48 : Semestaku

91 9 0
                                    













"Gue kenapa ya nt mulu?" Pemuda yang sedang berkutat dengan speaker di rumahnya itu menyandarkan tubuhnya pada dinding berwarna hitam yang penuh coretan warna - warni, khas kamar anak laki - laki seperti biasanya.

Sementara sang sohib yang sedang sibuk tergelor diatas kasur itu melirik wajah temannya dari balik layar ponsel. "Nt ngapa lagi tai?" Tanya pemuda bernama Haikal itu, sambil ngelempar sebungkus rokok camel ke hadapan sang teman, yang ditangkap dengan cekatan oleh telapak tangan Felix Andrew.

"Gue jelek banget ya emang?"

Haikal yang tengah sibuk terbangun dari posisi telentangnya, mengangguk. "Iya jelek"

"Sialan" Sungut Felix.

"Apaansih cewe mana yang lo galauin?"

Felix menggeleng. "Nggak, gak ada." Ujarnya, mengelak. "Tadi cuma nanya aja"

Haikal sambil nyalahin korek, sambil ngebuka group fak mam aul yang isinya temen - temennya semua, terus nemuin long text dari Haidar ngucapin Gama ulangtahun. "Gama ultah?"

"Emang iya?" Bukannya jawab, Felix malah balik nanya.

"Gue nanya, Gama ultah apa kagak tolol" Sungut Haikal, sebal. Sambil ngoper korek gas ke hadapan temannya, yang lagi - lagi ditangkap cekatan oleh Felix.

"Gue gak tau, kalo di surprise-in Nakala ya berarti ultah, kan ceweknya, haha"

Haikal mengerutkan dahi. "Kenapa akhirnya harus ada 'haha'?" Protes cowok itu.

Felix naro koreknya, gak santai. "Ya kenapa emang, haha?"

"'Haha' lo kayak terpaksa gitu." Gumam Haikal, curiga.

"Haha" Felix menimpali. "Emang harusnya gimana? Hehe?"

Haikal geleng - geleng, sambil ngebuang baranya ke atas asbak. "Haha hehe hoho, dahlah terserah lo." Suntuk pemuda itu. "Laper gue dah"

Felix nengok, sambil ngeliatin Haikal kesal. "Lah kan tadi sore baru makan."

"Gue makan sehari 3 kali, emang kayak lo? Makan dikit sekali, liat apa badan lo kurus banget, ayo ah cari makan!" Ajak pemuda itu. Sambil ngelirik jam di layar kunci handphone nya. "Tuh, masih jam 9, ayok makan kalo kagak gue balik nih"

"Ayok dah ah, rewel."

"Mamah ngapain?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mamah ngapain?"

Wanita paruh baya yang lagi menata meja makan itu mendongakkan kepalanya sambil menatap anaknya yang lagi ngeringin rambut pake handuk. "Nata makanan, ngapain lagi?"

"Ngapain mamah nyuruh tante Rahma sama Aliya kesini? Pake nyebar - nyebar nomor Gama segala lagi." Ketus sang putra, "Ini Aliya ngechat Gama" Ucapnya, sambil nunjukin rentetan pesan dari Aliya.

"Ya jawab aja, emang kenapa sih?"

Gama menghela nafasnya. "Ya gak mau, gak deket, gak kenal."

"Gak kenal apanya, dulu kamu sama dia waktu kecil tuh suka mamah bawa main bareng sama tante Rahma!" Seru mamah, gak terima. "Udah mandi kan? Ganti baju sana, pake baju yang bener jangan kaya orang udik."

Negeri SebelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang