"Dar udah yaaa jalan-jalannya sampe jam segini aja udah malem juga gaenak sama abang." ucap rama mengajak dara untuk pulang.
"Engga! Gamau masih mau jalan-jalan." bantah dara yang masih ingin bersama rama.
Sebenarnya rama ingin bertemu dengan teman-temannya membicarakan bagaimana baiknya untuk menembak dara atau dalam arti mengajak dara untuk berpacaran dengannya. Tetapi dara masih ingin bersamanya rama tidak bisa menolaknya,
"Oh kamu masih mau ya? Yauda iya deh." rama menjawabnya dengan lembut.
"Ram, dara mau escream." ucap dara yang melihat anak kecil disampingnya memegang escream dan tersenyum kepadanya.
"Malem begini? Nanti kalo sakit gimana?" ucap rama takut kalau dara sakit karenanya.
"Yauda telfon abang aja kalo gamau beliin, biar minta sama abang aja deh." ucap dara yang langsung memasang muka cemberutnya.
"Ih iya yauda sama rama ya, rama beliin." ucap rama tak mau sampai dara badmood kepadanya.
Di dalam supermarket dara mendengar sebuah lagu, dara menyanyikannya dengan pelan dan sangat bagus suaranya. Memang akan jadi pasangan yang pas kalau untuk cover lagu.
° Aku Masih Seperti Yang Dulu
(felix cover)Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasih kau sayangAku masih seperti yang duluMenunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban
Demi keutuhan kau dan akuMalam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama..."Dara jangan nyanyi terus, ayuk pilih escreamnya." ucap rama, dara langsung berhenti bernyanyi dan membeli escream yang ia mau.
"Kenapa? Jelek ya? Yauda diem." ucap dara yang langsung berjalan menuju kasir.
"Engga dar ga gitu, cuma dara sibuk nyanyi lupa milih escream." jawab rama yang bingung dengan sifat dara yang gampang berubah ini.
"Bilang aja kalo jelek." ucap dara dan langsung keluar dari supermarket tanpa membayarnya.
"Eh mba bayar dulu dong." ucap mba supermarket tetapi dara tidak menengok dan langsung saja keluar.
"Saya yang bayar mba ini 30rb kan?" tanya rama mengeluarkan uang pas, setelah itu rama langsung menyusul dara keluar.
"Dar maksud rama ga gitu, dara boleh ko nyanyi suara dara juga bagus." ucap rama menenangkan hati dara.
"Hm." dara hanya menjawab dengan dengusnya saja sambil memakan escreamnya.
"Mau kemana lagi cantik? Masih mau jalan-jalan?" tanya rama dan tersenyum kepada dara.
"Terserah, pulang juga gapapa." ucap dara.
"Bagi dong, makan sendirian ajaaa." ledek rama senang melihat dara memakan escream favoritenya.
"Gak." jawab dara dengan singkat dan tetap memakan escreamnya tanpa membaginya.
"Ih pelit ya kamu." ucap rama dan menyalakan motornya untuk mengajak dara pulang.
Sesampai dirumah dara, dara mengajak rama untuk mampir kerumahnya dulu. Dara ingin mengajak rama berfoto memakai kamera fujinya. Sangat pas moment malam ini rama dan dara memakai yang cocok hitam dan putih.
"Masuk dulu yuk." ajak dara
"Gausa rama pulang aja ya, dara kan mau istirahat juga." rama menolaknya karena tidak enak kalau sampai bang el tau dia main terus kerumah dara. Padahal bang el pun membiarkan saja. Rama saja yang merasa tidak enak.
"Yauda ngambek ya." ucap dara dan langsung masuk kerumahnya.
"Ih iya iya mampir." ucap rama yang tidak bisa menolak permintaan dara dengan ancaman lucunya itu.
Rama memasukan motornya dan masuk kerumah dara.
"Katanya pulang." ucap dara sambil tertawa dengan posisi membelakangi rama.
"Gamau nanti dara ngambek, bales lama lagi kan gaenak di gituin." memang benar dara kalau sudah ngambek tidak akan membalas chat orang membuatnya marah.
"Yauda, ayuk keatas." ajak dara
Rama mengikuti dara dari belakang menuju kamar dara.
"Dara mau ngajak apa si?" ucap rama penasaran.
"Cuma mau ngajak rama foto aja mau ya?" ucap dara.
"Dengan senang hati." ucap rama lembut.
Mereke berfoto bersama dikamar dara, bebagai macam angel dara dan rama lakukan. Dari mulai menggendong dara, dara mencium pipi rama dan begitu pun sebaliknya. Tiba-tiba rama memeluk dara dari depan badan dara dan mencium bibir dara dengan lembut. Membelai rambut dara. Dara kaget melihat rama seperti ini, jantung dara berdegup kencang tetapi dara diam saja, dan menikmati apa yang rama lakukan. Rama menghentikan ciumannya dan melihat mata dara dengan sangat dalam sambil tersenyum. Dara yang memiliki tinggi hanya sampai di bawah kuping rama membuat rama merasa nyaman di peluk oleh dara.
"Kenapa ih?" tanya dara sambil melihat mata rama juga dan tersenyum.
"Kamu cantik." ucap rama yang terus menatap dara.
Dara tersipu malu dan langsung menutup mukanya dengan menghadapkan kesamping tidak berani melihat rama lagi.
"Aku gendong di depan ya." ucap rama yang langsung menggendong dara, dara hanya mengangguk dengan ajakan rama.
Rama kembali mencium dara dengan posisi menggendong dara, dara merangkulkan tangannya ke leher rama supaya bisa menyeimbangkan badannya. Tiba-tiba rama senderkan kepalanya ke arah dada dara. Dara memeluknya dan mencium rambut rama yang wangi. Kejadian ini memakan waktu yang lama.
"Ram udah ih turun takut jatuh daranya." ucap dara meminta turun dari gendongan rama
Rama langsung menurunkan dara mereka berdua melihat hasil foto yang tadi. Sangat bagus dan terlihat saling sayang satu sama lain. Dara mengambil kamera polaroidnya dan mereka berfoto kembali ada 4 foto dara memberikan 2 kepada rama dan langsung menaruh di belakang hp rama yang bercase bening. Handphone merk Iphone hanya beda warna saja dengan dara.
"Nah kan lucu ram, gapapa kan?" tanya dara.
"Gapapa sayang." ucap rama.
Tiba-tiba handphone rama berbunyi ada telfon dari oji temannya rama. Tetapi dara belum mengenal satu pun teman rama yang diluar sekolah. Rama mengangkatnya dan berkata dia akan segera menyusul temannya itu. Dara hanya menyimak apa yang rama bicarakan. Mungkin habis ini rama ingin main dengan temannya. Tidak masalah untu dara.
"Dara sayang rama pulang ya udah malem." ucap rama dan mengelus pipi dara.
"Kamu mau main lagi ya ram?" tanya dara, rama terdiam sejenak dan mau tidak mau berkata jujur kalo ia ingin main dengan temannya.
"Iya dara, gapapa kan?" ucap rama menunggu jawaban dari dara.
"Oh iya gapapa kok." ucap dara.
Dara dan rama berjalan keluar rumah, bibi tidak ada bang el juga belum pulang. Rama mencium bibir dara lagi di belakang pintu rumahnya sebelum membukanya, melihat situasi dulu takut pak satpam melihatnya.
"Ih udah di cium mulu akunya tapi ga di kasih kepastian." ledek dara dan tersenyum kearah rama.
Rama terdiam kaku mendengar apa yang dara bicarakan.
"Bercanda sayang." ucap dara lagi dan memeluk rama setelah itu mencium bibir rama dengan lembut dan tersenyum kearah rama.
"Tenang aja tinggal tunngu tanggalnya. Kamu gausa khawatir ya." ucap rama dan tersenyum ke arah dara.
Rama bergegas meninggalkan rumah dara menggunakan motornya menuju tepat nongkrongnya dirumah kimul, di perjalanan rama tidak berhenti memikirkan cara untuk menembak dara secepatnya. Rama sudah sangat benar-benar yakin dengan pilihannya kali ini. Dara adalah perempuan yang pas untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomansaKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...