Di culik

4.4K 250 19
                                    

Seperti rencana mereka di kantin setelah pulang sekolah langsung pergi ke apart Natha untuk membahas tentang si peneror Natha.

"Jadi menurut lo siapa pelakunya? Gue masih pusing sama si pelakunya, dia tuh niat banget anjir sampe neror-neror segala!" ucap Reno yang kesal dengan si peneror.

"Kayanya si peneror itu lagi gabut dah makannya sampe begitu," ucap Iyan ikut-ikutan.

"Gila aja kali orang gabut sampe neror begitu," ucap Darren.

"Oh apa mungkin tuh si peneror jomblo akut makannya sampe neror Natha," ucap Reno.

"Woy udah dong ini kita ngebahas gimana caranya kita nemuin si peneror bukan ngebahas tentang si peneror gabut apa lagi jomblo," omel Risya.

Ting nong

Bunyi bel apart Natha berbunyi dan seketika hening.

"Siapa ya?" ucap Laura.

"Ngga tau sebentar aku buka dulu," ucap Natha.

Ceklek.

Saat pintu di buka tidak ada siapa-siapa hanya ada sebuah kotak yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, tanpa berfikir lama Natha pun langsung mengambil kotak itu dan kembali kedalam.

"Apaan itu Lia?" tanya Langit.

"Ngga tau kak pas aku buka pintu cuman ada kotak ini doang," jawab Natha.

"Coba buka Nath," ucap Risya dan Natha pun mengangguk.

Ketika sebuah kotak itu di buka oleh Natha semua kaget karna di dalamnya berisi bangkai tikus yang darahnya masih bercucuran dengan di bawahnya tersapat foto Natha dan ada sepucuk surat di sela-sela bangkai tikus itu.

"Kak takut hiks...hiks..." ucap Natha sambil terisak.

"Tenang ya ada aku disini," ucap Langit menenangkan Natha.

"Ren coba lo baca itu surat," ucap Langit.

"Lo suruh gue Lang serius? Engga engga gue nggak mau!" Tolak Reno sambil mengangkat kedua tangannya.

"Ck, Yan lo yang baca surat itu cepetan!" ucap Langit.

"Lang jangan gue lah jijik banget itu ih," jawab Iyan.

"Udah buru lama lo!" ucap Langit.

"Kan bisa lo aja yang baca," ucap Iyan.

"Gue lagi nenangin Natha, udah sih cepetan laki kan lo," ucap Langit.

"Gue jantan bukan laki," jawab Iyan.

"Kalo lo jantan yaudah cepetan baca!" ucap Langit yang sudah emosi.

"Ck iya-iya!" ucap Iyan pasrah dan langsung mengabil surat itu walaupun dengan sangat berat hati.

"SEBENTAR LAGI AJAL BAKALAN MENJEMPUT LO NATHALIA AJENG WIBOWO!!" ucap Iyan sambil membaca surat itu.

Natha yang mendengar itu semakin mendekap Natha sangat erat sambil terisak.

"Kak aku hiks..." ucap Natha sambil terisak.

"Stt....Udah ya ada aku disini kamu ngga perlu takut," ucap Langit sambil mengelus-elus rambut Natha.

"Ta...Tapi orang itu mau bunuh aku kak," ucap Natha.

"Darren di lorong ini ada cctv kan?" tanya Reno dan di angguki Darren.

"Kalo gitu kita liat dari cctv aja," ucap Reno dan di angguki Darren.

"Gue ikut ya," ucap Iyan dan di angguki Reno.

"Gue ikut kak," ucap Risya.

"Engga kamu tetep disini aja oke," jawab Reno dan langsung pergi keluar dan diikut Darren dan Iyan.

□□□

Setelah beberapa jam Reno, Darren, dan Iyan pergi sekarang mereka sudah datang kembali.

"Jadi siapa pelakunya?" tanya Langit.

"Kita ngga tau, karna di cctv itu si pelaku pake baju serba item udh gitu pake topeng juga," ucap Reno.

"Shit! sekarang lo Reno, Iyan, Darren ikut gue." ucap Langit.

"Mau kemana kak? Disini aja temenin aku," ucap Natha sambil menahan pergelangan tangan Langit.

"Kamu disini dulu ya di temenin Risya sama Laura," ucap Langit lembut.

"Tapi kak-"

"Udah ya aku mau pergi dulu kamu tenang aja aku bakalan secepetnya kembali kesini," ucap Langit dan di angguki Natha.

Setelah Langit dkk pergi tinggalan Natha, Risya, dan Laura.

Ting nong

Bunyi bel apart Natha berbunyi kembali.

"Biar gue aja yang buka," ucap Risya.

Saat Risya membuka pintu tiba-tiba mulutnya di bekap oleh seseorang dan Risya pun langsung pingsan sedangkan sipelaku langsung masuk kedalam.

Brak.

Pintu kamar di dobrak dan nampak lah seseorang yang mengenakan serba hitam.

"Lo siapa hah!" teriak Laura sambil menyembunyikan Natha di belakang Laura.

Orang itu tidak menjawab Laura melainkan langsung mengempaskan Laura kesambil dengan kasar sehingga kepalanya terbentur lantai.

Natha yang melihat itu panik dan ketika seseorang itu sudah mulai mendekat Natha pun berjalan mundur hingga tubuhnya sudah terbentur dinding.

"Lepas!" ucap Natha sambil memberontak pasalnya tangannya di pegang sangat erat.

Orang itu tiba-tiba saja mengeluarkan suntukan dan langsung menyuntik Natha dan seketika Natha pun kehilangan kesadarannya.

♡♡♡

Assalamulaikum semuanya berhubung besok udah lebaran minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin yaa semuanya😊😚

Selamat hari raya idul fitri untuk yang menjalankan😊😊

Jangan lupa vote sama comentnya ya gaess👍😚

Revisi 19 Des 2021

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang