Waktu berjalan begitu cepat dara dan rama semakin dekat saja. Bukan karena rama sudah suka dengan dara, tidak sama sekali, hanya karena dara sering sekali meledek rama.
"Ramaa, nanti kita pulang boncengan bareng yaa." ucap dara meledek rama di depan lobby sekolah yang ingin di ambil gambarnya.
Rama hanya melirik sava tidak menggubris sama sekali.
"Yaeal budek lu ya." ucap dara sambil melirik kearah rama, rama tetap dia tidak menjawab apapun, ia malah mengobrol dengan dendy.
"Ram, anterin ketoko buku yuk? mau ga? gue ga ada temennya ram." ucap dara menanyakan hal itu kepada rama, benar saja rama tidak menjawab sama sekali.
"Gabisa jawab? yauda lah." ucap dara.
Dara tidak ingin pergi ke toko buku dengan panji. Dara harus menolak gimana lagi untuk membatalkan kepada panji. Alvaro sibuk dengan praktek di kelasnya, susah kalau untuk menentukan waktu dengan dara yang sibuk dengan shootingnya ini. Dara tidak ingin sendirian. Dara ingin membeli buku untuk ujian masuk politeknik negeri.
Sudah lebih dekat lagi, dara dan rama sudah sering chatan di whatsapp. Bahkan dara duluan yang ngeadd line rama. Sangat kepo sekali dara dengan rama ini. Semakin dekat tapi rama belum juga merespon dengan baik.
Dara memberikan pesan kepada rama via whatsapp.
Ramaa mau ga nemenin ke toko buku? mau ya? Tanya dara.
Kagak sendiriann aja sana, lagian lu kan punya cowo.
Iya rama tau dara punya cowo dari felma dia menanyakan hal itu. Tapi hanya sekedar ingin tau.
Rama terus menolak permintaan dara. Dara tetap mengajaknya.
Esoknya disekolah dara meminjam handphone felma untuk bermain game.
Tetapi dara iseng membuka whatsapp felma untuk melihat group film mereka. Di bawah chat dari group ada kontak rama. Dara iseng mengescroll sampai atas. Dara membaca isi pesan rama kepada felma.
Fel dara tuh orangnya gimane si? udah punya cowo ya? tanya rama.
Ya gitu biasa aja, baik pinter. iya dia udah punya pacar. jawab felma.
Terus masih pacaran sampe sekarang fel?
Kalo setau gue si udah putus tapi masih deket gitu loh, dia gitu aja si cerita sama gue.
Wkwkwk udeh ngapain aja ya fel die sama cowo nya?
Gatau si gue, ga ngapa2in lah dara emang orang kek gimana? dia baik ram.
Ya lo gatau aja orang jaman sekarang mau baik, mau gimana juga kalo udah ngewe ya udah aja wkwkw. balas rama.
Ngasal aja lu kl ngomong ram.
Mane lu tau kan dia ga cerita paling soal dalem begitu mah, dia ngajakin gua ke toko buku terus kan jadi takut gue wkwkkw. takut aja gue jadi ganggu cewek orang
Hati dara sakit melihat rama menanyakan hal itu kepada felma. Sangat sakit sampai tidak bisa menahan air matanya sendiri yang menetes begitu saja.
"Nih fel makasih ya, makasih juga udh jawab kayak gitu ke rama." ucap dara sambil menghapus air matanya dan menuju kamar mandi.
"Dar daraaaaa tunggu darr gua bisa jelasin." ucap felma mengejar dara.
Dara langsung berlari kekamar mandi meneruskan menangis disana. Dara merasa sakit hati sekali dengan ucapan rama. Dia benar-benar rapuh sekali.
Apa gue sekotor itu dimata rama?
Seburuk itu gue dimata dia? Sampe berfikir kalau dia sudah berhubungan badan dengan panji?
"Ada orang di dalem? gue kebelet pipis nih." ucap perempuan dari luar mengetuk pintu kamar mandi yang dara tempatkan.
"Iya maaf gue keluar nih." dara menghapus air matanya.
"Lo gapapa? ko nangis?" tanya perempuan itu dia kenal dara tapi dara tidak.
"Gapapa maaf ya, silahkan." ucap dara langsung menuju wastafel.
"Udah masuk gaboleh nangis."ucap dara mengelap air matanya menggunakan tissue.
"Lu serius gapapa? lu dara kan?" ucap temannya itu.
"Iya gue dara gua gapapa ko, lu anita ya? anak akuntan?" ucap dara.
"Iya gua anita yauda gua duluan ya." ucap anita.
"Iya." balas dara.
Dara langsung menuju kelasnya dan berdiam diri duduk dibangkunya.
"Dar maaf dia yang nanya, gua jawab setau gue doang, dar maaf." ucap felma merasa tidak enak dengan dara yang terlihag pucat dan matanya bengep.
"Iya gapapa makasih udah ngasih tau ya." ucap dara sambil tersenyum. "Gua mau tidur dulu fel mumpung gada guru."
Felma langsung meninggalkan dara dengan perasaan tidak enak. Dara melanjutkan menangis di mejanya.
"Dara pinjem hedset dong." ucap dona.
"Ditas." ucap dara singkat.
"Dar lu gapapa? ko sesenggukan gitu sama pilek?" tanya dona.
"Gapapa." balas dara singkat.
"Dar maaf, dar gua minta maaf dar." ucap rama yang tau kalau dara melihat pesan itu. "Dar please maaf."
Dara hanya diam menutup mukanya dengan cardigan miliknya.
"Lo apain dara ram? dara nangis?" tanya dona.
"Gapapa don." ucap rama sambil menggerakan tangan dara.
"Dar maaf please liat gua dulu please gua minta maaf." ucap rama memohon kepada dara.
Dara tidak menjawab sama sekali apa yang katakan rama.
Jam terakhir 1 jam ada guru yang mengajar mata dara sangat sembab sekali, ia hanya tersenyum ketika ada yang menanyakan ada apa dengan dirinya. Felma terus menengok ke arah dara merasa tidak enak memastikan dara baik-baik aja. Rama dari tempat duduknya pun melihat ke arah dara. Rama benar-benar panik melihat anak orang sampai seperti itu akibat dirinya.
Bel pulang pun berbunyi.
"Dar maaf yaa." ucap felma mengelus tangan dara.
Dara hanya mengangguk dan diam aja.
"Lo apain si dara fel? rama juga ko minta maaf?" tanya dona penasaran.
"Gapapa don." ucap felma.
Dara masih sibuk membereskan barang nya yang berantakan. Teman-temannya tinggal sedikit yang ada di dalam kelas.
Dara berjalan sendirian kearah luar kelas. Menutup mukanya dengan cardigan miliknya. Sebelum sampai pintu dara di jegat oleh rama. Dara hanya melirik.
"Dar please maafin gue, gua minta maaf ga bermaksud apapun gua mohon, gua minta maaf." ucap rama memohon dengan muka yang benar-benar merasa bersalah sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomanceKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...