Hari demi hari Dara jalani dikelas 12. Banyak sekali rintangan yang Dara alami di awal kelas 12 ini. Setiap harinya terasa biasa aja, dara tetap berbaur dengan teman-temannya. Sebenarnya dara bukan tidak mempunyai teman perempuan, sebab di kelas 11 dara di tuduh salah satu temannya merebut semuanya dari diri temannya itu.
Begini, dara berteman ber 8 seperti bergenk tetapi tidak. Hanya saja itu saja yang asik-asik. Ternyata salah satu dari temannya itu menggap dara mengambil yang lainnya. Dia sena, diam-diam sena tidak suka dengan dara. Dia berlagak sedih dan nangis, dikira yang lainya kenapa ternyata dia menyimpan rasa benci kepada dara. Dia membuat yang lainnya tidak menemani Dara lagi, dia mau dara tidak memiliki teman lagi.
Kelas 11 adalah masa-masa yang rumit buat dara. Tidak memiliki teman, pacarnya mendekati banyak perempuan, pacarnya merokok, ia sampai merasakan setiap genk yang ada di setiap kelas. Dara tau mana genk yang benar-benar teman mana yang tidak. Mana yang menusuk dari belakang pun dara mengetahui. Selepas dari itu semua dara sudah tidak peduli lagi. Tidak menghiraukan apapun. Dara sekarang mempunyai banyak teman laki-laki.
Diluar sekolah dara mempunyai banyak sahabat yaitu, Dara, Luna, caca, dinda, yura, dan tita. Dan cowonya yaitu, nando, alvin, rezky, fico, beni dan doni. Mereka semua setia sampai saat ini menemani Dara. Setiap ada yang ulang tahun pasti dirayakan. Semua jadi lebih indah dengan mereka semua.
Karena masalah tersebut, dara jadi tau mana yang benar-benar teman, mana yang hanya bullshit semata. Dara tidak peduli lagi dengan masalahnya itu. Dan benar sekali. tepat dikelas 12 ini Sena selalu buat ulah dengan cara tidak masuk sekolah, bolos, tidak izin, tidak ada kabar. Dara dengar sena tinggal bersama disalah satu temennya di kelas 11 dl. Disana ia membuat ulah yang menjengkelkan. Dara tidak habis fikir olehnya. Tapi dara tidak peduli.
Toh sekarang mereka sudah balik lagi menemani dara, diam-diam mereka tidak suka dengan sena. Dara tidak peduli dan dara bersikap biasa saja, tidak seperti dl yang selalu memprioritaskan. Sudah bukann waktunya untuk memikirkan hal gak jelas.
Sebentar lagi ujian tengah semester. Dara belajar mati-matian supaya bisa mendapat nilai bagus. Dara tidak mau mengecewakan abang , mom and dad.
"Sebentar lagi ujian gua belum siapin apapun gimana dong." ucap dara sambil merapihkan bukunya.
"Tugas kejuruan banyak banget lagi, gua hrs apa yaaa." ucap dara bingung.
Ceklek pintu terbuka.
"Dek makan yuk, udah jam set7 nih. gua juga udah masak." ucap bang el sembari melihat adiknya sibuk sendiri.
"Ngapain si sibuk sendiri." ucap bang el.
Tetapi dara tetap diam dan sibuk merapihkan apapun yang berantakan di depan matanya.
"Dekkkkk ayok makan." Ucap bang el sembari menjitak adeknya.
"Apaan sih bang sakit. Ganggu aja gua lagi dengerin lagu sambil beresin ini." Ucap dara mengeluh kesakitan.
"Pantes budek. Dengerin lagu toh, yuk makan dulu sama gua dibawah gua udah masak." ucap bang el.
"Ayuk bang." dengan lemas dara menjawab.
"Dek kamu kenapa? ada yang salah? Mantan lo buat ulah lagi? Mau gua ajak berantem lagi? Ngomong jangan diem-diem nangis gajelas. Gua gapekaan soalnya." Ucap bang el bingung
"Engga bang dia ga buat ulah kok. Gua lagi mikir aja sebentar lagi gua mau uts. Gua belum belajar takut jelek nilainya. Tugas kejuruan juga banyak banget. Ukom gua juga belum bang." ucap dara pelan.
"Yaela selama ini lu bisa-bisa aja kan ngerjainnya lu udah pinter cerdas pula. Gausa takut gabisa." Ucap bang el sembari mengambilkan nasi dan lauk untuk adiknya.
Dara hanya terdiam.
"Gausa dipikirin lu makan aja dulu ya." ucap bang el.
Setelah makan mereka berdua balik kekamar masing-masing tidak lupa bang el mengecup jidat adiknya itu. Ia takut ketiduran dan lupa mencium adeknya itu. Karena dengan itu dara tidak akan merasa kehilangan El, karena El selalu sibuk kuliah dan sibuk dengan ve pacarnya. El begitu sayang dengan adiknya.
"Bang el dara mau beli pensil warna, bagi duit donggg." ucap dara manja.
"Lah mama kan transfer ke kamu dek, masa minta abang si." ucap bang el.
"Yauda deh." ucap dara sambil melangkah pergi
Merasa kasihan melihat adeknya, el memberikan uang 100rb untuk dara. Walaupun duit dara lebih banyak darinya. Karena dara suka sekali menabung walaupun tidak membeli apapun.
"Yaudaaaa iya ini ah." ucap bang el sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
"YEAYYYY MAKASIH BANG GABRIEL GANTENKKU." ucap dara senang.
Dara langsung menuju kesekolahnya. Ia tau banyak sekali tugas, dan banyak hal yang ia tidak paham akan ia tanyakan kepada teman-teman cowoknya.
"Pleaseeeee raf bantuin gua. gua gatau harus gimana sama ini vidio." ucap dara memohon kepada rafa.
"Sabar gua selesain dulu punya gua ah dar, bentaran." ucap rafa.
"Yauda iya gua tunggu oke." ucap dara senang.
"Nikoooooooo." sapa dara.
"Apaan dar?" ucap niko sambil mengedit vidio miliknya.
"Gapapa manggil doang." ucap dara sambil berjalan meninggalkan niko.
"Gak jelassss." ucap niko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomanceKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...