32.

814 13 0
                                    

Esok harinya dara terbangun dan kaget melihat cowo yang di sampingnya itu. Tertidur pulas sekali. Dara merapihkan botol gelas dan snack bekas tadi malam. Dia menuju kamar mommynya. Mommynya sudah siap untuk berangkat ke luar negeri lagi menyusul Dad.

"Sayang mama berangkat ya." ucap mommy kepada bang el dan dara.

"Iya mommy hati-hati ya kabarin kalau udah sampe." ucap dara. Dara tidak mengantar mom, karena sudah ada supir pribadi yang mengantar.

Dara masuk kedalam rumah
nya setelah melihat mommynya pergi. Bang el pun menyusulnya dan menanyakan dimana rama.

"Dek temen lu mana?" tanya bang el.

"Masih tidur diruang tamu atas, ga liat emg?" tanya dara dan menuju kelantai atas.

"Oh. kl udh bangun suruh makan trs pulang emg ga di cariin nyokapnya?" tanya bang el melihat rama yang masih tertidur di sofa ruang tamu.

"iya tar." dara langsung menuju kamarnya membaringkan badannya di kasur, ia ingin tidur lagi toh rama juga belum bangun.

Dara kembali tertidur di kamarnya. Meninggalkan rama sendirian di sofa ruang tamu. Dara masih merasa pusing karena alcohol semalam. Dan dara berfikir kenapa ia bisa ketiduran dan di sampingnya masih ada rama. Apa rama menyentuh tubuhnya? Apa rama meraba badannya?  Dara langsung terbangun dari tidurnya dan mengecek cctv di table miliknya yang tersambung.

Dara mengecek satu persama dengan detail. Dan ternyata... rama tidak melakukan apapun. Rama malah membetulkan posisi tidur dara menjadi lebib nyaman, setelah itu rama langsung ikut tertidur disamping dara. Tidak melakukan hal apapun hanya itu. Dara melanjutkan tidurnya karena merasa lega dengan cctv tadi rama menjaganya bukan merusak nya disaat ada kesempatan seperti itu.

Dara membuka matanya dan melihat jam di tembok depan kasurnya. Sudah jam 10, dara duduk di kasurnya dan menengok ke samping kasur.

"ASTAGA!!!  RAMA! Lo ngapain tidur disini." teriak dara syok melihat rama tidur di sampingnya berbaring tengkurep dan hanya memakai boxer saja.

"RAMAAAAA!!!!! BANGUN!!!" teriak dara histeris melihat rama di sebelahnya, apa yang rama lakuin tadi disaat dara tertidur pulas karena pengaruh alcohol?

"Bangun ga? bangun! Lo apain gua!" dara mendorong-dorong badan rama supaya bangun dari tidurnya.

"Apa si dar, numpang tidur doang." ucap rama dengan lemas dan kembali tertidur.

Dara menendang badan rama sampai terjatuh dari kasur ke lantai.

"Aduh, sakittt, aduuhh yaampun" ucap rama memegang pinggangnya yang sakit terbentur lantai.

"Rasain! Makanya bangun, ini kamar gue lo ngapain masuk hah?" tanya dara dengan nada emosi dan takut kalau rama menyentuh badannya.

"Gua cuma tidur, tadi gua di depan ga liat lu. Terus gua liat kamar lu ke buka dikit yauda gua masuk. Lagian gua cuma tiduran ga ngapa-ngapain sumpah." jelas rama, tetapi dara tidak percaya dengan ucapan rama itu.

"Gak! gua ga percaya. Jujur sama gua bangsat!" ucap dara dengan sangat emosi.

"Sumpah dar sumpah yaTuhan sumpah." ucap rama sambil memberikan jari bertanda peace.

"Gua cek cctv kl sampe lo sentuh badan gua, abis lu sama gua." ucap dara, dan langsung mengambil tablenya mengecek cctv.

Yap... benar saja, rama hanya masuk dan membenarkan selimut dara, setelah itu langsung tertidur di samping dara karena masih merasa lelah. Dara hanya diam dan keluar dari kamarnya menuju kelantai bawah.

"Ra, gimanaa? ga ngapa-ngapain kan gua? dar jawab ih malah di tinggal." ucap rama mengejar dara yang keluar dari kamarnya.

"Ngapain lo ikutin gua? Sana!" jelas dara dengan nada kesal.

"Ih maaf gua cuma tiduran doang ra sumpah maaf, gua lemes tadi." ucap rama menjelaskan berulang-ulanh kali agar dara percaya.

Sebenarnya dara percaya hanya saja dara diam dan ingin melihat rama memohon kepadanya. Dara sibuk di dapur memasak makanan untuk dirinya dan rama. Dara membuat nasi goreng yang di ajarkan oleh abangnya. Rama terus menerus meminta maaf, tapi dara hanya diam dan menahan tawanya. Tiba-tiba bang el turun dengan ka ve dalam keadaan sudah rapih dan ingin pergi keluar.

"Eh daraaa, ini pacarnya ya?" tanya ka ve, yang melihat sosok cowo baru di rumah el dan dara

"Dih? pacar? ogah! pemulung depan rumah ini lagi mampir." tepis dara dan melanjutkan memasak nasi goreng.

"Dek ih gaboleh gitu, nanti suka beneran loh." ucap bang el sambil tertawa.

"Emang ini siapa el? kenalin dong kl emang pacarnya dara." ucap ka ve menanyakan kepada bang el karena dara menjawab dengan ngawur.

"Temannya dara semalem nginep karena ujan." jelas bang el.

"Oh temen, awas lo nanti jadi suka." ledek ka ve.

Rama hanya tersenyum melihat ka ve dan bang el, memerhatikan dara yang sedang masak dan memasak wajah cemberutnya. Rama hanya tertawa dalam hati.

"Gak bakal suka." jelas dara sambil menuangkan susu ke gelasnya.

"Udah ah, di ledek mulu si dara udah tau dia gitu cuek orangnya. Sabar-sabar ya ram kalo mau deketin dara. Tenang aja dia ga gigit kalo udah sayang ga bisa di pungkiri lagi pasti sayang bgt. Oh iya dek abang mau pergi anter el pulang abis itu mau main sama anak-anak biasa ya kemungkinan balik malem." ucap bang el.

"Ngomong gitu lagi gua gunting kaset bokep lo." ancam daraa sambil mengarah kan gunting ke arah bang el.

"Iyaiyaa peace, byeee daraaa." ucap bang el dan ka ve.

Rama hanya celingak celinguk melihat pertengkaran kecil abang dan adek itu. Rama diam dan hanya tersenyum saja melihatnya. Bang el memang mengkoleksi kaset vidio bokep dulu di masa Smp. Ka ve tau sempat marah dan putus. Tapi bang el sudah menjelaskan kalau kaset itu sudah rusak. Dara pernah tidak percaya dengan abangnya, mencoba salah satu dari kaset itu  diam-diam ia ambil disaat bang el ke kampus. Dan ternyata.... kaset itu masuk berfungsi dengan baik. Dara hanya tertawa melihat kelakuan abangnya yang berbohong kepada pacarnya sendiri.

Apa bang el tidak di kasih kepuasan dengan ka ve? rasanya tidak mungkin. Pasti setiap menginap mereka melakukannya. Sudah pasti!

itu lah yang selalu ada di pikiran dara.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang