36 : Misi penting

124 15 1
                                    













Dua minggu berlalu, pagi - pagi Nakala dikagetkan dengan eksistensi Syabila didepan pos satpam yang lagi bawa - bawa klipingan tugas. "Woi!"

Yang ditegur nengok, terus nyamperin gadis itu. "Putus lu ya?" Tanya Nakala, sambil ngeluarin parfum dari tasnya, berniat mau pake parfum.

"William cerita apaan?"

Nakala geleng - geleng. "Kaga cerita, cuma bilang putus doang, udah lama juga sih ngomognnya , ngapa emang?"

Syabila menyeringai. "Udah najis gue sama dia"

"Lah?"

"Gue mau putus udah lama, hubungan gue gak sehat." Ujar gadis itu. "Dia lagi deketin siapa sih? Dari bulan kemaren temen - temen gue heboh katanya dia deketin anak kelas sepuluh, belom aja digebukin juga sama William kayak dia gebukin gue"

Gadis itu mengendikkan bahu. "Lah mana gue tau Bil"

"Cari tau"

"Gak mau."

Syabila mukul kepala cewek itu pake klipingan yang ada di genggamannya. "Lo udah gak naik kelas masih aja batu, gue kan sekarang kakak kelas lu nih"

"Dih?"

"Cari tau ya Nakala cintaku" ujar gadis itu. "Gue berangkat pagi - pagi nih gara - gara Bu Wulan minta tugas ekonomi di setor jam segini, setan emang" Keluhnya, "Mana tadi gue ketemu Will, mukanya jutek banget, cih, ganteng kali dia"

"Ganteng." Jawab Nakala, sarkas.

"Kata siapa?"

"Kata lo dua bulan lalu."

Syabila mendecih. "Gue tarik omongan gue" ketus gadis itu. "Lo tau gak sih gue digebukin William?"

"Lo udah cerita sepuluh kali." Jawab Nakala. "Gue gak ngurus sumpah, gak deket gue sama dia, lo pukulin balik aja"

Syabila bete ceritanya gak didengerin. Akhirnya ganti topik. "Kemaren angkatan gue di razia"

"Terus?"

"Sendal gue yang hiu diambil Mam Aul"

"Terus?"

"Gara - gara angkatan lo, siapa sih namanya? Aura? Maura? Yang hapenya 11 promax, yang katanya calon - calon anak hits"

Nakala diem, mikir sebentar. "Naura?"

"Nahh! Dia bawa - bawa make up tuh ke sekolah, mana roknya dikecil - kecilin, sama temennya siapa sih tuh satu lagi yang sok cantik? Astrel? Antril?"

Gadis itu diem lagi, mikir lagi. "April?"

"Iye, dia, yang katanya lagi deket sama William-" Belum selesai Ayesha Syabila menuai kata, yang diomongin lagi kejar - kejaran di parkiran. Iya, William Kimiza 12 IPS 4 dan April 10 IPS 3. Gak tau kejar - kejaran kenapa, tapi kayaknya lagi berantem. "Kan, ewh" Cibirnya. Gadis itu kemudian melirik ke arah jalanan diluar pagar. "Cabut ah gue, nyokap gue jemput"

"Tiati Bil!" Nakala teriak, sengaja dikencengin. Bener aja, William ngelirik, disusul April yang buru - buru cabut karena tau mantannya William Kimiza ngeliatin.

Gadis itu jalan menyusuri tangga, ngelewatin 10 IPS 3 caper. Mau ngeliat suaminya alias Gama Aditya masuk apa enggak, tapi yang ada malah Syammi lagi garuk - garuk ketek.

"Pemandangan setiap pagi kenapa begini ya?"

Syammi yang tau konteks ucapan gadis itu menyindir dirinya, berbalas menyahuti. "Pemandangan setiap pagi kenapa lo mondar - mandir disini ya?"

"Nyari Gama" Sahut Nakala, frontal. "Kenapa lu? Gak seneng"

"Seneng kalo gue yang dicari mah Kal"

Gadis itu terkekeh, sambil nunjuk ke ruang guru, ada eksistensi seorang paruh baya yang lagi tolak pinggang didepan pintu. "Tuh, dicari bu Eneng"

Negeri SebelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang