"Aduh laper banget gua, emang abang laknat bukannya masakin adeknya." ucap dara kesal.
Dara menuruni anak tangganya, menuju dapur rumahnya yang besar. Melihat sekeliling dan memikirkan mau masak apa dia saat ini. Karena pembantunya itu hanya dr jam 5 pagi sampai jam 6 sore. Kalau dara meminta nginap baru bibinya menginap. Karena bibi mempunyai bayi yang harus di urus walaupun umurnya sudah bukan ibu muda lagi.
"Biii dara mau makan laperrr." rengek dara ke bibi.
"iya non mau makan apa? kan non gamau kalo masakan yg di masak tadi pagi."ucap bibi.
iya, dara lebih baik makan disaat lapar dan baru di masakin, bukan makanan yang dari pagi sampe sore. dara tidak suka makanan seperti itu. Dia fikir tidak ada gizinya.
"Masak spaghetti bolognese aja deh bi, tapi sosisnya sama baksonya yang banyak ya." ucap dara sambil duduk di kursi meja makan.
"Iya non tunggu ya." ucap bibi.
Setalah Spaghetti nya matang dan jadi, dara memakan spaghetti tersebut dengan lahap, tetapi itulah dara kalau makan bisa sampe 1jam. Karena selagi makan dara menonton doraemon di tv yang ada di sudut dapur.
"Bii sini makan bareng sm dara, sekalian nonton doraemon." ucap dara.
"Iya non, non mah ga berubah selalu nonton itu. Padahal non udah kelas 12 skrg." ucap bibi sembari duduk disamping dara.
"Ga ngaruh bii soal umur mah.", ucap dara.
Setelah spaghetti habis. Dara menuju kamar lagi. Berbaring di atas kasur sambil membaca novel kesukaanya. Dan akhirnya dara tertidur sampe sore.
"Et yaAllah ketiduran." ucap dara kaget melihat jam.
Tokk tokk tokk, suara pintu di ketuk.
"Iya masuk." ucap dara malas.
"Non bibi pulang dulu ya, udah sore." ucap bibi.
"Oh iya bii hati-hati ya dara ga nemenin kedepan kerumah ya, dara mau mandi dulu." ucap dara sambil salim kebibinya.
iya walaupun dia hanya pembantu, tapi dara tetap salim kepada bibi, karena dara fikir bibi sudah seperti neneknya, umur diatas 50thn.
Setelah mandi, dara melihat meja belajarnya yang berantakan. Dara langsung membersihkannya, merapihkan buku yang berserahkan. Selain membaca novel dara juga hobi belajar. Apa lagi pelajaran Mtk, Bahasa Inggris dan Tentu saja hal-hal berbau art. Dara pandai sekali menggambar. Iya ingin sekali bercita-cita menjadi sutradara. Mempunyai Produsen House sendiri.
"Nulis jadwal dulu deh ya, jadwal lama di hapus aja." Dara menulis jdwl di papan tulis di sebelah meja belajar sengaja dia taruh situ agar dia selalu ingat dengan jadwal-jadwal yang iya rencanakan.
Hampir 3jam dara belajar, menonton video di youtube tentang tracing gambar. Yang sekarang jadi hobinya. Macbook kesayangannya yang berwarna ungu, sudah siap menanti untuk di otak-atik.
"Tracing apa ya, t-shirt kali ya, kemarin kan skirt udah." ucap dara.
Setelah selesai tracing dara merasa kelelahan dan menutup Macbooknya. Berbaring dikasur. Jam menunjukan jam 10 malam.
"Bang el udh balik belum ya?" ucap dara dalam hati.
Dara keluar kamar dan menuju kamar abangnya, bang el jarang sekali mengunci pintu karena itu bukan hal yang terlalu penting baginya.
Ceklek pintu kamar abangnya dara buka.
"Abanggggg lo udh balik blm?" teriak dara
Setelah melihat kedalam kamar, dara melihat bang el dan ka ve tidur berdua di kasur. Lengkap dengan pakaianya.
"Yaela kan gua jg pengen tidur sama abang gua sendiri." ucap dara kesal.
Akhirnya dara masuk kekamarnya lagi dan tidur. Tidak lupa dia memakai masker dulu sampe pagi, supaya besok pagi mukanya terlihat bersih dan glowing.
Jam menunjukan Pukul 5 pagi.
"Udah lengkap semua tinggal jalan deh." ucap dara sambil keluar pintu.
"Astagaaaaa bang el bangsat gua kaget." ucap dara.
"kalo punya mulut sama abangnya jangan gt kenapa si." ucap bang el.
"Iya maaf, udh ya gua mau jalan dl." sambil salim keabangnya.
"Iya hati-hati ya, maaf semalem gua ga cium jidat lu dulu, soalnya ve nginep dia males pulang katanya capek." ucap bang el.
Dara hanya diem, dia males membalas perkataan abangnya. iya fikir itu hanya akal-akalan abangnya saja. Bisa aja kan abangnya mau melakukan hal mesum dengan ka ve. Dara menuju kebawah menuju dapur untuk mengambil bekalnya.
"Nih non bekelnya yaa." ucap bibi.
"Besok gua bikinin somai yang enak yaa ra." ucap abangnya mengagetkan keduanya.
"Kaget anjg, udh gua blg gausa suka ngagetin gitu." ucap dara kesal.
"Dara sekali lagi lu ngomong gt, gua ga buatin makanan." ucap bang el kesal.
"Lo emg pernah buatin gua? Kl lagi waras aja buatin." ucap dara.
Setelah cekcok dengan abangnya dara menuju ke parkiran rumahnya, dia mempersiapkan almy untuk di bawa kesekolah.
Tring...
Dara membuka hpnya. Ada pesan WhatsApp masuk. Iya itu dari pacarnya Dara, entah pacar atau bukan. Dara sudah malas memikirkannya. Sebenernya dara sudah putus dengan cowo itu tetapi dia tetap ingin dekat dengan dara, dan dara juga tidak mempersalahkan hal itu. Hanya saja dara bosan dengan laki-laki itu rasa sayangnya juga sudah pudar. Monoton sekali chatan mereka berdua. Walaupum masih sayang-sayangan di chat, dan cowo itu sudah berubah tidak mencari perempuan lain lagi. Dia sekarang benar-benar sayang kepada dara, tetapi dara sudah tidak punya perasaan lagi kepadanya.
"Pagi dara sayang." ucap cowo itu.
"Iya pagi jugaaaaa. Berangkat sekolah dl ya, km hati-hati dijalan yaa" ucap dara malas.
Setelah itu dara langsung berangkat menggunakan vespanya. Sesampai di parkiran, dara melihat gerombolan Niko dan teman-temannya.
"Oyy nikk." sapa dara.
"Eh dar, tumben udh dtg." ucap Niko.
Dara tidak terlalu asik dengan teman-teman niko, bukan tidak asik tapi baginya teman-teman niko terlalu tertutup dan tidak banyak bicara. Bukan anak kuper tapi tidak pernah menonjolkan diri saja. Ada satu laki-laki yang jarang dara lihat, tapi dara tidak menghiraukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomanceKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...