47.

1.2K 16 3
                                    

"Pagi sayang, ayuk berangkat." ucap rama mengajak dara berangkat.

"Ayukk ini bekel buat kamu di buatin abang aku." ucap dara menyodorkan tempat makan.

"Seriusan? Buat aku?" tanya rama.

"Iya tadi aku minta di masakin naget trs abang nyodorin 2 aku tanya buat siapa kata dia buat kamu satu." ucap dara.

"Wkwk iyauda makasih ya nanti bilang abang." ucap rama.

Dara langsung menaiki motor rama dan menuju sekolahnya. Diatas motor  dara memeluk rama dengan erat. Dara di pakaikan helm oleh rama supaya kepala dara di lindungi oleh helm itu. Setelah sampai di sekolah, dara langsung turun dari motor dan berjalan ke arah kelas bersama rama.

"Ram? kalo ada yang nanya kita pacaran apa engga jawab apa?" tanya dara.

"Ya jawab aja iya, ko pake nanya si ra?" jawab rama.

"Oh kirain mau diem-diem aja." ucap dara.

"Kalo kamu maunya gitu aku ikut aja." ucap rama.

"Engga si aku nanya kamu aja gimana enaknya." ucap dara sambil menaiki tanga.

"Hm kalo ada yang nanya aja ya, kalo engga ya gausa cerita." ucap rama berjalan di belakang dara.

"Oke." ucap dara.

Sesampai di kelas dara duduk bersana dona, rama duduk bersama niko. Mereka akan duduk berdua disaat selesai istirahat pertama. Dara juga tidak berlebihan, cuma rama saja yang selalu mau menunjukan kepada semua orang kalau dia sudah dekat dengan dara.

"Dar tadi di cariin sama alvaro katanya mau ngasih ini." ucap karin sambil memberikan hedset ke dara.

"Oh dari alvaro?" tanya dara.

"Iya gitu aja si karena lu dateng siang gua ambil aja." ucap karin.

"Oke thankyou yaa." ucap dara.

Setelah dara duduk di tempatnya, dan rama menaruh tas di tempatnya rama langsung menuju ke arah bangku dara kepo dengan isi dari kotak yang sedang dara pegang-pegang dari tadi.

"Itu apa dar? dari siapa?" tanya rama.

"Ini hedset kayaknya dari al." ucap dara.

"Ohh gitu." ucap rama dengan singkat

Dara langsung membuka kotak itu dan ternyata benar isinya hedset yang waktu itu al mau kasih kepadanya tapi selalu tidak sempat membelinya karena sibuk sekali.

"Tuhkan bener hedset yang waktu itu." ucap dara.

"Yang mana?" tanya rama dengan nada sedikit cemburu.

"Jadi waktu itu al nawarin mau hedset ga, warna ijo army gini. Terus aku bilang mau banget lah, tapi al ga sempet mulu buat beli karena banyak ujian praktik mungkin ini sudah ada waktu buat beli trs lgsg di kasih kedara deh." jelas dara

"Ohh gitu." ucap rama dengan singkat lagi.

"Oh gitu oh gitu mulu perasaan. udah dara mau bilang makasih dulu ke al di telfon." ucap dara yang langsung kelusr dari kelas.

"Iya gih." ucap rama dengan sedikit rasa cemburu di hatinya.

Setelah menelfon al, bel masuk pun berbunyi. Dara langsung memasuki kelasnya dan duduk dengan dona.

"Kata jack lu udah jadian sama rama dar? Ko gabilang gue si?" tanya dona.

"Tau darimana lu don asal aja kalo ngomong lu." ucap dara sambil sedikit kaget dengan ucapan dona.

"Eh asal lo tau dar udah gempar di kelas sebelah lo jadian sm rama. Tadinya musuhan eh jadi pacaran." ucap dona dengan nada meledek.

"Wkwkwk bisa gempar emang gua siapa si don sampe gempar gt." ucap dara sambil tertawa.

"Udah cepet jawab, jadian gaa?" tanya dona.

"Iya jadian don." ucap dara.

"Asik nanti istirahat bakso kantin dapet dah gua dua mangkok." ucap dona sambil mengedipkan matanya.

"Oke don buat lo doang mah easy." ucap dara.

Tiba-tiba farhan mendengar ucapan dua mangkuk bakso, farhan langsung duduk di depan dara dan langsung ikut nimbrung mengobrol, guru pun datang.

"Gua jg dar, gua udah tau lo jadian kan?" tanya farhan dengan semangat.

"Apaan don? kata farhan masa gua jadian don." ucap dara sambil melihat bingung kearah dona.

"Iya emang lu jadian kan tadi bilang dar." ucap dona sambil tertawa licik.

"Bangsat ya lo don anjing lo." ucap dara sambil memukul pelan badan dona.

"Ahh iyaiyaa wkwkwk maapin." ucap dona.

"YES! gua dapet bakso juga." ucap farhan dengan semangat.

"Diem-diem aja lu han kalo nyebar ga gua kasih." ancam dara.

"Iya sans dar sans wkwkwk." ucap farhan sambil tersenyum.

Dari jauh rama memerhatikan dara yang sibuk bercanda dengan farhan dan dona. Rama ingin duduk dengan dara tapi tidak enak kalau terus disana dan meninggalkan niko sendiri, atau dona yang pindah dengan niko. Kadang dirinya merasa ingin bersama dara terus tapi harus berbagi juga dengan teman-temannya. Rama ingin menjadi teman sekaligus pacar untuk dara bisa membuat dara senang setiap saat.

"Rammmm." panggil dara dengan pelan.

"Mana kedengeran anjing." ucap abdul yang melihat dara memanggil rama daritadi.

"Bacot nih abdul jangan gede-gede suaranya." ucap dara

"Ram! Rama! ini dara manggil." ucap abdul dengan suara lantangnya.

Rama pun langsung menengok kearah suara abdul yang berada di barisan sebelah dara. Dara langsung membalik mukanya pura-pura berbicara kepada dona dan dona pun mengiyakan semua ucapan dara.

"Eh dar kontol ye itu rama udah nengok pura-pura gatau lagi." ucap abdul mencolek badan dara.

"Apaan dul? perasaan gua ga manggil rama." ucap dara dengan ekpresi pura-pura tidak tau.

"Dih anak bangsat." ucap abdul.

"Lah lu ngapa si dul ngatain gua mulu hobi banget." ucap dara sambil menahan tawa.

"Gatau ah anjing." ucap abdul sambil membuang muka dari arah dara.

Rama tertawa melihat dara yang sangat jail kepadanya dan juga temen-temen nya sebenarnya rama tau kalo dari memanggilnya tadi tetapi rama diam karena ada guru di depan kelas. Kelakuan jail dara tidak hilang walaupun sudah pacaran seperti ini.

"Apa liat-liat lu?" tanya dara kepada rama.

"Wkwkwk diem udah ada guru." ucap rama dengan pelan dan memakai isyarat tangan menyuruh dara diam.

"Oke bos." dara memberikan jari jempolnya.

"Lagian lu ngapain si dar manggil rama iseng banget tai." oceh dona yang merasa aneh dengan kelakuan dara.

"Biarin ngapa si yeu." ucap dara sambil memeletkan lidahnya.

"Udah diem-diem napa ada guru juga lu nanti disuruh maju aja." ucap dona.

"Tau lu dar diem napa diem." saut farhan yang berada di depan meja dara.

"Bacot ya lu bedua ga gua traktir nanti bodoamat." ancam dara.

"AHH!! iyaiyaaaaa, lu don yang diem don." ucap farhan sambil menyenggol tangan dona.

"Lu aja sono yang diem anjing nengok mulu." ucap dona.

"Kan jadi lu berdua yang berisik ih males." ucap dara sambil sedikit memasang muka heran.

"Iya diem udah ah." ucap dona

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang