Setelah perjalan beberapa jam dari bandara, Langit pun sekarang sudah sampai di apart miliknya dan Natha, Langit langsung merebahkan dirinya lelah karna perjalanan yang cukup panjang dan Natha pun juga masih berada di sekolahan.
Jam sudah menunjukan pukul 14.45 yang artinya 15 menit lagi Natha sudah pulang, Langit berencana untuk menjemput Natha ke sekolahan.
Selang beberapa menit Langit pun sudah berada di depan pintu gerbang SMA 01.
"Sebentar lagi sayang," ucap Langit di dalam mobilnya.
Kring....
Bel pulang pun bernyi dan Langit langsung keluar dari mobil lalu pergi menuju ke kelas Natha.
Saat Langit sudah memasuki kawasan SMA 01 banyak kaget karna pasalnya mereka tau jika Langit sekarang sedang kuliah di Canada, sedangkan anak-anak kelas 10 hanya tercengang melihat ketampan Langit.
"LIA!" panggil Langit ketika melihat Natha sudah keluar dari kelas.
Natha kaget karna Langit tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Kak...Kak Langit?" ucap Natha yang sekarang matanya sudah berkaca-kaca.
"Maaf sayang maafin aku, aku bener-bener minta maaf," ucap Langit sambil memeluk erat Natha.
"Hiks...hiks...kak Langit...ngapain disini! Sana pergi sama selingkuhannya kak Langit aja!" ucap Natha sambil terisak.
"Kamu salah paham sayang, sekarang kita pulang dan aku bakalan jelasin semuanya," ucap Langit dan di angguki Natha.
□□□
"Jelasin." ucap Natha dingin dan datar.
Sekarang mereka berdua sudah berada di dalama apart lebih tepatnya yaitu kamar mereka.
"Oke, jadi tadi itu yang angkat telpon aku bukan siapa-siapa aku, dia dateng ke apart tiba-tiba aja awalnya aku nolak dia buat masuk cuman karna aku perhatiin muka dia lagi sedih jadi aku suruh masuk, dan tentang dia yang angkat telpon itu aku ngga tau sama sekali aku tadi ke kamar mandi sebentar, dan pas aku udah balik lagi ke ruang tamu dia udah nangis karna aku ngga tega aku peluk aja dia tapi pas beberapa menit Darren dateng dan nonjok aku, aku bener-bener nyesel karna udah peluk cewe lain maafin aku," ucap Langit menjelaskan semuanya.
"Oke aku maafin tapi kalo sampe kaya gitu lagi aku ngga akan maafin kak Langit dan aku bakalan ceraiin kak Langit," ucap Natha.
"Plis...jangan pernah keluarin kata cerai walau pun kita lagi dapet masalah yang bener-bener bikin hubungan kita ancur," ucap Langit sambil memeluk Natha.
"Tergantung kondisinya kak, kalo yang salah kak Langit aku bakalan ceraiin kak Langit tapi kalo aku yang salah itu terserah kak Langit mau maafin aku atau cerain aku," ucap Natha tanpa membalas pelukan Langit.
"Aku ngga perdulu, mau kondisi kaya apapun aku ngga akan pernah lepas kamu apa lagi cerai." ucap Langit yang mempererat pelukannya.
"Oke untuk sekarang aku udah maafin kak Langit, tapi inget perkataan aku tadi." ucap Natha yang sudah membalas pelukan Langit.
"Makasih sayang." ucap Langit sambil memeluk dan sesekali mencium kening Natha.
Setelah beberapa jam dengan kondisi berpelukan Natha baru ingat jika muka Langit sedang memar.
"Itu udah di kompres belum luka tonjokan dari kak Darren?" tanya Natha ketika mereka berdua sudah tidak berpelukan lagi.
"Belum, aku ngga sempet soalnya aku langsung ganti baju terus langsung ke bandara buat balik ke Indo, dan aku juga cuman bawa dompet sama hp yang lain aku tinggal di apart," jawab Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [Selesai]
Fiksi Remaja[Sequel Bad Girl vs Possesive Boyfriend] [Bisa di baca terpisah] "Kak Langit tau gak?" "hm?" "aku pengin jadi bintang deh," "kenapa?" "karna bintang itu termasuk dalam benda langit, dan aku mau jadi bagian dari kak Langit," Kehidupan Langit yang awa...