Saat ini Langit dan Natha sedang berada di acara pernikah Iyan, ternyata perkataan Iyan memang benar jika dia akan menikah buktinya adalah hari ini, hari dimana acara pernikahan Iyan dengan Dira.
"Widih udah nikah aja lo Yan, kira gue lo bakalan jomblo sampe tua." ucap Reno.
"Iya dong, gue mah sekali dapet langsung halalin ngga kaya lo yang masih pacaran aja," ucap Iyan.
"Selamat ya kak Iyan sama kak Dira, semoga sakinah mawadah warahmah," ucap Natha.
"Iya makasih ya Nath," ucap Dira sedikit tersenyum.
"Jadi lo pada kapan mau nyusul kita ke pelaminan," ucap Iyan sambil merangkul pinggang Dira.
"Gue seminggu lagi," ucap Langit.
"Hah serius? Kalo gitu lo bakalan LDR dong sama Natha?" ucap Risya kaget.
"Yang penting Lia udah jadi istri sah gue." jawab Langit.
"Widih mantep dah tuh, terus lo berdua kapan?" tanya Iyan sambil menunjun ke arah Darren dan Reno.
"Setelah Sindy lulus SMA," jawab Darren.
"Kalo gue sih terserah Risya aja mau kapan aja hayu," ucap Reno.
"Gue sama Natha duluan ya, mau fitting baju jangan lupa pas gue nikahan dateng," ucap Langit sambil menggadeng Natha.
□□□
"Kak kita mau fitting baju dimana?" tanya Natha yang sudah duduk di mobil Langit.
"Di butik tante Rose." jawab Langit dan Natha pun langsung menganggukan kepalanya.
Selanga beberapa menit mobil Langit pun sudah terpakir di depan butik tante Rose.
"Udah yuk masuk," ucap Langit dan di angguki Natha.
Saat Langit dan Natha masuk kedalam, mereka sudah di sambut oleh tante Rose.
"Yaampun keponakan tante ternyata udah gede ya!" ucap tante Rose heboh sambil memeluk Langit.
"Tan lepas ih ada calon istri aku di samping nih," ucap Langit dan tante Rose pun langsung melepas pelukannya lalu melihat ke arah Natha.
"Yaampun cantik banget sih kamu sayang!" ucap tante Rose sambil mencubit pipi Natha.
"I...Iya tante makasih," ucap Natha.
"Jadi baju buat kita berdua mana tan?" tanya Langit.
"Udah ada di ruang ganti, sekarang kalian berdua ke ruang ganti sana," ucap tante Rose, Langit dan Natha pun langsung pergi ke ruang ganti.
Setalah beberapa menit mereka masuk ke dalam bilik ruang ganti, dan sekarang mereka sudah keluar dengan Natha yang memakai gaun pengatin berwarna putih dan Langit memakai tuxedo berwarna hitam.
"Yaampun kalian cocok banget, sini-sini tante fotoin kalian berdua." ucap tante Rose dan langsung mengeluarkan ponselnya.
"1...2...3..."
Cekrek
"Aduh kalian berdua serasi banget sih!" ucap tante Rose.
"Makasih tante." ucap Natha sambil tersenyum.
"Yaudah tante kita berdua ganti dulu ya, entar kotor lagi baju kita kalo kelamaan di pake," ucap Langit.
"Yaudah sana," ucap tante Rose.
Setelah dari butik tante Rose, Natha dan Langit pun langsung pulang ke rumah lebih tepatnya ke rumah Natha karna Natha merengek untuk cepat-cepet mengatarnya pulang karna dirinya sudah lelah.
"Ayo aku anter sampe pintu, eh engga deh aku mau sama kamu dulu pulangnya nanti malem aja," ucap Langit sambil menggandeng tangan Natha.
"Terserah kamu aja deh," ucap Natha.
Ceklek
"Assalamualaikum," ucap Natha dan Langit bersamaan.
"Waalaikumsalam, Langit sekarang kamu buruan pulang dan jangan hubungin Natha sampe hari pernikahan kalian," ucap Rika sambil menarik Natha untuk berdiri di sebelahnya.
"Loh mih kok gitu sih?"
"Mamih, papih, bunda kamu, sama ayah kamu udah sepakat kalo kalian berdua di pingit dari sekarang sampe hari pernikahan nanti," ucap Rika.
"Ngga bisa gitu dong mih, masa jahat banget sih katanya H-3 Langit sama Lia di pingit tapi kok ini malah dari sekarang," ucap Langit yang tidak terima sambil merengek ke Rika.
"Udah cepetan kamu keluar." usir Rika.
"Tapi boleh telponan kan mih?" tanya Langit.
"Engga boleh." jawab Rika.
"Yah kok jahat banget sih mih, ayo lah mih boleh ya telponan doang kali mih, nanti kalo Langit kangen Lia gimana mih," ucap Langit sambil memelas.
"Itu resiko orang yang mau nikah, kalo kamu ngga mau kaya gitu yaudah pernikahan batal aja," ucap Rika.
"Eh eh jangan dong mih, yaudah kalo gitu Langit pamit dulu tapi sebelum itu boleh ya mih Langit peluk Lia sebentar aja," ucap Langit.
"Yaudah tapi jangan lama-lama peluknya," ucap Rika dan Langit pun mengangguk.
Langit pun langsung menarik tangan Natha dan memeluk erat Natha.
"Hm...Bakalan kangen sama kamu," ucap Langit.
"Iya," jawab Natha lesu.
"Tenang aja nanti kalo aku kangen kamu, aku bakalan manjat rumah kamu dan langsung masuk ke kamar kamu," ucap Langit berbisik agar Rika tidak mendengarnya.
"Iya, nanti kak Langit ketuk jendela aja oke," ucap Natha sambil memandang Langit dengan mata yang berkaca-kaca.
"Oke sayang." ucap Langit.
"Ekhm...Udah waktunya kamu pulang Langit." ucap Rika.
"Yaudah mih Langit pulang dulu ya, jaga kesehatan sayang," ucap Langit sambil mengecup kening Natha.
"Assalamualaikum," ucap Langit sambil menyalimi Rika.
Setelah Langit keluar tangisan Natha pun pecah.
"Hua...Mamih jahat...Nanti kalo Natha kangen kak Langit gimana...hiks...hiks..." ucap Natha sambil terisak.
"Stt....Udah ya sayang jangan nangis lagi, itu kan emang harus di lakuin sayang kalo sebelum seseorang mau menikah pasti harus di pingit," ucap Rika sambil memeluk Natha.
"Sekarang kamu masuk ke kamar ya abis itu istirahat," ucap Rika lagi dan di angguki Natha.
♡♡♡
Duhh ayu balik lagi nih heheheheh✌👋
Kasian ya Natha sama Langit pisah untuk sementara waktu😭😶
Jangan lupa vote sama comentnya yaa biar ayu makin semangat nulisnya eh ngetik maksudnya😂😂
Revisi 25 Des 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [Selesai]
Ficção Adolescente[Sequel Bad Girl vs Possesive Boyfriend] [Bisa di baca terpisah] "Kak Langit tau gak?" "hm?" "aku pengin jadi bintang deh," "kenapa?" "karna bintang itu termasuk dalam benda langit, dan aku mau jadi bagian dari kak Langit," Kehidupan Langit yang awa...