Pacaran

7.3K 406 4
                                    

Kring...kring...kring....

Bel istirahat berbunyi dan menandakan pelajaran sudah selesai.

"Baik anak-anak materinya sampai di sini saja assalamualaikum." ucap ibu guru.

"Waalaikumsallam bu!" jawab anak XI IPA  3.

"Kantin yuk!" ucap Natha dan di angguki Risya.

Saat di pertengahan jalan untuk menuju ke kantin, dari arah belakang ada yang memanggil Natha.

"Lia," panggil Langit.

"Kenapa kak?" tanya Natha.

"Ikut gue." jawab Langit dan langsung menarik lengan Natha.

"Yah kan ke kantin sendirian lagi," ucap Risya.

"Engga sendirian kok, kan ada aku honey," ucap Reno yang sudah berada di samping Risya.

"Ih apaan sih lo kak!" ucap Risya, saat ingin pergi meninggalkan Reno lengan Risya langsung di cekal oleh Reno.

"Ikut aku dulu yuk," ucap Reno tanpa persetujuan Risya Reno pun langsung menarik Risya.

"Ih kita mau kemana sih kak?" tanya Risya sambil berusaha melepas cekalan Reno.

"Udah ikut aja oke honey," ucap Reno.

Dan ternyata Risya di bawa ke rooftop oleh Reno.

"Lah kak kita ngapain ke sini?" tanya Risya.

"Menikmati angin dari sini honey," jawab Reno.

"Kak bisa ngga sih berhenti panggil gue honey," ucap Risya.

"Kenapa emang honey?" tanya Reno.

"Gini ya kak, kita itu ngga ada hubungan dan jangan seakan-akan kita ini pacar kak." ucap Risya.

"Yaudah sekarang kita pacaran aja kuy," ucap Reno santai.

"Dih situ nembak apa ngajak main, ngga ada romantis-romantisnnya banget," ucap Risya.

"Gini ya honey, aku itu bukan cowo romantis yang selalu mengeluarkan kata-kata manis, aku itu cowo humoris yang cuman bisa ngeluarin kata-kata receh tapi bikin semua orang ketawa dan termasuk kamu, karna prinsip aku itu bikin orang yang spesial di hidup aku selalu tertawa dan tersenyum atas kelakuan aku yang receh ini, bukan bikin kata-kata manis tapi ujung-ujungnya pait, paham?" ucap Reno sambil menatap manik mata Risya.

Risya yang mendengarkan ucapan Reno pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi sekarang kita pacaran?" tanya Reno, dan di angguki Risya yang sekarang pipinya sudah merona.

"Udah resmi kan?" tanya Reno lagi dan di angguki Risya lagi.

"Berarti boleh gandeng dong?" ucap Reno sambil menautkan jari jemarinya di jari tangan Risya.

"Yaudah yuk kita ke kantin," ucap Reno dan langsung membawa Risya ke kantin.

Di lain tempat, lebih tepatnya adalah taman belakang.

Keadaan di taman belakang sekarang sangat hening dan entah mengapa seperti ada rasa canggung.

"Em...Kak," panggil Natha ke Langit.

"Kenapa?" tanya Langit.

"Seharusnya aku dong yang nanya, kenapa kak Langit bawa aku ke sini bukannya ke kantin," ucap Natha dan Langit pun hanya tersenyum tipis.

"Mulai sekarang kamu jadi pacar aku ngga ada penolakan." ucap Langit tegas.

"Ih apaan kak? Jadi pacar kak Langit? Engga-engga aku ngga mau," ucap Natha.

"Aku ngga nerima penolakan Lia." ucap Langit sambil mengacak-acak rambut Lia.

"Ih tau ah, kak Langit mah ngga ada romantis-romantisnya banget nembak aku nya," ucap Natha sambil cemberut.

"Aku ngga bisa romantis, kamu kan tau sendiri aku itu cowo kaku yang ngga pernah deket sama cewe selain kamu dan bunda," ucap Langit.

"Ah udah lah males aku sama kak Langit mending aku ke kantin, laper nih aku gara-gara kak Langit," ucap Natha dan langsung bangkit.

"Yah masa ngambek sih cuman gara-gara aku tembak kamu ngga pake acara romantis-romantisan," ucap Langit sambil mencekal lengan Natha.

"Siapa yang ngambek, udah ya aku tuh udah laper kak lepasin dong ini tangan aku," ucap Natha memelas.

"Oke-oke ayo sekarang kita ke kantin," ucap Langit sambil menggadeng lengan Natha.

♡♡♡

Okeh gaess ayu balik lagi heheheheh👋😂

Jangan lupa vote sama coment ya gaes, karna itu semua sangat ayu butuhkan😭👋🖒

Revisi 11 Des 2021

Langit [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang