Malam ini Risya, Sindy dan tidak lupa dengan Dira sedang menginap di apart Natha, itu pun juga atas paksaan Natha.
"Bosen nih ngapain yuk biar ngga bosen," ucap Risya.
"Main TOD?" tanya Dira, sekarang Dira sudah tidak terlalu dingin saat pertama kali bertemu dengen mereka.
"Ah bosen, gimana kalo nonton horor?" ucap Risya.
"Jangan horor dong aku takut tau," ucap Sindy dan di angguki Natha.
"Terus mau ngapain dong?" tanya Risya.
"Aku mau telpon kak Langit dulu ya, dari tadi kak Langit belum kasih kabar," ucap Natha.
"Yang udah nikah mah beda," ucap Risya.
"Makannya cepetan nikah," ucap Dira.
"Iyaiya yang udah pada nikah mah beda, apalah daya gua yang masih pacaran," curhat Risya.
"Nggapapa Risya, kan masih ada aku yang belum nikah," ucap Sindy.
"Lo mah kan udah tunangan," ucap Risya.
"Udah ah kenapa jadi bahas beginian," ucap Dira.
Sedangkan Natha dia sedang berusaha menelpon Langit, sudah 3 kali Natha menelpon namun belum juga di angkat-angkat.
Tut...tut...tut...
"Ih...abis dari mana aja sih kak Langit kok baru di angkat,"
"sorry who is this? (maaf siapa ini?)"
Natha kaget karna yang mengangkat seorang cewe dan tiba-tiba saja pikirannya sudah kemana-mana.
"I should be the one asking, who is this (Seharusnya aku yang bertanya, siapa ini)"
"I am his girlfriend (aku pacarnya)"
Natha yang mendengarkan itu langsung mematikan ponselnya dan melempar ke sembarang arah.
"Jahat hiks!" ucap Natha sambil terisak.
Di ruang tamu, teman-teman Natha bingung mengapa dari tadi Natha belum keluar juga dari kamar, apa Natha masih bertelponan dengan Langit.
"Kita susulin Natha ke kamar aja yuk, takut kenapa-napa," ucap Sindy dan di angguki Risya dan Dira.
Saat mereka membuka kamar betapa kagetnya mereka melihat Natha yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Nath lo kenapa?" tanya Risya yang khawatir.
"Kak Langit...hiks..." ucap Natha sambil terisak.
"Kenapa sama kak Langit?" tanya Sindy.
"Kak Langit...hiks...selingkuh..." jawab Natha dan itu membuat mereka kaget.
"Lo serius?" tanya Dira yang masih tidak yakin.
"Iya tadi pas aku telpon kak Langit...hiks...hiks...yang angkat cewe...dan dia ngaku ka...kalo dia itu pacar kak Langit..." jawab Natha yang tangisannya semangkin kenjang.
"Engga bisa di diemin nih, Sindy lo telpon Darren dia lagi sama Langit ngga." ucap Dira.
Sindy pun langsung menelpon Darren tak membutuhkan waktu lama Darren pun langsung mengangkat telpon Sindy.
"Hallo sayang, ciee yang udah kangen aja kan barusan kita telponan,"
"Ini bukan soal kangen-kangenan kak, sekarang aku mau tanya kak Darren lagi sama kak Langit ngga?"
"Kenapa kamu tanya begitu?"
"Ck, udah si kak jawab aja lagi bareng apa engga?"
"Iya-iya, aku sekarang lagi di cafe ngga bareng Langit, dia lagi di apart tadi di ajak katanya lagi mager,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit [Selesai]
Novela Juvenil[Sequel Bad Girl vs Possesive Boyfriend] [Bisa di baca terpisah] "Kak Langit tau gak?" "hm?" "aku pengin jadi bintang deh," "kenapa?" "karna bintang itu termasuk dalam benda langit, dan aku mau jadi bagian dari kak Langit," Kehidupan Langit yang awa...