jangan lupa vote sama comentnya ya😢💕💕

Revisi 2 Jan 2022

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang