"Huft...Risya aku mau cerita nih," ucap Natha dan di balas deheman oleh Risya.
"Ih Risya hadep sini dong masa aku mau cerita tapi kamunya malah hadep depan bukan ke aku," ucap Natha.
"Apa?" tanya Risya singkat dan dingin.
"Kok kamu jadi aneh, kamu kenapa? Apa aku punya salah sama kamu?" tanya Natha.
"Ngga." jawab Risya.
"Please kamu tuh kenapa sih? Aku punya salah sama kamu? Atau gimana jangan kaya gini," ucap Natha.
"Lo punya hubungan apa sama kak Reno? hahah ngga nyangka ya gue di tusuk dari belakang apa lagi orang yang udah gue anggep sodara kembar gue." ucap Risya sinis.
"Ma...Maksud Risya apa sih? Aku sama kak Reno ngga punya hubungan apa-apa," ucap Natha bingung pasalnya dia dituduh mempunya hubungan spesial dengan Reno.
"Liat! Mau ngelak apa lagi hah! Jelas-jelas disini lo pelukan sama kak Reno! Lo kok jahat banget sih Nath kalo lo emang lebih suka sama kak Reno bilang jangan kaya gini!" ucap Risya yang sudah meninggikan suaranya, kelas yang awalnya berisik tiba-tiba hening karna suara Risya yang mengelegar.
"Ka...Kamu salah paham Ris, aku ngga punya hubungan sama kak Reno please percaya sama aku," ucap Risya.
"Percaya? Apa yang harus gua percayain, ini bukti udah ada di tangan gue dan di situ lo pelukan sama kak Reno!!" ucap Risya.
"Please Risya tolong percaya sama aku, aku emang bener-bener ngga punya hubungan spesial sama kak Reno...hiks...hiks..." ucap Natha sambil terisak.
"Cukup kak Langit aja yang mau tinggalin aku, kamu jangan Sya kalo kamu ngejauh dari aku, aku nanti mau sama siapa...hiks...hiks..." ucap Natha lagi.
Sebenarnya Risya agak sedikit bimbang dengan foto itu, dan dia juga tidak tega melihat Natha menangis seperti itu, masalah dengan Langit belum selesai dan sekarang di tambah dengan masalahnya.
Natha pun menghela nafasnya pasrah.
"Oke kalo emang kamu ngga bisa percaya sama aku, aku bakalan pergi tapi kalo kamu udah percaya dan mau dengerin penjelasan sama aku kamu tinggal datengin aku aja, aku bakalan dengan senang hati buat ngejelasin semuanya," ucap Natha setelah itu pun Natha pergi keluar kelas dan tujuan sekarangnya adalah pergi dari dari area sekolah.
□□□
Bugh.
"Maksud lo apa hah peluk-peluk cewe gue? Lo mau modusin cewe gue! Inget lo itu udah punya cewe!" ucap Langit sambil menonjok Reno.
Reno yang di tonjok secara tiba-tiba itu pun tersungkar ke belakang.
"Apa-apaan sih lo Lang tiba-tiba nonjok gue!" ucap Reno.
"Ternyata sifat playboy lo itu belum ilang-ilang juga ya, dan sekarang lo mau ambil cewe gue? Jelas-jelas gue itu sahqbat lo dan dengan teganya lo nikung gue Bajingan lo dasar!" ucap Langit, Reno yang tidak terima dengan ucapan Langit pun langsung menonjok Langit.
Bugh.
"Jangan asal ngomong lo! Seplayboy-playboynya gue, gue ngga bakalan nikung sahabat gue, dan gue juga sekarang udah cukup dengan satu cewe ngga kaya dulu bangsat!" ucap Reno marah.
"Ngga nikung gue lo bilang? Terus maksud dari foto ini apa sialan!" ucap Langit sambil menunjukan foto yang gambarnya adalah Reno sedang memeluk Natha di taman belakang sekolah.
"Jadi lo nonjok gue cuman gara-gara foto siala ini? Hahah hebat lo Lang, lo itu kenapa sekarang jadi mudah terpengaruh sih?" Ucap Reno.
"Oke gue ngaku emang itu foto bener gua sama Natha pelukan," ucap Reno lagi.
"Bangsat!" ucap Langit dan sudah siap untuk melayangkan tonjokan ke Reno.
"Gue belum selesai ngomong!" ucap Reno dan Langit pun yang tanganya sudah hampir mengenai pipi Reno pun berhenti dan menurunkan tanganya.
"Gue emang meluk Natha, tapi gue meluk Natha sebagai adik bukan sebagai orang spesial di kehidupan gue, gue cuman mau nenangin dia yang baru aja ngeliat drama live pacarnya sendiri itu sedang memeluk cewe lain ya yang bisa di sebut sama pacar cowonya itu sahabat," ucap Reno.
"Maksud lo apa?" tanya Langit bingung.
"Selain lo mudah terpengaruh sekarang lo juga bego ya." jawab Reno enteng dan setelah itu Reno pun langsung duduk di mejanya dan di sampingnya sudah ada Iyan.
Langit pun baru ingat, tadi dia sempat memeluk Laura setelah dia menemui Natha.
Langit pun langsung bergegas untuk pergi ke kelas Natha, untung saja saat ini guru-guru sedang rapat jadi semua kelas sedang freeclass.
Brak.
Langit mendobrak pintu kelas XI IPA 1 dan itu membuat penghuni kelas XI IPA 1 kaget.
"Lia mana?" tanya Langit ke Risya.
"Gue ngga tau," jawab Risya.
"Lo ngga usah sembunyiin Lia, gue tau lo itu nyembunyiin Lia kan," ucap Langit.
"Gue bilang gue ngga tau! Lagi pula lo ngapain nyari Natha? Udah selesai mesra-mesraannya sama cewe baru lo?" ucap Risya sambil menatap Langit sini.
"Maksud lo apa hah? Gue ngga punya cewe baru, dan gue punya hak buat nyariin Lia karna Lia itu pacar gue!" ucap Langit.
"Oh ya? Emang ada orang yang udah punya pacar pelukan sama cewe lain?" tanya Risya.
"Lo ya!" ucap Langit dan hampir saja ingin menonjok Risya untuk saja Reno segera menghadangnya.
"Lo boleh nonjok gue sepuasnya tapi jangan pernah sekali pun lo nonjok apa lagi nyentuk cewe gue." ucap Reno.
Langit pun langsung keluar dari kelas XI IPA 1 dengan perasaan yang sangat campur aduk kesal, marah, bingung, dan khawatir.
"Kamu di mana sih Lia jangan bikin aku khawatir kaya gini," batin Langit.
♡♡♡
Hai hai ayu datang lagi wkwkwk✌👋
Jangan lupa vote sama comentnya ya👍✌😍
Revisi 16 Des 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [Selesai]
Teen Fiction[Sequel Bad Girl vs Possesive Boyfriend] [Bisa di baca terpisah] "Kak Langit tau gak?" "hm?" "aku pengin jadi bintang deh," "kenapa?" "karna bintang itu termasuk dalam benda langit, dan aku mau jadi bagian dari kak Langit," Kehidupan Langit yang awa...