11.

1.2K 13 0
                                    

Sebenarnya setelah pulang sekolah, Dara tidak rapat dengan teman-temanya. Dara langsung pulang bersama dimas.

"Dim ayuk pulang." ucap dara

"Yuk pulang." ucap dimas.

"Dim sini dl, kan talentnya lu ya lu bisa ga kasih kemistri yg bagus nantinya." ucap niko.

"Kalo emg temanya pasangan lu hrs bisa kayak orang berpasangan." ucap jack.

"Jangan kaku lah boy sante aje, lu jg punya cewe kan si karin punya cowo." ucap yogi.

Dara dan Rama hanya menyimak obrolan.

"Gatau dah ini gua malu wkwk." ucap dimas.

"Cewe lu ga bakal marah kan? ya ga marah lah namanya tugas." ucap dafa.

"Dar kl lu di posisi ceweknya dimas lu marah ga cowo lu bikin film jd talent gt sm cewek lain." tanya yogi.

"Hm marah ga ya, urat peduli gua udh ilang si wkwk jd kl skrg gua ga marah." jawab dara sambil tersenyum.

"Lah bisa udah putus anjir." ucap niko.

Rama hanya terdiam mendengar jawaban dari dara. Mungkin iya merasa aneh dengan jawaban dara.

"Yauda gua balik deh ya." ucap dimas.

Yang lain pun ikut pulang, mereka semua bukan type yg suka main disekolah. Lebih asik diluar di banding harus disekolah. Mereka memang berbeda.

Sepanjang perjalanan mereka semua berdamping. Motor mereka semua seperti konvoi brg wkwk. Dan mereka semua hobi bgt ngebutttt kayak balapaannnn, Apa lagi kalau jalanan sepi dan hanya lurus saja.

Tapi berhubung sekarang dimas lagi membawa dara, yang lain ikut menyamai mengendarai dengan santai tidak terburu-buru. Di perempatan kita semua berpisah.

Sejak dijalan tadi dara memerhatikan sekali bagaimana rama itu, dari bentuk badannya, wajahnya, cara dia memakai motor. Dan dara sedikit kaget karena ternyata Rama berbeda ketika diluar sekolah ketika bersama teman-temannya. Rama banyak bicara, asik, ketawa terus, gampang senyum. Tidak sedingin disekolah, tidak sependiam disekolah. Dara heran dengan sikap rama yang gampang sekali berubah 180° dari sebelumnya.

"Oh jadi itu sifat asli rama." ucap dara dalam hati.

Setibanya di depan rumah dara.

"Dimas, makasih ya udh anterin pulang. Besok bareng lagi yaaa hehe." ucap dara.

"Oke tapi jgn telat ya." ucap dimas.

"Oke bosqu." ucap dara.

Setelah berpisah dengan dimas dara memasuki rumahnya. Di depan pintu rumah kenapa ada sepatu perempuan? Oh iya dara baru ingat ini pasti sepatu ka ve. Pacar abangnya.

"Halo daraa udah pulang ya?" ucap ka ve.

"Halo ka udah nih, mau ke kamar dl ya." ucap dara singkat.

"Oke deh selamat istirahat." ucap dara.

Sebenarnya dara senang abangnya punya pacar jadi tidak harus coli sendirian lagi wkwk. Kenapa dara bisa tau? Dulu disaat dara smp kelas 7 dara melihat abangnya melakukan hal itu walaupun di tutupi selimut tapi dara paham apa yg abangnya lakukan. Dara sedikit tidak senang dengan ka ve. Dia begitu sering kerumah sampai dara merasa kurang sekali di perhatikan oleh abangnya lagi.
"Bang el selalu buat makanan untuk ka ve, begitu pun sebaliknya. Kenapa tidak buat sendiri saja? Mereka kan sama jurusannya." Itu yang selalu ada di pikiran dara.

Dan kadang yang membuat dara tidak bisa tidur dengan abangnya adalah ka ve nginep dirumah dara. Iyaa nginep. Tidur berdua abangnya. Tidak patut dicontoh. Et engga! Dara selalu ingin seperti itu nanti ketika puny pacar lagi. Kenapa begitu? Dulu disaat bang el tidak ada dirumah dara tidur bersama panji tidak melakukan apapun. Tapi disaat pulang bang el melihat dara menangis dikamar. Iya dara melihat pesan masuk dari perempuan lain.

Bang el marah besar langsung mencari panji disaat itu juga setelah bertemu bang el memukul muka panji dengan kencang. Dara hanya diam dan menahan nangis disitu. Yang dara ingat ucapan dari bang el adalah "Lo sekali lagi buat nangis adek gua, abis lo sama gua. Gua ga takut walaupun lu bawa temen smk lo, gausa macem-macem anjing." dara begitu takut disaat itu.

Disaat itu juga bang el marah dengan dara.

"Kalo udah tau nyakitin tinggalin, jangan jd cewek lemah dara. Lo mau sampe kapan di giniin hah?" bentak bang el.

"Tapi bang dara sayang sm panji, cuma panji selalu buat ulah." ucap dara sembari menangis.

"Sayang tai lah sayang, putusin atau gua yg mutusin dia." bentak bang el.

Tangisan dara semakin kencang ketika bang el memarahinya. Mulai dari situ dara berfikir dia memang harus menjauh dari panji. Panji begitu jahat. Akhirnya, pelan-pelan dara bisa melupakan panji. Bahkan sampai benar-benar hilang rasa. Muak sekali dara dengan panji.

Dara sedang rebahan dikamar. Masih merasa bingung dengan sikap rama. Sebenarnya rama itu sosok seperti apa si? Manusia seperti apa? Pendiam kah? atau banyak bicara? Ah dara hanya melamun memikirnya, sampai tertidur.

Tring-tringgggg....

Dara mana ya

Iya dara mana

Lagi di butuhin ga nongol.

Aduh asisten sutradara mana nih

Molor ini mah

Daraaaa

Anjir lah dara ga liat-liat group.

Dara begitu kaget banyak sekali notif di handphone nya.

Siapa ya? Oh ternyata group film.

Iya dara disini. balas dara.

Nah nongol

Tuh dara tuh.

Kalo di butuhin tuh jangan ngilang gitu aja.

Santai kali ram dara mungkin tidur.

Dar dari mana? gua butuh bantuan. tanya niko.

Maaf ya gua ketiduran tadi. Maaf banget. bantu apa nik? ucap dara.

Bantu gua cari tema yaa. Percintaan atau engga tapi gua mau si yg beda dari yang lain. ucap niko.

Gua usahain cari ide dulu ya ko. ucap dara.

Oke dada semangat cari idenya.

Dar kalo udh tau mau apa temanya chat rama ya biar nanti bisa kerjasama juga sm dia tuker pikiran. ucap niko.

Kenapa ga ke lo aja langsung ko? kenapa ke gua? ribet amat si. ucap rama.

Bacot banget ikutin aja. ucap niko

Iya nik gua bakal chat rama nanti. ucap dara.

Yaela lu gajelas ah. ucap rama singkat.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang